Azuel 4 : Mood Swing

105 17 1
                                    

Ada sedikit pembaruan. Tapi gak ngaruh sama cerita kok.

🔸🔸🔸

AUTHOR

Azura sekarang duduk sendiri di kantin, karena Reagan yang masih menemani adiknya di rumah sakit. Memang tak biasanya dia pergi ke kantin. Jika bukan karena kesiangan dan melupakan bekalnya, mungkin sekarang Azura hanya berada di kelas, sekedar mengerjakan tugas atau tidur.

Azura sebenarnya sangat enggan untuk berada di kantin. Alasannya jika bukan karena kantin yang selalu padat, ya pasti karena Noel. Dia sangat menyayangkan peraturan sekolah yang melarang murid untuk makan di dalam kelas, dengan alasan akan membuat kelas menjadi bau. Makanya dia biasanya akan makan berdua dengan Reagan di taman belakang.

Padahal kalo bau tinggal semprot stel*a aja ya.

Hari ini Azura belum melihat keberadaan Noel dan teman-temannya. Setidaknya dia bisa merasa lega untuk beberapa waktu kedepan sebelum Noel datang.

Se-tak suka itu Azura kepada Noel. Menurut Azura, Noel itu penggangu hidupnya. Untuk apa sih cowok itu mendekatinya, padahal banyak cewek yang jelas suka dan ngejar-ngejar dia. Tapi kenapa dia malah mendekati Azura, yang jelas-jelas nggak suka sama dia.

Cowok aneh, pikirnya.

Azura menjadi menyesal menolong Noel waktu itu. Membantunya sih nggak menyesal ya, tapi di bagian berkenalannya. Tahu begini jadinya dia nggak akan mau berkenalan dengan Noel dan langsung pulang saja setelah membantunya.

Setelah selesai dengan makanannya, Azura pergi ke toilet. Baru saja sampai didepan toilet, terdengar suara dari dalam membuat dia berhenti di tempat. "Gua nggak suka ya sama si Azura, sok kecantikan banget mentang-mentang temenan sama Reagan."

"Bener banget, terus makin senga gara-gara katanya disukain sama Noel. Nggak percaya tuh gua, manjur banget jimatnya."

"Iya, dasar jablay!"

Azura yang mendengar itu naik pitam, dia memang sudah biasa dihina dan dibicarakan seperti ini. Tapi kali ini mereka sudah keterlaluan, apa-apaan mereka mengatainya jablay padahal dia tidak melakukan kesalahan apapun. Lagian Azura juga nggak suka kok sama Noel, jangan salahin dirinya dong kalau Noel lebih suka dirinya daripada mereka.

Azura tidak berniat untuk mencari masalah, setidaknya bukan dengan tangannya sendiri. Nanti dia akan mengadukannya kepada ayahnya, biarlah dia menjadi pengadu untuk kali ini saja. Toh, mereka juga sudah keterlaluan kok.

Dia baru ingin pergi. Tiba-tiba tangannya dicekal seseorang dan membawanya masuk ke dalam toilet.

BRAKK!!

Noel menendang pintu toilet dengan sangat kencang, membuat engsel pintu terpental entah kemana. Seketika membuat orang didalam tersentak, apalagi setelah melihat Noel dengan raut wajah yang tak bersahabat.

"Sekali lagi gua denger kalian ngomong yang nggak benar atau bahkan kata-katain Azura lagi. Gua pastiin kalian bakal berurusan sama gua!" tunjuknya pada perempuan yang membicarakan Azura tadi.

Noel lalu menarik Azura pergi dari sana. Dia membawa Azura ke taman belakang. Noel mendudukkan Azura di kursi taman, lalu ia berjongkok agar menyamakan tinggi mereka. "Kamu nggak apa-apa?" tanyanya sambil menatap Azura lekat-lekat.

AZUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang