Affair

809 49 8
                                    

Setelah lama hiatus Aku kembali lagi ni guys....
_

___________________________________

Selamat membaca....
Jika ada typo kasih tau ya....

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Aku menatap pintu coklat di hadapan ku ini. Bahkan dari luar ruangan ini terdengar suara desahan sepasang manusia yang saling bersahutan. Apa mereka tak punya malu? Pikir ku, tangan ku sangat gemas untuk membuka pintu ini dan masuk kemudian mempermalukan pasangan memalukan itu. Tapi, apa aku sanggup melihat nya?apa Aku sanggup menghadapi nya?. Aku mengurungkan niat ku, dan menggenggam tas makanan berisi bekal makan siang di tangan ku. Ku letakan tas bekal ini ke atas meja sekertaris yang terletak di sebelah pintu. Lalu ku ambil sticki note dan menulis pesan di sana.

" Dari Mrs. Uciha"

Kemudian aku melangkah menuju lift, Dan turun ke lantai dasar menggunakan lift. Saat di lantai dasar, banyak yang menatap ku dengan kasihan. Sepertinya mereka tahu semua ini dan bungkam dan tak berani bicara. Aku memaklumi hal itu, lagi pula aku tak memiliki kuasa disini. Aku tersenyum kepada mereka.
" Jangan beritahukan kalau aku tadi ke sini." Kata ku kepada resepsionis.
" Dan katakan hal ini kepada yang lainnya." Lanjut ku lagi, kemudian aku segera melangkah keluar dari kantor perusahaan ini. Kantor perusahaan milik suami ku, dan mungkin akan menjadi mantan suami ku.
" Zetsu, ayo pulang." Kata ku kepada Zetsu, supir pribadi yang suami ku berikan pada ku. Di perjalanan aku memilih untuk diam dan merenung, apa hal ini sudah berlangsung  lama?  Tapi kenapa aku harus mengetahui hal ini sekarang? Saat setelah tiga tahun penantian ku, aku mengelus perut ku yang masih datar. Di sana sedang tumbuh benih benih kehidupan ku dengan suami ku yang sangat ku cintai itu. Tapi hari ini, kenyataan pahit itu ku dapat setelah aku mendapati benih ini tumbuh. Empat minggu, bergitu kata dokter yang memeriksa ku pagi ini, dan kandungan ini masih lemah, aku tak boleh terlalu stress. Mobil yang membawa ku tiba di sebuah mansion mewah, aku tersenyum getir. Aku ingat saat pertama kali aku dan suami ku membeli rumah ini ah lebih tepatnya dia membelikan mansion ini untuk kami berdua. Katanya agar kami leluasa bercinta di manapun yang kami mau. Ya memang begitu adanya, tapi beberapa bulan terakhir sikapnya berubah. Saat bercinta juga dia terlihat ogah ogahan. Padahal kedua orang tua kami ingin segera memiliki cucu dari kami.
" Nyonya, kita sudah sampai." Kata Zetsu dan mengembalikan ku dari lamunan ku.
" Zetsu, ku mohon jangan beritahukan kalau aku ke kantor nya hari ini. Aku benar benar memohon." Kata ku kepada Zetsu, dan Zetsu mengangguk dan tersenyum. Aku segera keluar dari mobil dan masuk ke dalam mansion.

" Naru-Chan." Panggilan itu membuat senyum ku terbit. Miko Ka-san menyambut ku dengan pelukan hangat.
" Hmm, Miko Ka-san." Aku memeluknya.
" Positif?." Tanya Miko Ka-san dan ku jawab dengan anggukan kecil.
" Puji Tuhan." Kata Miko Ka-san.
" Tapi Miko Ka-san, jangan beritahukan ini kepada Sasuke ya." Kata ku, Miko Ka-san melepas pelukannya dan menatap ku.
" Apa yang terjadi? Kenapa kamu menangis Naru-Chan." Aku tak menyadari kalau air Mata ku telah jatuh.
" Tadi, saat ke kantor aku mendengar suara desahan dari ruangan Sasuke. Dan meja sekertaris nya kosong, sepertinya mereka sedang...sedang..." Aku tak sanggup melanjutkan kata kata ku dan menangis dalam pelukan ibu mertua ku ini. Dia membimbing ku untuk duduk di sofa.
" Jangan berpikiran buruk dulu sayang, Ka-san akan membantu mu untuk menyelidiki hal ini. Ka-san sangat menyayangi mu Naru-Chan. Ka-san akan Bantu kamu, Ka-san ada ide." Miko Ka-san tersenyum penuh arti dan aku yakin rencana ini akan rumit.

Miko Ka-san sudah pulang satu jam yang Lalu, Miko Ka-san memang pandai dalam menghibur. Suasana hati ku saat ini sudah membaik. Dan lagi pula, rencana Miko Ka-san memang yang terbaik. Aku tak sabar untuk melakukan rencana Miko Ka-san. Ponsel ku berdering, dan nama yang tertera di Sana membuat ku tersenyum. Itu dari sahabat ku  Neji.
" Moshii Moshii." Kata ku.
" Naru Chan!!!!." Teriakan cempreng ini. Pasti si bodoh Lee.
" Kenapa bodoh?." Kata ku.
" Ck, kau sama sekali tidak perduli dengan ku, cuma Neji saja yang kau perdulikan." Sungut Lee di seberang panggilan.
" Apa yang Neji katakan benar? Kamu hamil?." Aku memutar Mata ku malas, Neji dengan mulut embernya, saat Aku tahu kalau aku hamil memang Neji yang pertama ku beritahukan Karena Sasuke tidak mengangkat panggilan ku.
" Kenapa kau menggunakan ponsel Neji? Kau kan punya ponsel sendiri." Kesal ku kepada Lee.
" Pulsa ku habis." Kata Lee membuat ku tergelak, omong kosong macam apa ini? Sejak kapan orang kaya sepertinya tak memiliki pulsa?
" Bohong nya keterlaluan." Kata ku, dan terdengar suara kekehan Lee.
" Bodoh, ponsel ku kau curi ke mana?." Terdengar suara teriakan Neji.
" Aku sedang menelpon belahan jiwa ku." Kata Lee, dan aku langsung menatap datar ponsel ku dasar bodoh. Tak lama panggilan suara di ubah mereka menjadi video call. Dan segera ku angkat dan muncul wajah mereka berdua. Ternyata mereka tengah di apartment. Ah aku baru melihat jam sekarang, ternyata sudah pukul 07.pm dan Sasuke belum pulang juga, padahal jam kerja nya sampai jam 05.pm saja.
" Kalian tidak bekerja?." Tanya ku
" Kami sedang mengambil cuti, kapan kau ke London Naru-Chan?." Kali ini Neji yang berbicara.
" Aku tak lama akan ke London." Kata ku dengan senyuman manis.
" BENARKAH?!!!." Lee berteriak ke telinga Neji dan terlihat wajah kesal Neji.
" Iya." Kami berbincang banyak hal, sampai rasa kantuk ku muncul.
" Sudah Naru-Chan kau menganguk, di sana sudah jam 9 malam kan?." Tanya Neji dan baru ku sadari hal itu.
" Eh iya hehe." Kata ku.
" Sana tidur, jangan memikirkan si Sasuke." Kata Neji.
" Good night Naru Chan, Aku Dan Neji mau mencari makan siang." Kata Lee dan aku mengangguk juga panggilan pun beraakhir. Aku menghela nafas berat, sejak Sasuke memiliki sekertaris baru itu, dia jadi sering pulang terlambat. Haha, Aku tertawa hambar, apa ini akhir dari hubungan kami? Bersahabat sejak kecil, kemudian menikah, dan apa akhirnya Sasuke menemukan cinta nya. Dan aku hanya di anggap sahabat saja? Ah aku lupa memberitahu, kalau Aku dan Uciha Sasuke itu sahabatan sejak kecil. Dan Sasuke menikahi ku tiga tahun yang lalu. Sasuke bilang dia akan mencintai ku, tapi saat ini Aku meragukan hal itu. Tapi tak apa Aku akan mengikuti rencana Miko Ka-san dulu.

LOVE STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang