chapter 6

740 67 2
                                    

10:00 am.
-------

Min suga pun setelah mata kuliah pertamanya selesai,ia langsung pergi ke ruangan basket untuk bermain basket,memang semenjak suga ikut campur dan memutuskan untuk menyelidiki kematian sunbaenim nya banyak yang ia pikirkan,dari mulai cara menyelesaikan nya,menemukan petunjuk lain nya,memecahkan semuanya,menghadapi halang-halangan yang ada,dan yang paling terpenting ia harus menjaga dan melindungi kedua adik nya dan ke 4 teman nya,bagaimana mungkin 1 pria harus menjaga 6 orang yang penting di hidupnya,suga sangat stress oleh semuanya.

Suga pun langsung memasuki bola ke dalam ring,dan memasuki lagi,sampai melakukan itu berkali-kali,kadang ia lari mengitari lapangan basket yang merupakan salah satu fasilitas kampus yang menjadi tempat favoritnya.

Hanya inilah yang bisa menenangkan suga dari semua pikiran yang dia hadapi sekarang,hanya dengan ini suga merasa tenang dan merasa bisa menemukan cara untuk menyelesaikan semuanya, suga sangat bingung sekarang,jujur ia sangat tidak ingin ikut dalam hal ini,tetapi karena ini berkaitan dengan adiknya yang dia sayangi, suga memutuskan harus melakukan ini walaupun terpaksa,suga sudah berjanji kepada dirinya sendiri apapun yang terjadi pada nya dan pada kedua adiknya,dia akan rela mengorbankan nyawanya agar adiknya terlindungi,bagi suga semenjak kedua orang tuanya telah meninggal,dia lah yang bertanggung jawab atas seluruh hidup kedua adiknya,seburuk apapun suga ia tidak akan lupa kepada orang-orang yang menyayanginya.

Setelah suga bergelut dengan pikiran nya,dan lelah dengan permainan basket nya,suga pun merebahkan dirinya di deretan kursi penonton untuk mengembalikan energi badan nya,bagaimana tidak lelah dia belum sepenuhnya pulih,tetapi dalam sehari dia sudah melakukan kegiatan yang menguras tenaga nya.

"Aku lelah hhh hhh" ucap suga sembari mengambil nafas.

Suga pun memejamkan mata nya,suga berniat untuk tidur sebenarnya,tetapi mata kuliah kedua akan dilaksanakan beberapa menit lagi,jadi tidak ada waktu jika untuk tidur,suga pun membuka matanya pelan,dan menatap langit-langit lapangan basket,pada saat telah asik melihat langit-langit,tanpa sadar suga mendengar suara bola basket yang dimasukan ke dalam ring.

"Baiklah,aku tahu siapa yang melakukan nya" hela nafas suga sembari membangunkan diri.

Suga pun duduk dan melihat ke arah lapangan basket,bagus sekali dalam keadaan suga lelah,ada makhluk yang sedang bermain bola basket,suga hanya menatap nya datar.

"Bagus sekali,kau mengajak ku bermain huh!? Mengangguku" ucap kesal suga.

Suga pun menghampiri makhluk yang sedang bermain basket,dan tepat sekarang suga sudah berada di depan makhluk itu,lalu pada saat suga mendekatinya makhluk itupun memberhentikan permainan nya,dan menatap suga datar,memang mukanya tidak terlalu menyeramkan,tapi tetap saja suga terganggu dengan permainan nya yang berisik.

"Bagus,mengapa kau berhenti?! Kau tahu ku akui permainan dirimu buruk tidak sebagus permainan diriku" ucap suga kesal dan datar.

Makhluk itu pun hanya tersenyum smirk,dan langsung melemparkan bola basket nya ke arah suga,dan suga pun menerima bola basket itu.

"Bermainlah dengan ku" ucap makhluk itu ke arah suga dengan senyuman mengerikan.

"Baiklah,ayo kita bermain" suga pun memulai permainan nya.

Suga dan makhluk itu pun mulai memainkan permainan bola basket,jika dilihat oleh orang normal suga seperti bermain sendirian tanpa seorang pun itu,ditambah lapangan basket ini sangat sepi,tidak ada orang lain selain dia dan makhluk didepan dia,suga sudah tau makhluk ini adalah penunggu lapangan basket ini,tapi makhluk ini bagi suga tidak berbahaya,karena disaat dia sedang terpuruk,stress makhluk ini selalu datang dan mengajak suga bermain.

BLACK EYESIGHT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang