Telinga lebar, hidung mancung, rambut merah menyala, bibirnya tebal hm, kissable banget pokoknya deh:) rahangnya tegas, jidatnya luas, seluas samudra hahaha...
Dia, orang pertama yang aku temui disekolah baruku.
Namanya, Park Chanyeol! Senang bertemu denganmu, dan mari kita berteman.
Pagi itu di kediaman Byun, beberapa maid tampak sibuk membereskan kekacauan yang dibuat oleh nona muda byun, yakni Byun Baekhyun.
Putri bungsu dari pasangan suami - istri, Byun Joong Ki dan Song Hye Kyo.
"Baekhyun," pekik Nyonya Byun, histeris melihat kelakuan putri semata wayangnya yang masih bergelung manja di dalam selimut padahal jam sudah menunjukan pukul 6.35 pagi.
Beberapa maid, membantu Hye Kyo membangunkan putrinya.
Ada yang menyibak selimut, kemudian dua orang maid lainnya mencoba membangunkan tubuh mungil Baekhyun, hingga tubuh nona muda tersebut duduk di tepi ranjang dengan mata terpejam.
"Ish anak ini!" Geram Hye Kyo.
Wanita itu tak tahan, kemalasan putrinya benar - benar membuatnya merasa gagal menjadi seorang ibu. Ia merasa gagal dalam mendidik putrinya.
Baekhyun memang berbeda. Sejak kecil, Baekhyun sering sakit - sakitan, anak itu tidak seperti Baekbeom, oppa nya yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang bagus. Sedangkan Baekhyun, terkena hawa dingin saja anak itu bisa langsung demam, dan flu seketika.
Oleh sebab itu, Hye Kyo, Joong Ki, serta Baekbeom memanjakan si kecil dengan maksud agar putri mereka, dan adik satu - satu nya Baekbeom betah bermain di dalam rumah.
Tetapi, sepertinya sifat memanjakan Baekhyun kini benar - benar membuat Hye Kyo mengeram frustasi, hampir di setiap pagi harinya.
Baekhyun tumbuh dengan sifat manja yang berlebihan, memang sampai saat ini diusia yang ke enam belas tahun Baekhyun masih sering sakit - sakitan, dan itu sempat membuat satu keluarga Byun mengkhawatirkan nya.
Kenyataannya berbeda, lihat saja kamar anak itu, kacau balau. Semua baju berserakan di lantai, novel roman picisan berserakan di ranjang, kini para maid sibuk memunguti kemudian membereskan kamar nona muda byun itu.
"Baekkie sayang bangun," usapan pelan Hye Kyo berikan pada pucuk kepala putrinya.
Merasakan usapan sayang, tubuh Baekhyun pun mengeliat pelan. Hawa dingin menusuk tulang memaksanya membuka kedua manik mata hazel miliknya.
"eomma, dingin..." adu nya.
"Baekkie sayang... " panggil Hye Kyo, mencoba untuk bersabar. "Sekarang sudah pukul 6.45 pagi, bangun ya... nanti terlambat loh ke sekolah barunya,"
Sekolah baru....
Mendengar ucapan sang eomma, Baekhyun terkejut bukan main. Tentu, dia tidak ingin datang terlambat ke sekolah barunya.
Kedua manik mata yang tadinya terpejam, kini terbuka selebar - lebarnya.
"Eomma! Aku terlambat!" Pekiknya ketika tersadar.
Beberapa maid yang ada di dalam kamarnya seketika menghentikan aktifitas mereka, nona muda byun sudah bangun pertanda untuk para maid segera meninggalkan kamar tersebut, dan melanjutkan pekerjaan mereka ketika nona muda byun telah berangkat ke sekolah.
"Aish... Sekarang pergi mandi, kemudian eomma tunggu di meja makan."
Hye Kyo diikuti beberapa maid keluar dari kamar Baekhyun.
Menyisakan Baekhyun seorang diri, dengan kepanikan luar biasa.
Skip at new school,
Baekhyun lari tergesa - gesa di lorong sekolah.
Brukk!
Gadis itu jatuh, pantat sintalnya mencium lantai sekolah dengan tidak elit.
Di bawah sana, Baekhyun mengerang kesakitan seraya mengelus bagian belakang pantat.
"ugh... appo," baekhyun meringis.
"Kau baik - baik saja?" Baekhyun mendongak menatap seorang anak laki - laki dengan rambut merah menyala.
Anak laki - laki itu mengulurkan tangan. Namun, Baekhyun hanya terdiam sambil menatapnya.
Untuk beberapa detik Baekhyun terpesona dengan ketampanan si anak laki - laki bersurai merah.
Bibir tebal, mata besar, telinga lebar, jidat lebar, hidung mancung, rahang tegas, dan alis tebal sempat membius Baekhyun.
"Kau baik - baik saja?" Tanya nya lagi.
Baekhyun mengerjapkan mata nya beberapa kali sebelum mengangguk dan menyambut uluran tangan itu.
Setelah berdiri, Baekhyun tampak panik, gadis itu membersihkan rok bagian belakang dengan menepuk nya secara pelan tanpa menghiraukan anak lelaki itu.
"Murid baru ya?" Tebaknya.
"Betul"
"Maaf tadi saya gak sengaja nabrak kakaknya," baekhyun membungkukkan badan.
"Eh! Gak! Seharusnya saya yang minta maaf, maafin saya tadi saya jalan gak pake mata coba kalo saya tadi jalannya lihat - lihat mungkin kamu gak bakalan jatuh," sumpah kalo ada Sehun dan Jongin, dou kopi susu mereka pasti bakalan menganga sebab baru kali ini anak bersurai merah itu bicara panjang.
"Gak apa - apa kak, maafin saya ya, tapi kak... Boleh minta tolong gak? Saya kan murid baru, saya juga kesiangan terus saya gak tau letak kantor kepala sekolah dimana, hm... Jadi kakak tau gak dimana kantor kepala sekolah?" Tanya Baekhyun dengan wajah paniknya.
Pemuda bersurai merah itu tersenyum, lalu mengangguk dengan santai.
"Mau saya antar ke kantor kepseknya ?"
"Boleh kak,"
"Saya Chanyeol, Park Chanyeol kalo kamu?"
"Saya Baekhyun, Byun Baekhyun." Kata Baekhyun tersenyum manis hingga matanya menyipit membentuk bulan sabit.
"Senang bertemu denganmu, Baekhyunee."
"N-ne,"
enam bekas tahun kelas berapa ?
Dua atau tiga?
ehe, lupa author nya,
salam piyak:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Baekhyun's Diary | CHANBAEK GS
Fanficbuku harian Baekhyun tentang seorang anak lelaki bernama Park Chanyeol.