Tepat di musim gugur ini,
Kita memiliki rencana yang indah bersama.Momentum yang tepat,
untuk menjalin cinta.Agenda ini tak akan pernah ku lupakan.
Koper yang biasanya kosong,
Kini telah tersusun rapi dengan rasa cinta.Aku sengaja tak membawa jaket,
Agar dengan jaket jeans miliknya, dirinya dapat merangkul pundak kanan ku yang kedinginan.Membayangkannya membuatku susah bernafas,
Detak jantungku semakin berguncang, dan sulit tuk diredam.Ya, sungguh kisah romansa yang tak akan dimiliki oleh siapapun,
Dan lebih indah dari kisah princess manapun.Antusiasku menuju stasiun di mana kita akan bertemu tidak berkurang sedikit pun,
Semakin membara oleh api asmara.Namun, pelupuk mataku telah basah oleh air mata penyesalan.
Kenangan yang akan kita jalin bersama telah engkau sirnakan.Dengan mudahnya kau tinggalkan pesan untuk membatalkan rencana kita.
Oh, jiwaku sungguh tak berdaya dibuatnya mendadak.Berdiri di peron samping pohon rindang seorang diri,
Ku selalu menyesalkan keegoisanmu.Daun kering yang gugur tertiup angin,
Bersama dengan air mataku yang mengalir.Dengan bibir bergetar aku menelponnya. Tak ada sepatah kata pun yang terlontar dari dirinya.
"Halo, ini Reni. Aku telah menunggu lama disini, dan aku akan pergi sendiri."-Pesan Dari Relung Hati
(*Terinspirasi dari sebuah lagu
"Kareha no Station - SKE48")
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan Dari Relung Hati
PoesíaSetiap manusia, memiliki warna hidupnya masing-masing. Baik suka maupun duka, kebahagiaan ataupun kekecewaan, kita akan menjalaninya dengan baik melalui kerja keras dan usaha. "Pesan Dari Relung Hati" menyediakan kata-kata puitis dan kisah kehidupan...