+DIREKTUR+

94 10 1
                                    

SEOUL,27-JANUARY-2019

Dan terjadi lagi wooseok merasa aneh dengan posisinya sekarang.bagaimana bisa dirinya menjadi seorang direktur disalah satu perusahaan ternama.bahkan wooseok baru mengetahuinya seminggu yang lalu,tentu saja ia diberitahu oleh hangyul.

Wooseok mendudukan dirinya disatu kursinya.dia memutar-mutar kursi tersebut layaknya balita.

Wooseok mengalihkan pandangannya kesalah satu lemari.dia berdiri dan  menghampiri dimana lemari itu berada.

Dia mengambil satu-satunya pigura yang berada di lemari itu.wooseok menatap lekat foto yang ada pigura itu.'ini aneh'pikirnya saat melihat foto itu. Bagaimana tidak foto yang ada di pigura itu jelas-jelas bukan dirinya,melainkan foto orang lain.foto yang didalamnya terdapat banyak sekali anak kecil  dan 2 orang yang sudah berumur,apakah ini foto anak-anak panti asuhan?.oh jangan lupakan 1 orang dewasa yang berdiri ditengah-tengah anak - anak itu.

Saat wooseok sedang fokus mengamati foto tersebut pintu ruangan terbuka dengan sangat keras menampilkan orang yang lebih tinggi dari wooseok dengan nafas yang terengah-engah.

"Eh..maaf pak saya mengganggu"ucap lelaki itu sambil terengah-engah. wooseok yang melihat itupun terheran-heran. 'Kenapa orang ini?' 'siapa orang ini?' 'kenapa dia disini?' dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang berputar putar dibenak wooseok.

Setelah mengatur nafasnya orang itu berdiri dengan tegap dan seolah tidak terjadi apa-apa padahal dia sudah datang dengan membanting pintu.

"Maaf sebelumnya jika bapak lupa saya Choi byungchan saya sekretaris bapak maafkan saya yang tidak menyambut bapak untuk datang pertama kali kekantor setelah kecelakaan dan maaf pak saya jarang mengunjungi bapak dirumah sakit karena saya harus menghandle pekerjaan bapak selama bapak sakit saya minta maaf sebesar-besarnya atas kesalahan saya"ucap orang yang memperkenalkan dirinya sebagai 'choi byungchan dan sekertaris wooseok'-itu dengan panjang lebar.dan jangan lupakan dia memanggil wooseok dengan embel-embel 'bapak'yang bagaimana saat didengar oleh wooseok terdengar ada ejekan saat dia mengucapkan kata'bapak'.

"Apakah saya dulu tidak protes saat dipanggil 'bapak'?"tanya wooseok keorang didepannya. mendengar pertanyaan wooseok byungchan sedikit berpikir lalu menggelengkan kepalanya.

"Ok... Mulai sekarang saya mau kamu ngubah panggilan untuk saya"tambah wooseok.

"Mau diganti apa?"tanya byungchan.

"Pokoknya hilangin embel embel 'bapak' dari nama saya"

Byungchan yang mendengar tutur kata wooseok berpikir kembali nama apa yang cocok disandingkan dengan wooseok dan sedikit gumaman kecil keluar dari mulutnya.

"mmm... Gak ada yang cocok"jawab byungchan dengan wajah yang terlihat menghina seolah-olah panggilan 'bapak' yang digunakannya cocok disandingkan dengan wooseok.

Wooseok yang mendengar itu mengalihkan tatapan yang awalnya ada di pigura ke kedua mata byungchan.sarat akan mencakar wajah byungchan mengebu-ngebu byungchan sudah berpikir lama tapi belum menemukan apa jawabannya ditambah lagi raut wajahnya yang terlihat seperti menghina wooseok.

" okay just call me with my name lest you add it to the strange name behind it"Saran wooseok.

Byungchan pun mengangguk dan"Alright I'll call you by your name only without the strange name behind it,WoSeOk"Jawabnya setuju diakhiri dengan ejekan nama dibelakangnya.

Wooseok yang mendengar itupun hanya bisa menghela nafas ingin rasanya wooseok memecat byungchan tapi entah kenapa wooseok segan untuk melakukan itu.apakah itu karena byungchan yang menyambutnya dengan heboh dibanding karyawan lain yang hanya mengucap 'halo' 'selamat pagi' 'selamat atas kesembuhannya' dan lain - lain atau karena sebelumnya wooseok dan byungchan saling kenal dekat entahlah wooseok tidak tahu.

Byungchan menatap pigura yang ada di genggaman wooseok dengan wajah terkejut.byunhchan menarik pigura itu dari genggaman wooseok. wooseok yang melihat bahwa barang yang digenggamnya itu diambil ia mendongakan kepalanya menatap byungchan dengan tatapan tidak bersahabat.

"Oh sellow sellow biasa aja natapnya" ucap byungchan dengan bahasa yang terbilang bersahabat.
"Oh maaf pak maksudnya seok barang ini punya saya"tambah byungchan meralat kata kata yang tadi.

"Jika barang itu punya kamu kenapa ada di ruangan saya?padahal ruanganmu ada disamping ruangan saya"tanya wooseok menelisik.

Byungchan yang mendengar pertanyaan berbobot dari wooseok malah mengeluarkan handphone dari saku celananya.
"Oh sudah waktunya makan siang seok, saya makan siang dulu ya takut maag saya kambuh." Setelahnya byungchan berlalu pergi.

"Dasar tidak sopan"
"Siapa lelaki yang ada di pigura tadi?"ucap wooseok dengan mengacak sedikit rambutnya.

______________________________________

LACUNA ~WEISHIN~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang