8

103 12 0
                                    

Minggu pagi Tzuyu yang baru bangun melihat kakaknya yang sudah rapi.

"Kakak kelihatannya buru buru banget" ucap Tzuyu sambil menali rambutnya.

"Kakak mau pergi kemana? " tanya Tzuyu

"Kakak ada urusan mendadak hari ini, kamu jaga rumah ya!!!" jawab bangchan

"Mungkin 3 hari, ini ada urusan penting kampus" lanjut bangchan

Tzuyu meneruskan jalan menuruni tangga dan mengambil minuman dikulkas. Setelah Tzuyu meneguk setengah minumannya dia berbicara lagi.

"Iya ngga masalah kak, urusan rumah jangan khawatir" jawab Tzuyu santai.

"Jaga dirimu baik baik selagi kakak tidak dirumah. Kalau ada apa apa langsung kabari kakak, oke!!??" Bangchan mengelus lembut pucuk kepala Tzuyu

Setelah Bangchan mengatakan itu. Suara klakson mobil terdengar dari luar, dan pasti itu adalah teman Bangchan. Tzuyu memeluk Bangchan dan berkata

"Kakak juga jaga baik baik diri kakak, jangan sampai ada apa apa"

"Iya baiklah kalau gitu kakak berangkat" ucap Bangchan melepaskan pelukannya dan langsung pergi

Dalam hati Tzuyu yang paling dalam seakan tidak percaya dengan kakaknya. Dan dari itu dia semakin dibuat curiga. Tapi yaudahlah Tzuyu sekarang tidak mencurigai kakaknya. Ya Bangchan kan kakaknya, mana mungkin dia menyembunyikan sesuatu dari adenya. Ohhh... Yatuhan Tzuyu baru sadar dia melupakan sesuatu. Kejadian itu dan seharusnya dia bertanya sebelum Bangchan pergi.

"Mungkin itu temen kakak tadi. Dia ngasih tahu kakak tentang ini" monolog Tzuyu sendiri

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Gimana tidak terdiam. Suara yang sangat ditakuti oleh pengikutnya baru saja berteriak sangat keras. Hanya karena salah satu dari mereka lalai memantau mangsanya. Sang tuan nya tersebut sekarang hanya menatap semua yang sedang ada diruangan itu. Tak terkecuali seluruh keluarganya sendiri.

"Tuan jangan bunuh dia, karena yang salah adalah saya. Saya yang membuat dia lalai seperti itu" ucap wanita pelayan paruh baya.

"Apa kau bilang barusan. Coba ulangi sekali lagi" ucap nya biasa tapi terlihat sangat menakutkan jika didengar.

"Dia tidak salah jangan bunuh dia. Dan hukum saja saya tuan" ucap wanita itu sekali lagi

"Oke baiklah jadi kau yang salah. Dan kaulah yang pantas dihukum dalam..."

"TIDAK"

suara langtang berani memotong ucapan tuan yang di takuti tersebut.

"Kau jangan ikut campur. Ini masalah sangat penting dan dia sudah menggagalkan setengah dari bagian rencana kita. Dia sudah lalai sampai kita tidak tahu jika mereka sudah bersatu kembali. Apa kau masih akan membelanya lagi, hm..?? " ucapnya dengan nada marah

"Taeyong, harusnya kau bisa mengontrol emosi dalam diri kau dan nanti pikiran kau akan bisa dengan mudah menyelesaikan masalah ini dengan pikiran dingin" tegas Yuta kakaknya.

"Yang dikatakan Yuta itu benar kau jangan gegabah untuk mengatasi masalah jika kau tidak ingin gagal!!" seru mark tuan yang tertua dari saudara saudaranya alias kakak Taeyong

Ruangan itu seketika sunyi kembali, Taeyong yang tadinya bersuara paling keras setelah mendengar nasihat kakaknya tidak lagi bicara. Meskipun Taeyong sangat ditakuti oleh yang lain, dia juga takut pada Mark kakaknya tersebut. Karena Mark sangat jarang bicara dan sekali saja dia bicara bagi Taeyong itu adalah sangat penting. Taeyong sangat menghormati orang yang pantas dia hormati seperti orang orang yang dia sayangi.

"Baik semua selesai, akan aku pertimbangkan lagi keputusanku. Tapi jangan sesekali kau menganggap ini semua berakhir" ucap Taeyong sambil melirik kembali wanita paruh baya

Tambahin bintangnya dan baru lihat lanjutan cerita.

   ------>>>>>

NIGHTMARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang