#39 It's Time to Know

37 5 2
                                    

Hello everybody...
Lama tak jumpa...
Maapkeun akoh yang tak konsisten nulis ini🙏🙏
But happy reading 🥰🥰

Malam semakin larut dan. Pagi pun segera menjemput, Nada belum bisa kembali ke dalam tidur nya. Setelah melihat tangisan mama di dapur, Nada kembali ke kamarnya meski dalam kebingungan yang sangat. Hingga di ruangan ini pun ia masih bergelut dengan pikiran itu, terlalu banyak rahasia yang tidak ia ketahui tapi dia yakin cepat maupun lambat waktu akan mengatakan semua yang ia rahasiakan.

Dua jam bergelut dengan pikiran, Nada menyerah. Berhenti memikirkan mungkin bisa memberi otaknya waktu untuk istirahat. Nada keluar dari kamarnya menuju dapur, mungkin ada sesuatu yang bisa menemaninya hingga matahari terbit karena tak mungkin lagi baginya untuk kembali tidur.

Memasuki pintu dapur, Nada mendengar suara yang samar yang terdengar seperti isak tangis. Siapa yang menangis? Mungkinkah mama masih di sini sedari tadi. Dan benar, mama masih di sana dan kini sedang menangis.

Nada memanggilnya lirih, sosok itu lantas menghentikan isaknya dan sebisa mungkin menghapus sisa air mata.

"Ada apa sayang?, Kamu nggak tidur lagi?".

"Mama menangis?".

"Enggak Sayang, mama nggak menangis kok". Mama mengelus wajah putrinya, Nada bisa merasakannya, mama yang sedikit basah itu mulai keriput dimakan usia.

"Cukup Ma, sudah cukup Mama rahasiakan selama ini. Aku sudah besar Ma. Aku harus tau kebenaran ini semua. Siapa orang-orang yang selalu hadir dalam mimpiku?. siapa anak kecil yang mirip aku itu?. Dari mana tangan Seniku berasal?. Dan siapa... Fahri...?".

Mama menghela nafas, ia sudah lama mempersiapkan diri. Cepat atau lambat, putri sulungnya ini pasti akan menanyakan ini semua kepada nya.
Dan ini adalah waktu yang tepat, bukan karena apa-apa ia hanya takut tidak sempat lagi.

"Duduklah Sayang, Kamu akan segera mendapatkan jawabannya dari semua pertanyaan mu itu. Tapi Mama mau kamu janji untuk tidak bertanya ataupun menyela cerita Mama karena semua yang akan kamu tanyakan akan Mama ceritakan".

"Fahri itu, cinta pertama Mama..

"Mama pertama melihat nya memasuki kelas perkuliahan, siang itu penampilannya berantakan sepertinya dia tergesa-gesa mengejar kelas siang itu, tangannya membawa sketchbook padahal mata kuliah hari itu adalah akuntansi" Mama terkekeh. "Dan Mama pun menyadari saat itu juga lah mama mulai mencintai pemuda berambut ikal itu".

"Siang itu juga, setelah kelas, ketika mama hendak keluar dari kelas, seseorang tanpa sengaja menabrak mama dari belakang dan menjatuhkan bukunya. Tanpa sengaja buku itu menampilkan halaman nya. Sketsa seorang gadis. Mama mengambilnya dan si pemilik buru buru merebut nya. Ternyata pemuda itu".

"Fahri... Katanya mengulurkan tangan, mama menjabatnya dan balik menyebutkan nama hari itu mama pertama melihat nya, hari itu pula mama tahu namanya dan di hari itu pula hati mama berlabuh"

"Maaf lancang gambar ini, abisnya kamu cantik banget deh, dia nyengir menunjuk karyanya, ya sketsa itu adalah mama"

"Namanya Fahri, sulung dari tiga bersaudara, hidupnya berubah setelah ayahnya meninggal. Fahri menjadi pelukis jalanan, menerima pesanan lukisan langsung jadi di suatu tempat wisata di kota itu".

"Fahri menyenangkan, ia begitu menghargai wanita dan tak kenal menyerah. Terlepas dari masalah finansial, Fahri adalah sosok lelaki yang sempurna bagi mama, tapi tidak dengan Oma kamu. Dia menginginkan seorang yang lebih sempurna. Meski demikian kami tetap menikah setelah lulus kuliah".

"Cukup sayang, mama tidak mampu menceritakan semuanya. Waktu yang akan menjawab semua keingintahuanmu"

***




STARIVER (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang