Mengerti
Pagi yang cerah dan teduh tak mempengaruhi suasana Kerajaan Atom yang dipenuhi dengan kerunyaman dan kegelapan di pagi hari.
Rakyat Atom saat ini tengah berpesta dan bermaksiat. Semua tua dan muda berpoya poya menghambur hamburkan kekayaan dan kejayaan mereka.
Minuman keras, obat terlarang, beberapa dedaunan yang beracun ikut tersampir di setiap sisi meja di kerajaan itu.
Di tengah kota Atom tak ada satu pun manusia di sana selain para budak budak dari rumah kepemilikan setiap orang yang berada di selasar kerajaan.
Shamen Daeilla. Raja yang dilingkupi rasa haus kuasa itu tertawa lebar. Ia bahagia. Sangat bahagia di tengah rius picuh pesta di istananya ini. Di sekelilingnya terdapat wanita wanita murahan yang setia menemani malam gelapnya bersama kelima pendukung kegelapan di belakang raja.
Kerajaan Atom, atau yang dulunya adalah Kerajaan Dabesti, pemilik dari seorang raja bijaksana, Alaccelio.
Shamen berhasil menyingkirkan saudaranya itu saat Alaccelio mempercayai sepenuhnya kerajaan Dabesti pada Shamen.
Shamen menghianati Alaccelio, setelah salah satu dari kelima pendukung itu mengatakan berkhianat pada Alaccelio dan mendukung penuh Shamen untuk melengserkan Alaccelio dari takhtanya.
Alaccelio yang tengah berada jauh dari kerajaan saat itu dikejutkan dengan kedatangan bala tentara yang tiba-tiba menyerangnya tanpa senjata.
"Apa yang kalian lakukan di tanah suci ini" geram Alaccelio. Begitu beraninya pasukan yang ia buat sendiri mengganggu ritinitas tahunannya di tanah suci yang jauh dari kerajaan Dabesti.
"Alaccelio telah berkhianat, terbukti dari rencananya yang akan menghancurkan ketentraman Dabesti. Kami pasukan Kerajaan akan menghukum mati Alaccelio di bawah pimpinan Raja Shamen"
Alaccelio menggeram penuh. Ia sudah menyadari keputusan dirinya saat penyerahan takhta sementara pada Shamen akan berakibat buruk pada Dabesti.
Dengan keteguhan hati, kebijaksaan jiwa, kebaikkan santun, rasa hormat yang kuat. Alaccelio mengeluarkan segala kekuatannya menyebar dibalik portal yang sudah ia siapkan sedetik lalu. Dan menghilang ditelan masa.
Semua jiwa pasukan itu ikut lenyap, tapi tak menghilangkan tulang belulang mereka yang berserakan.
Angin gaib membawa tulang tulang itu menuju kerajaan Dabesti.
Rakyat Dabesti yang melihat tulang yang beterbangan menjerit histeris. Hujan darah tiba-tiba menghujam tanah subur itu. Rakyat Dabesti kocar kacir meninggalkan kerajaan dan rutinitas mereka. Beberapa sekumpulan dari jutaan manusia di sana menggeram. Ini adalah raja mereka. Raja Alaccelio yang murka. Raja bijaksana yang terkhianati.
Sedangkan Shamen telah merencanakan suatu pemberontakan jika pengikut Alaccelio masih ada. Pemuka-pemuka palsu menyebarkan fitnah tentang Alaccelio. Banyak sekali dari rakyat Dabesti merasa percaya dan terluka dari kalimat kalimat yang dilontarkan pemuka.
Mereka percaya bahwa Alaccelio berencana menghancurkan Dabesti. Mengingat hujan darah ini seakan menusuk setiap detik darah yang mengalir dari tubuh mereka.
Sedang sekumpulan yang tetap berpegang teguh kepercayaan terhadap Alaccelio menyatakan perang kepada Shamen. Perang terjadi sangat kacau. Hujan darah tak pernah berhenti selama bertahun tahun. Peperangan terus terjadi.
Dua kubu yang tak akan pernah bersatu itu terus menghujamkan berbagai serangan ke setiap sisi. Anak-anak kecil yang menjadi saksi bisu peperangan itu tergeletak tak berdaya. Semua orang di sana kalap. Saling merasa terkhianati. Dan itu disebabkan fitnah Shamen yang durhaka. Penghuni neraka abadi, sang kegelapan yang dikutuk, Shamen Daeilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Shine (AboutThePast)
Fanfic{Buku pertama publis} Sebuah undangan asing diterima ditangan 7 pemuda yang tidak saling mengenal. Membuat rumah kecil itu dihuni oleh pemuda pemuda itu. Pertemuan tak terencana terjadi menyatukan 7 pemuda yang berbeda karakter. Kim Taehyung sala...