Part 5 - Keberangkatan

1.3K 108 15
                                    

I'm comeback guys ehehehe. 

Apakah kalian masih mengingat cerita ini? Kalian bisa scrolling part sebelumnya kalau lupa.

"Jadi gini Sin.."

"Papa gue mau nyekolahin gue ke Singapura"

"HAHHH?! APA?!"

SinB terkejut mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Jisova. Gak ada angin, gak ada hujan Jisova kuliah ke luar negeri.

"Gue bakal ga ketemu lo lagi donk?" raut wajah SinB menunjukkan kesedihan.

"Ah lo dramatis banget elah. Rumah gue tetep disebelah rumah lo njir!"

"Tapi tetep aja gue ga bakal sering ketemu lo"

"Jangan gitu deh, kita masih bisa main tiap libur semester"

"...Bi, selalu ada fase sebuah pertemanan diuji sampai mana mereka bisa terus akrab atau hanya say hi doang nantinya. Tidak ada yang jahat untuk meninggalkan ketika berpisah terkadang karena masalah waktu dan jarak membuat mereka hanya sampai disitu saja batas akrabnya"

"kebanyakan baca quote"

🍂

Jessica menikmati salah satu acara televisi yaitu Pintu Hidayah yang berturut - turut dari siang sampai sore, sementara SinB yang duduk di karpet depan televisi bukan sibuk ikut membahas kejahatan peran antagonis di acara yang sedang ditonton mamanya melainkan dirinya sedang sibuk membungkus kado.

"Kado buat siapa sih Bi?" Tanya sang mama.

"Jisova maa, yaa sebagai kenangan buat dia karena mau lanjutin kuliah ke Singapura"

"Oalahhh..." 

"Dah selesai...."

"Yaudah yaa ma, aku ke rumah Jisova dulu"

"Cucianmu udah kamu jemur?" pertanyaan menyeletuk saat SinB akan bergegas keluar dari pintu.

"Beressss"

"Anak rajin" Puji Jessica.

SinB beranjak keluar rumah menemui Jisova di rumah Jisova untuk memberikan kenang-kenangan kepada sahabatnya dari kecil itu. Tak butuh waktu lama seorang SinB sampai di rumah Jisova yaa karena rumah mereka hanya terpisah jarak dua rumah saja.

Namun SinB tidak langsung masuk saat sampai pintu rumah Jisova, dirinya berhenti ketika mendengar sebuah obrolan serius keluarga. Sebenarnya SinB tidak ingin mendengar melainkan terdengar sahabatnya dipojokkan.

"Papa sudah pernah bilang sama kamu, belajar yang beneran. Main muluu"

"Papa tau dari mana aku hanya main doang? Aku sekolah pulang jam 4 karena les tambahan di sekolah ditambah setelah magrib berangkat les lagi sampai jam 9 malam-"

"Iya kamu lakuin semua itu tapi tetap ga masuk ke otakmu kan? Kamu ga serius Sov"

"Papa malu kamu ga lolos SNMPTN. Apa yang harus papa banggakan?!"

"Papa ga yakin sama SBMPTN-mu. Satu-satunya kamu mau ga mau harus kuliah disalah satu universitas di Singapura. Papa hanya bantu kamu masuk, untuk masalah bertahan itu urusan kamu"

"Jangan kecewain keluargamu. Liat kakakmu yang berprestasi itu"

SinB sangat terkejut mendengar cercaan papa Jisova kepada Jisova. Selama ini yang SinB tahu bahwa Jisova itu sungguh periang tapi ternyata didalam seorang Jisova memiliki tekanan dari keluarganya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ME vs MOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang