Hujan

17 1 2
                                    

Angin sejuk berhembus kala dingin nya malam.
Langit pun mulai menunjukkan awan-awan gelap menggumpal dalam.

Langkah kakinya terhenti sengaja di satu tempat tuk sekedar menikmati lampu-lampu kota.
Terlihat tampak sedikit kesedihan yang diselingi hiburan ketika memandangi keindahan lampu kota di matanya.

Dan kemudian sang hujan menemani kesunyian nya di kala keramaian ibu kota.
Ia duduk dan berteduh sambil merogoh ponsel di dalam tasnya.

Memainkan lagu kesukaan nya sebagai teman setianya.
Memejamkan matanya, meresapi setiap bait lagunya menggema.

Perlahan Ia menangis dalam derasnya hujan.

Berusaha tetap terlihat tegar, namun keadaan memaksanya terjatuh.
Sedikit menunjukkan senyum andalan nya, diantara air mata yang mengalir jatuh.

Hingga hujan mereda, Ia kembali menghirup aroma hujan dengan lega.
Dan meneruskan langkah kakinya, kembali pulang dengan sahaja.

Sajak-sajak SemukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang