The Feeling 💛

5.3K 336 73
                                    

Enjoy read





"Auch!!"

"Bisa diam tidak om mesum!?

"Tidak karna ada kmu montok ku sa-"

Dugh!

"AAA!! Adududuh!! Sakit!!"

"Kubilang diam.. atau om akan merasakan sakit yang lebih dari ini " seketika pria dewasa itu gemetar ketakutan mendengar ancaman Seny.

"Ppffft.."

Zeen menatap sebal anaknya yang sedang duduk di sofa sambil memaikan HP dan sesekali memperhatikan mereka sebari terawa kecil karna melihat sang ayah diobati oleh gadis imutnya dengan 'sangat' baik.

Humm? Gadis imutnya?

"Aduhh..saya- ah maksudku Seny.. pelan lah sedikit~" Seny acuh tak acuh dengan permohonan pria dewasa itu, dipikirannya sekarang hanya ingin segera menyelesaikan tugas dan pergi dari sini.

"Selesai!..baiklah Elli aku pamit pulang dulu ya" ucap Seny setelah selesai mengobati Zeen, ia berdiri dari sofa dan mengambil tasnya.

"Mau pulang? Baiklah aku antar ya" tawar Elisa pada Seny yang sudah berjalan ke arah pintu keluar.

"Tidak usah..aku bisa pulang sendiri!"

"Tapi diluar sedang-"

Brak!

Gerimis....aihh anak ini" Elisa menggelengkan kepalanya pelan karna gemas melihat sifat kekanakan Seny, kenapa gadis itu bersikap galak juga padanya? 'Apa dia marah?' Pikir Elisa.

"Hahaha rasakan, kmu juga di amuk olehnya Elli" ucap Zeen tergelak tawa merasa puas melihat anak kesayangannya yang bermuka masam plus kebingungan.

Elisa mendesis kesal dan duduk kembali disofa.

"Awh! ssh..astaga kenapa ini sakit sekali? Rasanya lebih menyakitkan dari pada tamparan komandanku dulu" Zeen terus menggerutu sambil terus mengusap pipinya yang masih memerah akibat pukulan plus lemparan bantal oleh gadis imut nan galak itu.

"Salah sendiri ayah terus menyebut Seny si montok, tau sendirikan klo sejak dulu itu adalah kalimat yang sangat keramat untuk kita ucapkan jika berada disekitarnya" ucap Elisa panjang lebar.

"Ayah reflek nak~ sudah sangat lama ayah tidak melihat sahabatmu itu ahk!! Aduhh.." Elisa menatap malas pria dewasa yang terus mengerang kesakitan, ia pun berdiri dan berjalan mengambil 2 kantung besar yang tadi dibawa oleh ayahnya.

"Ayah apa ini?" Tanya Elisa

Zeen menengok kearah gadis kesayangannya dan tersenyum kecil.

"Itu hadiah untuk mu"

"Apa? Sebanyak ini" ucap Elisa tak percaya.

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang