✔✔

5 5 0
                                    

"Karena kamu adalah separuh hidupku"

Ligqyaa

Gadis kecil itu berlarian mengelilingi taman, mencari bunga kesukaannya.
Hatinya sangat gembira dapat menemukan bunga itu, bunga berwarna kuning cerah.

Namun saat melihat bunga itu, hatinya jadi terasa sakit. Senyuman yang tadinya menghiasi wajahnya, kini hilang. Dia hanya dapat melihat bunga itu dengan raut sedih.

Saat gadis kecil itu memandangi bunga itu, datang lelaki seumurannya menghampiri dan memperhatikan gadis kecil itu.

"Mengapa wajah mu sedih?? " Tanya anak lelaki

Gadis itu tak mengubris apa yang dikatakan oleh anak lelaki itu, dia terus diam dan memandangi bunga itu.

"Bunga itu sangat indah, apakah kamu tidak suka dengan bunga itu??" Tanya anak lelaki

Gadis kecil itu kini menjawab pertanyaannya, namun dengan nada yang sangat pelan.

"Bunga ini adalah bunga kesukaan aku dan ibuku"

"Lantas mengapa kau bersedih??"

"Karena ibuku kini telah tiada, tak ada lagi yang akan menjaga ku. Kini aku hanya dapat melihat bunga ini, dan tak bisa melihat ibuku lagi"

"Oh, jadi itukah alasan kau bersedih. Bagaimana jika kini aku yang menjagamu, jadi kau anggap saja diriku ini adalah ibumu yang telah tiada"

"Bagaimana bisa aku menganggap kau sebagai ibuku, kau ini masih kecil seperti ku. Dulu kata ibuku, anak kecil itu belum boleh di berikan tugas yang berat"

"Tugas berat ya" Ucap anak lelaki itu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Iya, menjaga ku adalah tugas berat. Dan kau belom boleh melakukan tugas itu "

"Tenang saja. kata ayahku, aku akan tumbuh menjadi pria dewasa yang berani dan bijaksana. Jadi aku boleh mengambil tugas itu"

Gadis kecil itu mulai membentangkan senyumannya. Perkataan anak lelaki itu berhasil menghiburnya.

"Mengapa kau tersenyum, aku ini serius" Tanya anak lelaki yang melihat wajah gadis kecil itu tersenyum

"Karena kau lucu"

"Baguslah jika begitu, aku berhasil membuatmu tersenyum. Oh iya jika nanti kau kembali rindu dengan ibumu, maka datangi saja aku"

"Ya, baiklah"

"Janji?" Tanya anak lelaki sambil mengacungkan jari kelingkingnya ke arah gadis kecil itu.

"Janji" Ucap gadis kecil dengan jari kelingking yang mengitari kelingking anak lelaki itu.

"Oh iya siapa nama mu, dan dimana kau tinggal? " Tanya anak lelaki

"Namaku Cluei, dan kini aku tinggal di istana bersama bibi ku"

"Kalau nama ku Ragaskara, aku tinggal di dekat istana. Oh iya ayahku sering datang ke taman ini. Jadi jika kau ingin mencari ku, kau tinggal datang ke taman ini"

"Baiklah"

🍁🍁🍁

Artha memasuki rumahnya, mencari suatu barang. Dia membuka lemari dan mengambil kotak kecil.

Kotak kecil itu berisikan kertas dengan tulisan tangan, tulisan yang berisikan sebuah rahasia besar.

"Dengan ini, aku bisa membawa Ragaskara kembali ke dunia kayangan" Ucap Artha sambil memandangi kertas itu.

One Thousand CheklistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang