Empat

17 4 0
                                    

Tepat pukul 06.50, Aku dan Kevin sudah sampai di parkiran sekolah, aku segera merapihkan tempat bekalku, dan membersihkan jok mobil Kevin yang aku duduki dengan tissu.

"Lo ngapain Ca?"

Aku menoleh sebentar, lalu fokus mengelap jok lagi.

"Bersihin jok mobil kamu, takut ada yang kotor, soalnya tadi aku makan roti."

Kevin tertawa, "Gak usah kali Ca, gak ada yang kotor juga."

Aku diam, dan tetap fokus dengan tanganku yang terus mengelap jok mobil.

Kevin tiba-tiba memegang tanganku, aku reflek bertatapan dengan Kevin. Baru beberapa detik, tapi kenapa jantungku berdetak sangat cepat?

Aku langsung menarik tanganku,"Kenapa?"

"Gak usah dilanjutin, gak kotor." Katanya

Aku hanya mengangguk, aku benar-benar nervous saat ini.

Aku buru-buru menggunakan tas ku, "Kevin aku duluan ya." Ucapku sambil membuka pintu mobil, tapi Kevin menahan tanganku.

"Bareng dong,"

"Tapi aku mau ngumpulin tugas dulu," Ucapku berusaha agar Kevin tidak menahanku lagi.

Kevin menatapku sangat dalam, seperti tatapan yang penuh arti, "Tolong, biarin gue disamping lo, bukan dibelakang lo."

....

Banyak sepasang mata yang terus menatap ke arahku dan Kevin, aku gak tau apa maksud mereka semua natap kita seperti itu.

Tapi aku tau, banyak diantara mereka yang menatap sinis.

"Udah gak usah diperduliin," Ucap Kevin yang saat ini berjalan di sampingku

Aku hanya mengangguk.

"Vin, kamu kelas sepuluh berapa?"

Kevin tersenyum, "Gue udah nungguin pertanyaan lo dari kemarin."

Aku menaikkan alisku, "Maksud kamu?"

Kali ini Kevin malah tertawa kecil, kemudian mengacak pelan pucuk rambutku, "Sebelas IPA-1,"

"Yaampun, aku gak tau kalau kamu ternyata Kakak kelasku, maaf aku udah gak sopan, soalnya aku gak pernah liat kamu." Ucapku

"Santai aja, lo gak perlu panggil gue Kak, keseringan di kelas sih lo jadi gak tau apa-apa."

"Kok tau?"

Kevin menghentikan langkahnya, "Udah sana masuk, nanti telat loh."

Aku menepuk dahiku, "Yaampun Vin, aku sampai lupa kumpulin PR,"

"Mana?"

Aku membuka tasku, kemudian mengeluarkan salah satu buku bersampul merah, "Ini,"

Kevin merebut pelan buku yang sedang ku pegang, "Lo masuk, biar gue yang turun buat ngumpulin tugas lo."

"Jang--"

"Gue duluan, bye!" Katanya sambil berjalan pergi

Vin, kenapa kamu selalu buat perasaan aku bingung?

.....

"Nindy, tunggu!"

Aku menoleh ke arah belakang, ternyata suara berat itu berasal dari Pak Jono -- Guru Bimbingan Konseling atau biasa disebut Guru BK.

Pak Jono jalan mendekati aku dengan nafas yang sedikit ngos-ngosan,  "Kenapa Pak?"

"Kamu mau kemana?"

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang