Sepulang sekolah viara memutuskan untuk menjelaskan semuanya pada desti
Desti benar benar marah padanya,lihat saja bagaimana ia bersikap pada viara bahkan dia pindah tempat duduk, desti memilih duduk bersama vika di belakang
Viara hanya bisa menghela nafas pasrah walaupun dari tadi ia mencoba berbicara pada desti namun nihil hasilnya tetap sama dicuekin
"Vik,tadi si ndes gak ngomong apa apa?"tanya viara pada vika,mereka kini tengah berjalan menuju parkiran untuk pulang
Vika menggeleng pelan "nggak,dari tadi dia diem aja gue aja gak diajak ngomong"
Viara merasa bersalah karna telah berbohong kepada kedua sahabatnya "vik,lo gak marah sama gue?padahal gue kan juga boongin lo"viara menghentikan langkahnya, menatap vika dengan penuh rasa bersalah
Vika memegang kedua bahu viara dan tersenyum"gue cuma kecewa,gak sampe marah gue juga yakin kalo lo gak bilang ke gue sama desti pasti karna ada alesannya,iya kan?"
Viara mengangguk pelan"iya vik sorry banget,pokoknya gue bakal ceritain ke kalian"
"Oke gimana kalo kita ketemu di cafe harmony ?"tawar vika
"Setuju,tapi si ndes?"
"Ntar gue yang ajak"
Viara tersenyum, betapa beruntungnya ia dikelilingi orang orang yang peduli padanya
"Lo mau bareng gak?"tanya vika
"Gak usah revan mau jemput gue"
"Yaudah gue duluan"vika menghidupkan motor matic nya dan pergi dari area sekolah
Sementara viara berjalan menuju halte biasa ia menunggu revan,dilihatnya jam yang melingkar di tangannya 15.24
"Si revan mana si lama banget"gerutu viara
Tiba tiba motor ninja berwarna hitam pekat berhenti tepat di depan viara
Anantha,iya dia anantha siapa lagi kalau bukan pacarnya tapi tunggu!mana vanesa?biasanya jok belakang gak pernah kosong
"Via aku minta maaf sama kamu"anantha berjalan mendekat
"Soal apa ya?"viara pura pura tidak tahu
Anantha berdecak "tadi di toilet"
"Oh"jawab viara singkat
"Iya,jadi kamu mau maafin aku kan?"
"Aku udah maafin kamu nantha,tenang aja"
"Makasih sayang,aku tau kamu tadi sakit hati tapi kenapa kamu mau maafin aku?"
"Nantha aku sayang kamu itu tentang perasaan bukan pertanyaan jadi apapun kesalahan kamu sebisa mungkin aku maafin kecuali perselingkuhan"
"Aku janji gak bakalan selingkuh,makasih vi udah ngerti kondisi aku,tapi maaf aku belum bisa cerita kenapa aku selalu deket sama vanesa"anantha memeluk tubuh viara erat seakan ia tak mau kehilangan viara
Viara membalas pelukan anantha,hangat,nyaman ini yang ia rasakan rasanya viara tak mau melepaskan pelukan itu
"Iya aku bakal nunggu sampai kamu siap cerita"
Anantha melepaskan pelukannya dan menatap viara lekat "gemes pengen cium"anantha mencubit pipi kiri viara
Viara meringis pelan merasakan nyeri dibagian pipinya "sakit ish"viara mencubit pinggang anantha
"Iya maaf sayang"gemasnya mengacak acak rambut viara
"Tapi boleh gak nih aku cium?"
Blush
Pipi viara memerah seperti kepiting rebus "nanthaaa ih ngeselin"rengek viara memukul mukul dada bidang anantha
Anantha terkekeh kecil melihat tingkah pacarnya "boleh gak nih?"godanya lagi
"GAK!MAU AKU PUKUL KAMU HAH?"
"Kalo dipukul trus dicium aku mau"
"ANANTHAA IH AKU BENCI KAMU!"viara beranjak pergi meninggalkan anantha disana
Anantha mencekal tangan viara erat dan membawanya kembali dalam pelukan "jangan benci aku,aku gak bisa hidup kalo kamu benci aku,maaf kalo becandaan aku kurang ajar"
Viara merasakan penyesalan dari diri anantha "iya gapapa"
"Kamu pulang bareng aku ya"
"Tapi revan gimana?"
"Gapapa"
"Yaudah"
Demi apa?viara naik motor anantha,omg baru kali ini dia dibonceng anantha
"Naik"suruh anantha
Viara terpaku di tempatnya membayangkan harus bagaimana ia saat dibonceng anantha
"I-iya"
"Gak mau jalan"
"Kenapa?aku kan udah naik"
"Gak ada yang nyangkut di pinggang aku nih"
Viara tersenyum bahagia,dan melingkarkan tangannya pada pinggang anantha "gini ya?"
"Nah baru jalan"
Seketika motor anantha melaju dengan kecepatan sedang
****
"Mo kemana kak udah rapi aja"tanya revan yang tengah memakan snack bersama dito di ruang tv
"Kepo"jawab viara dan melenggang pergi mencari mama nya
"Maa...mama"panggil viara
"Didapur"jawabnya dari arah dapur
"Ma,aku izin mau ketemu temen ya di cafe harmony bentar"
"Iya tapi jangan lama lama"
"Iya ma"viara mencium tangan mika
"Asalamuallaikum"
"Waalaikumsallam"
"Kak mau kemana ish ditanya"geram revan
"Apaan sih bocil gak usah kepo mending masuk kamar trus belajar"
"Bang dito kira kira kakak mau kemana?"
"Ngedate mungkin liat aja rapi bener tu baju"
"Kak via punya pacar?"kaget revan
Viara mendengus kesal "ck,apaan sih van yaalloh jangan ngaco deh,emang ngapain sih tanya tanya kepo banget"
"Pengen tau aja, eh kalo mau jalan jalan jangan lupa beliin baso yang depan alfa itu ya kak"
"Enak aja beli sendiri"
"Pelit amat punya kakak perasaan"
"Yaudah iya ntar gue beliin"
"Jangan pake toge,mie nya yang kuning pake kecap,sambelnya pisah sama baso nya yang kecil banyakin, tr-"
"Bacot lo udah lah gue mau berangkat"
"Asalamuallaikum"viara mencomot pisang goreng yang ada di meja sebelum berlari keluar
"Kak via itu punya gue"teriak revan dari dalam walau samar tapi masih terdengar
Hari ini viara menggunakan celana jeans hitam panjang dengan hoddie maroon nya tak lupa sneakers putih serta rambut hitam panjangnya yang di kuncir
KAMU SEDANG MEMBACA
the last promise
Teen Fictionaku benci saat berada di posisi mencintai sendirian