Tring
Viara memasuki cafe sambil melihat kanan kiri mencari keberadaan vika sahabatnya
Terlihat di meja pojok seseorang melambaikan tangannya,viara tersenyum simpul dan berjalan menuju gadis itu
"Dah lama?"tanya viara,meletakkan tas kecilnya diatas meja
"Mayan"jawab vika
"Btw si ndes mana?"
"Belom dateng"
"Tapi dia dateng kan?"panik viara
"Dateng,sans aja"
Viara menghela nafas lega, tak lama datang desti walaupun wajahnya masih terlihat cuek dan datar tapi viara sangat senang akhirnya dia bisa menjelaskan semuanya pada kedua sahabatnya
"Sorry lama"ucap desti singkat
"Its ok"jawab vika
Gue ngomong apaan nih?kok jadi kaku begini sih
"Ekhmm...pesen aja dulu kali ya?"tanya viara
"Oke,mbak"seorang waitres menghampiri mereka "kita pesen vanilla late 1,cappuchino ice 1, sama macha late 1"waitres itu menulis setiap pesanan yang di pesan vika
"Vanilla late,cappuchino ice,macha late,silahkan tunggu sebentar"
"Jadi gimana?"ucap vika basa basi
"Oke gue bakal jelasin ke kalian kenapa gue gak cerita tentang hubungan gue sama kak anantha"
Viara menarik nafas dan mulai berbicara "jadi gini gue juga gak tau kenapa kak anantha nembak gue,awalnya gue kira bercanda yaudah gue terima walaupun emang iya gue suka sama dia, taunya beneran gue seneng banget dan asal kalian tahu selama gue berhubungan sama kak anantha gue selalu nangis,kadang gue cape sendiri ngejalaninnya,gue kangen,gue perhatian gue cemburu,itu gue yang nanggung sendiri,sedangkan anantha?lo berdua tau kan dia lebih mentingin kak vanesa dibanding gue,bukannya gue egois tapi kan gue sebagai pacarnya berhak dong kalo gue gak suka anantha terlalu deket sama vanesa,gue gak cerita karna gue gak mau kalian ngedenger gue yang curhat tiap hari,gue gak mau jadi beban kalian,walaupun gue selalu kepengen banget buat cerita ke kalian tentang setiap masalah gue,tapi gue rasa masalah gue terlalu banyak sampe gue sendiri aja cape ngadapinya gue gak tau harus gimana"viara meluapkan emosinya dengan menangis
Desti dan vika hanya tertunduk dan terlihat bersalah mendengar penjelasan viara "maafin gue ra,gue harusnya gak bersikap gitu sama lo,maafin gue"desti memeluk viara erat sambil menangis begitupun vika ia bergabung dalam acara peluk pelukan tersebut
Viara menghapus air matanya "iya gapapa,ini juga salah gue karna gue gak cerita dari awal"
Tak lama waitres datang dan membawa pesanan mereka
****
"Van buruan kenapa sih,lama banget lo arghh"kesal viara sambil menghentak hentakkan kakinya
"Bentar kak"teriak revan dari dalam
"Maa tuh liat revan lemot banget jadi orang ish"gerutu viara pada mika
"Sabar kak,gak boleh gitu sama adeknya gak baik"
"Aku punya adek begitu amat perasaan ya,si mamat aja gak begitu gitu amat"
"Udah jangan ngedumel mulu mending masuk mobil sana"titah mika
Viara mengangguk mengerti dan memasuki mobil
"Loh kak via mana?"revan celingak celinguk mencari keberadaan viara
"Didalam mobil,kamu duduk di belakang sama mama"
"Kak via didepan ma?"
"Iya,kakak kamu gak bisa duduk di belakang soalnya"
"Oh iya yaudah"
"Siapa yang nyetir"tanya revan saat didalam mobil
"Gue van"dito tiba tiba masuk dan menghidupkan mobil,seketika mobil itu berjalan dengan kecepatan sedang
KAMU SEDANG MEMBACA
the last promise
Teen Fictionaku benci saat berada di posisi mencintai sendirian