-01-

457 18 3
                                    

Taehyung berjalan terhuyung dikarenakan beban dipundaknya, dirinya memasuki gang sempit area itu, diletakkannya beban itu didekat tong sampah sekaligus meludahinya dengan ludah bercampur darah dari sobekan di bibirnya. Tersenyum dengan seringai tercetak jelas disana, tanpa berpikir panjang dia meninggalkannya disana. Iya benar, itu mayat seseorang yang baru saja ia bunuh malam ini demi mendapat sepeser uang oh bukan bahkan sekoper uang untuk mangsanya kali ini.

Berjalan dengan santai meski badan dipenuhi oleh darah yang mengering dipakaiannya tapi siapa yang peduli dengannya? Ini tengah malam lagipula siapa yang berani keluyuran tengah malam seperti ini selain dirinya dan para pendosa malam. Namun, tidak seperti pemikirannya ada seseorang yang menatapnya dengan miris sambil bergumam “aku tau pasti berat menjadi dirimu, tunggulah sebentar lagi aku akan membuatmu bahagia”.

Sesampainya dirumah, taehyung langsung membersihkan dirinya, dirinya tinggal sendirian dirumah yang tidak pantas disebut dengan rumah dan lebih pantas disebut dengan gubuk meskipun temboknya berupa dinding. Setelah selesai membersihkan diri, taehyung beranjak untuk tidur karena sungguh tikus berdasi yang tadi dibunuhnya sangat berat untuk ukuran orang sepertinya. Saat dirinya akan terlelap menghantarkannya ke alam mimpi yang sangat disenanginya karena hanya disana dirinya bisa tenang dan tidak merasa gelisah, tiba-tiba ponselnya bergetar tanda ada panggilan masuk, senyumnya mengembang menampilkan senyum kotaknya yang sangat tampan dan memukau begitu melihat nama yang tertera yaitu eommanya.

“halo? eomma?”

“t-taehyung, kamu belum tidur nak? Ini sudah malam” senyum taehyung luntur ketika mendengar suara eommanya yang seperti begitu ketakutan diseberang sana

“belum eomma, tae belum mengantuk, eomma ada apa menelepon malam-malam seperti ini?”

“t-tidak apa-apa. E-Eomma hanya rindu denganmu nak haha”

“eomma, apa bajingan itu melakukannya lagi?” kali ini kesabaran taehyung sudah mulai habis

“taehyung, berhenti mengatakan itu dia adalah appamu”

“appa? Eomma bilang appa? Appa mana yang tega menyiksa anaknya dan menjadikan istrinya seperti budak tidak berguna hah?!” ucap taehyung penuh penekanan dan emosi

“taehyung” balas eomma taehyung dengan nada bergetar yang berarti dia menangis

“eomma, ini sudah malam bahkan sebentar lagi pagi, tae mengantuk, tae akan tidur sekarang, eomma jaga diri baik-baik, tae tutup teleponnya, selamat malam” dan taehyung langsung mematikan sambungan telepnnya tanpa menunggu eomma nya memberi balasan.

Dan selamat taehyung tidak jadi tidur kali ini, rasa kantuknya seakan menghilang dengan datangnya emosinya dan berakhir dengan dirinya melukai dirinya sendiri untuk membuat dirinya puas.

Tbc.

STIGMA || TAEKOOK [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang