Like a Lemon Tea

Hari panjang

Tok tok tok "selamat pagi Buu" ...
"Masuk mbak, sudah rampung mbak ? Letakkan di situ yah nanti saya cek" balas beliau sambil menunjuk meja kerjanya .
"Baik Bu, terimakasih saya kembali dulu" .

Huft, rasanya lega sekali setelah lembur dua hari karena alat rusak setidaknya hari ini hariku tak terlalu buruk.
Aku naik ke lantai atas memastikan nomer terakhir sampel memastikan tak tertinggal seperti 3minggu yang lalu.
Beginilah jika bekerja bergantung dengan alat, banyak terhambat jika tak langsung dapat penanganan.
"Sudah selesai key lemburnya ?"
Sapa mbak Vega teman satu devisi ku
"Eh, sudah mbak ini aku lagi cek sama ambil sampel baru"
"Tutup yang rapat yah jangan berceceran kalau ambil sampel"
"Siapp mbak"
"Key, udah punya pacar ? Apa masih galau aja ?"
"Hahaha apa sih mbak, mau fokus kuliah dulu lah asmaranya entar sambil jalan"
"Eeh jangan gitu, tau rumor Ndak ?"
"Rumor apa mbak ?"
" Disini itu, kalau belum punya gandengan pas masuk kerja bisa lama nikahnya"
" Masak sih mbak apa hubungannya?"
" Terlalu sibuk kerja lupa umur, ketelambasan hahah"
"Alah mbak Vega ini ada aja, Uda ah mbak balik lab dulu yah"
"Hahaha yayyaa eh seriusan loh pikirin yang aku bilang tadi" sambil berlalu aku hanya mengancungkan jempol ku .
Diam diam aku jadi berpikir yang dibilang mbak Vega .
Dihitung hitung memang banyak beberapa kaum hawa disini yang belum menikah di usia yang sudah kepala tiga.
Jadi merinding sendiri, semacam kutukan turun temurun saja.

Soal asmara saat ini belum terpikirkan sama sekali entahlah, rasanya sudah enggan membuatnya pusing .
Bukan tanpa sebab, trauma alasan kuat hingga saat ini nyaris satu tahun aku sendiri , masih begitu melekat bagaimana tajamnya sakit di khianati setelah 4th menjalin hubungan .
Faktanya belum membuat laki-laki untuk bisa cukup dengan seorang wanita dan setia.
"Assalamualaikum, dek sudah kering alatnya"
"Sudah mbak, ini sudah saya nomer i, ada 15 sampel yah mbak 3 parameter uji apa mau sekalian dikerjakan semua mbak?"
Jawab anak magang di tempatku, dia tergolong siswa yang pandai dibandingkan yang sebelumnya cepat tanggap 1 bulan di ajari dia seperti sudah mengerjakan selama setahun .
"Sepertinya waktunya Ndak cukup yah dek, kerjakan Arsenic aja yah paling rewel soalnya"
"Siap mbak, oh iyaa mbak key tadi ada yang kesini bapak bapak kasih ini" dia menyodorkan selembar kertas kecil berisi nomer hp dan bertuliskan "Adam" .
Aku berpikir sejenak Adam yang mana ?
"Makasih yah" ku letakkan sembarang tempat kertasnya sambil lalu berkutat dengan sisa sampel hari ini .
Semoga hari ini alatnya tidak mengganggu mood ku yang sudah buruk dari seminggu ini gumam ku dalam hati.