mereka siapa

15 0 0
                                    

"tok...tok...tok"

"Pip gw minta parfume dong punya gw abis"ucap seorang seraya mengetuk pintu kamar dengan pintu polos tak bertempel stiker apapun lalu tak lama kemudian muncul seorang

"Ohhh Dion ini gw pinjemin jangan abisin ya nanti wangi maskulin gw ilang lagi"balasnya

"Bodo amat pip gw berendam sama semua ni parfume tau rasa Lo"Dion sambil melotot pada afief siapa perduli ia hanya meminta parfume pikirnya kenapa Afief harus seribut itu apalagi Dion bukanlah orang yang suka berisik

"Yah jangan bang itu parfume mahal baru lagi " ucap Afief

"Ahh lo berdua berisik mending gw yg pake" satu orang nyelonong dan menyemprotkan parfume yg konon katanya wanginya sangat maskulin

"WADOO APAAN TUH BUSET WANGI BENER GW MAU DONG"seseorang kembali menyaut dari bawah sudah memakai pakaian rapi dan berlari ke atas tepatnya di pintu kamar apip dan menyemprotkan parfume di tubuhnya

"Cih ribut terus kayak biasa cepetan berangkat udah terlambat nih gw gamau di hukum ya gara gara lo ber enam"

"Asiquee parfume baruuuu"salah satu anggota mereka berlari kencang dan menggambil parfume itu menyemprotkan nya sampai hanya tersisa setengah

Sementara itu Afief

"YAHHH JANGANNN"

"PARFUME GW!!!!!!!"
.
.
.
.
.
.

Gerbang mulai menutup tapi Kaori belum juga terlihat sementara Rara menunggu minta di gerbang kebiasaan itu selalu ia lakukan sejak berkenalan dengan Kaori saat awal masuk kelas awal perkenalan mereka sederhana sekali yah meskipun di puja oleh semua cowok tapi tidak ada cewek yang mau berteman dengan rara mungkin karena terlalu cantik dan takut gebetan mereka suka sama Rara sementara Kaori ia tidak suka bergaul tidak suka berisik bisa di bilang introvert tapi seenggaknya Kaori selalu bebas dari gosip sekolah sementara Rara selalu menjadi bahan gosip pada saat itu giliran Rara piket kelas jadi dia pulang di akhir
   Kenapa Rara piket sendiri?ya karena teman-temannya pergi dan melimpahkan semuanya ke rara dan itu terjadi setiap giliran ia piket

"Tok...." Suara sapu yang di lembar dan melayang jatuh ke tubuh Rara

"Ehhh cantik nih ya sekalian urusin tugas piket gw"

"Lo kan cantik,semua suka sama Lo kan bahkan gebetan gw aja langsung minta nomor Lo begitu tau gw sekelas sama Lo"

"Ya bener masa piket gini aja mesti di bantuin"

"Sana panggil bucin bucin Lo itu cowok satu sekolahan jadi bucin Lo kan"

"Hahahaha minta bantuan sana dasar cabe"

"Ohhh iya sekalian makan nih sampah kan ada plastiknya jadiin buat oplas biar lo tambah cantik hahahaha"

"Byee ratu sampah hahahaha"
.
.
.
.

"Di bully lagi?"ucap nya dengan intonasi kata yang sangat lembut di telinga Rara

"Eng....nggak kok"balas Rara

"Udah jangan nangis sini gw bantuin piket lain kali lawan"balasnya

"Hiks...hiks....hiks...."tangis Rara pecah dan seketika orang itu langsung menghampirinya dan menenangkan rara

"Udah lah oh iya ini buat lo"ia memberikan sebuah roti yang masih di bungkus dengan air mineral

"Gw tau Lo gasempet makan di kantin kan"

"Soalnya tadi Lo di gangguin di sana jadi lari deh dari kantin gw liat kok"

"Yaudah buruan makan"

DIONYSUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang