Hari rabu yang cerah
"Dek sarapan dulu" ucap arka dari luar kamar alena"Iya kak" jawab alena keluar dari kamarnya, lalu beriringan ke bawah untuk sarapan.
"Pagi ma,pa" ucap mereka bersama saat sampai di meja makan
"Pagi" jawab serentak mama dan papa, setelah itu mereka pun makan
"Dek, lo berangkat sama gue aja ya" ucap arka
"Iya, yaudah pa, ma alena pamit ya" pamit Alena
"Arka juga ya, mau daftar univ dulu" ucap arka lalu keduanya menyalimi orang tuanya
"Hati hati ya kalian berdua"
Mereka pun berangkat menggunakan mobil dan sampailah sekarang mereka di depan gerbang sekolah Alena
"Yang pinter belajarnya, nanti gue yang jemput" ucap arka sambil mengacak pelan kepala Alena
"Iya, yaudah gue duluan" pamit alena lalu keluar dari mobil
Alena menyelusuri koridor dengan senyumnya yang merekah, sampai dikelasnya.
"Al lo udah ngerjain pr dari pak Bandi belum?" tanya Keisha saat Alena sudah duduk disampingnya.
"Udah"
"Gue pinjem dong al" pinta keisha dengan wajah yang berharap
"Iya nih" jawab Alena sambil menyodorkan bukunya
Bel masuk pun berdering, tak lama dari itu ada yang masuk, tetapi bukan guru
"Al, itu kak rendy sama kak alvin kan?" tanya selly
"Iya, ngapain coba" jawab Alena
"Hmm, jadi pak Bandi gak bisa masuk hari ini, tugasnya bisa dikumpulin dimejanya, trus sekarang kalian dikasih tugas" jelas kak alvin
Pak Bandi adalah guru biologi yang kalau tidak masuk pasti tetap dikasih tugas. Gak suka muridnya seneng dikit emang.
Dan kak alvin, memang dia anak yang pintar bahkan dia pernah juara saat lomba cerdas cermat.
"Tugasnya di hal 101 no 1-20, kalo ada yang nggak dimengerti bisa tanya gue atau rendy, paham" ujar alvin
"Paham" sahut serentak murid kelas 11 ipa 1 .
Semua pun mengerjakan tugas yang diberikan. rendy dan alvin masih menemani mereka. Tak jarang ada yang bertanya kepada mereka yang kebanyakan hanya modus agar bisa dekat dengan alvin. Sedangkan rendy dari tadi hanya duduk di kursi guru.
"Kak gue gak ngerti no 10" ucap alena sambil bertunjuk tangan.
Alvin pun menoleh "bentar ya"
"Ren, lo bantuin ngapa" ucap alvin kepada rendy
"Iya iya" jawab rendy
"Tuh ajarin yang itu" suruh alvin dengan menunjuk Alena
Rendy pun pasrah, dia berjalan mendekati Alena. Sampai rendy sampai di meja alena mata mereka bertemu dalam beberapa detik
"Jangan modus lo ya" bisik rendy didekat telinga Alena
"Apasih nggaklah" kesal Alena
"Nomer berapa?" tanya rendy datar
"Nih" ketus Alena sambil menunjuk soal tadi
Rendy pun mulai mengerjakan soal tadi sampai menemukan jawaban yang benar.
Alena memperhatikan wajah rendy dengan jarak antara wajah mereka tak begitu jauh. Ia akui wajah rendy tampan.
Tiba tiba rendy menoleh kearah Alena yang membuat mereka saling tatapan. Lama mereka larut dalam tatapan tersebut. Namun akhirnya mereka tersadar dan saling tergugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta
Teen Fiction♡Masa lalu tidak bisa dilupakan ataupun dihilangkan, cukup dikenang tanpa harus membuka kembali lembaran yang lama♡ -A L E N A- Cewek cantik yang cuek kembali menjadi cewek periang dan sifatnya yang bar-bar. Hingga suatu ketika ia dipertemukan lagi...