Single

352 4 0
                                    

SINGLE

 

Bagian Pertama……

 

[Erlan POV]

 

Sejak awal aku tidak menyetujui hubungan Rafael dengan Ariana. Bukan karena aku tidak suka ataupun cemburu. Tapi aku kasihan dengannya. Rafael atau dikenal dengan Rafa memiliki banyak kekasih. Wanita sepertinya mungkin akan sulit untuk bisa beradaptasi dengan Rafa yang menyandah predikat Badboy.

Apakah dia sanggup bersaing dengan para wanita itu? Wanita yang tidak hanya cantik dan seksi. Tetapi juga mereka modis dan—tentu saja agresif. Mereka berani melakukan apapun asal bisa berkencan dengan Rafael termasuk harus rela menjadi teman tidurnya untuk bersenang-senang.

Apakah Ariana sanggup untuk melihat itu semua? Menjadi kekasih Rafa berarti harus siap mental untuk mengorbankan perasaan. Batin akan tertekan. Bahkan harus berbagi cinta. Seperti yang dilakukan cewek-cewek itu. Mereka siap digilir agar bisa berkencan dengannya. Dan diantara sekian banyak cewek yang ada disampingnya tidak satupun yang memprotes atau merasa keberatan. Merupakan suatu kebanggaan tersendiri jika bisa berkencan dengannya.

Aku tidak bisa memungkiri jika mereka ingin menjadi kekasihnya. Rafa selain memiliki wajah yang tampan, mata hazelnya pun sangat menggoda. Mata yang sangat jarang dimiliki oleh orang Asia. Tetapi Rafa memang memiliki keturunan turki. Tubuhnya juga atletis dan berkotak-kotak dibagian perutnya. Rafael memang menyukai olahraga dan dia memiliki jadwal gym setiap minggunya.

Bukan hanya itu Rafa juga adalah pewaris dari keluarga Darmawangsa. Pengusaha kaya yang memiliki usaha dibidang property. Keluarganya memiliki beberapa hotel, apartemen dan perumahan. Dan—Rafa juga sering bergonta-ganti mobil ke kampus. Kadang dia mengendarai BWM putih, Range Rover hitam, dan Honda Jazz merah.

Pesonanya memang sangat kuat. Apalagi Rafa tidak berhenti mencari mangsa baru. Baginya berburu cewek adalah sebuah keharusan. Dia selalu merasa puas jika bisa mengencani cewek cantik dan bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Rafa bukan cowok bodoh yang bisa dengan mudah membelanjakan dan memanjakan cewek-cewek yang menempel padanya. Tentu saja ada imbalannya. Seperti istilah yang dijadikannya prinsip ‘take and gift’.

Sebagai mahasiswa semester enam di jurusan Manajemen Akuntansi di kampus bergenre ini. Rafa terkenal dan sangat populer, apalagi dikalangan mahasiswi. Baik mahasiswi baru ataupun mahasiswi disemester atas. Mereka berlomba untuk bisa menjadi pacarnya.

“Kenalin Er, cewek baru gue. Ini si Blonde.” Rafa merangkul cewek tinggi semampai dengan rambut yang dicat berwarna coklat kemerahan. Rafa memang selalu memberikan julukan kepada setiap cewek yang digandengnya. Tangannya melingkar disekitar pinggang cewek itu.

Aku mengulurkan tanganku, “Hai, aku Erlan!” sapaku bersikap seramah mungkin dengan pacar barunya. Pada awalnya aku senang dan selalu menyambut cewek-cewek yang dikenalkan Rafa. Rafa adalah sahabatku. Itu berarti pacar Rafa akan menjadi sahabatku juga, kan!. Dan aku berkewajiban untuk menjalin hubungan baik dengan pacar barunya.

Seminggu kemudian Rafa menggandeng cewek lain lagi, “Erlan. Kenalin ini si Ramping.” Katanya lagi memperkenalkan. Aku menyeringit. “Hai! I’m Julie.” Cewek itu mengulurkan tangannya. Sepertinya dia tidak suka jika Rafa menyebutnya ramping.

Kekasih SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang