Tok tok tok ....
Terdengar suara brisik dibalik pintu kamar, oh ternyata bunda.
"Ara bangunlah kita harus ke Bandara menjemput paman, bibi dan juga abang sepupumu" Tegas bunda.
Hari ini aku akan menemani bunda pergi ke Bandara untuk menjemput bang Abi dan juga kedua orang tuanya yang datang dari Turki. Ayah bang Abi bernama Khalid Arrazij dan ibunya bernama Ainun Hafizah dan namanya sendiri ialah Abizar Arrajid sungguh nama yang indah bukan? Mereka sudah lama merantau disana sejak bang Abizar mengenyam bangku perkuliahan dan sekarang ia telah bekerja di salah satu perusahaan di Turki. Jarak umurku dan bang Abizar tak begitu jauh , ia hanya 3 tahun lebih tua dari ku. Sudah hampir 5 tahun mereka tidak pulang ke Indonesia, kami pun juga telah merindukan mereka.
"Bun ayo kita berangkat, aku sudah siap" Ujarku pada bunda yang sedang mengunci pintu
"Ayo nak" Jawabnya dengan singkat
Setiba di Bandara aku langsung menuju tempat tunggu, dan tak lama setelah itu terdengar suara perempuan yang tak asing lagi bagiku. "Salma , Ara" teriak bibi Ainun sembari memeluk erat bunda dan mereka pun menangis haru mungkin karena sudah lama tidak bertemu.
"Alhamdulillah, akhirnya setelah melalui perjalanan yang panjang akhirnya kami bisa sampai disini dengan selamat. Bagaimana kabar kalian" Ujarnya seraya mencium kedua pipi ku, bibi Ainun sudah ku anggap bunda ku juga sebab saat kecil dulu ialah yang merawat dan menjagaku disaat bunda pergi mengajar.
"Alhamdulillah kami semua baik bi, kami sangat merindukan kalian sudah lama tidak pulang" Jawabku dengan wajah yang sedikit merengut
"Iyaa, maafkan kami. beberapa tahun terakhir kami mengalami masalah diperusahaan jadi tidak bisa pulang. Oh ya , bagaimana kuliahmu Ara? Apa tahun ini bibi , paman dan abang bisa menemanimu wisuda?" Aku sedikit terkejut, mengapa bibi bertanya begitu, apa dia akan kembali ke Turki dalam waktu dekat.
"Alhamdulillah bi semua lancar, insyallah sekarang aku sedang sebentar lagi akan selesai bi " Jawabku .
"Alhamdulillah" , "Oh ya, mas Khalid dan Abizar mana" Tanya bunda karena tidak melihat paman dan Bang Abi.
"Mereka sedang mengambil barang" Ujarnya
Tak lama terdengar suara serak tegas di sampingku
"Ayoo kita pulang" Ujarnya,
Deg
"apa itu suara bang Abizar" Gumamku dalam hati
Ternyata benar laki-laki itu Bang Abizar, ya ampun dia sudah sangat berbeda sekali dengan yang aku kenal dulunya. Badan tinggi dan tegap , memakai kaos putih diselimuti jas dongker dan celana jeans, sungguuh ciptaan tuhan yang luar biasa.
"Kamu Syahera kan?" Tanyanya sedikit ragu, Bang Abizar tidak memanggilku Ara melainkan Syahera dan hanya dia yang memanggilku dengan sebutan itu dan aku berbalik arak untuk menjawabnya
"Eh iya, apa kabar Bang Abi" Jawabku sedikit malu,
"Alhamdulillah baik, kamu bagaimana baikkan? Lama tidak berjumpa" Ujarnya dengan senyum manis yang dilengkapi lesung pipi, ya ampun tampan sekali.
"Eh malah asik ngobrol ayo kita pulang, nanti sampai di rumah kita lanjut ngobrolnya" Paman mengagetkan kami.
Dalam perjalanan pulang aku hanya tertunduk diam, ada rasa yang membuatku menjadi wanita pemalu saat itu. huuft
"Sya, kamu akan wisudakan tahun ini?" Bang Abizar tiba-tiba menanyakan perihal wisuda juga padaku, kemungkinan aku akan ikut wisuda tahun ini berhubung buk Mirna akan mengAcc skripsiku besok
KAMU SEDANG MEMBACA
Ara & Abi ( Hiatus )
Non-Fiction" Bang " ujar Ara dengan wajah sendu " Ini semua takdir allah swt. mana bisa kita menghindarinya, ikhlaskanlah " lanjutnya dengan tetesan air mata yang mulai mengalir diwajahnya " Terimakasih telah menguatkanku, tetaplah berada disisiku " menarik le...