Kala senja saat itu menghampiri, menyapa raga yang perlahan mulai lelah sendiri. Risau rasa yang menumpuk dilubuk hati, seakan tak ada habisnya membanjiri.
Aku sempat lakukan kesalahan yang mungkin saja tak termaafkan, memang karena hati ini yang tak sungguh-sungguh menjalani kisah yang sempat terabaikan.
"Kepercayaan yang dikhianati, takkan mudah untuk kembali."
Kalimat yang menyadariku dan menyesali atas semua ulahku, dan juga padanya yang ber hati tegar aku tersadar, termenung dan membisu.
Aku mengerti setelah ini, kepercayaannya telah mati dan takkan tumbuh lagi. Dan aku mengerti, sulit untuknya tuk bisa menumbuhkan rasa percaya pada yang lainnya lagi.
Namun yang ku yakini, setiap insan berhak mendapatkan kesempatan kedua tuk memperbaiki. Entah menyusun kembali, atau dengan menemukan ruang lain tak berisi.
Yang harus dia yakini, percayalah setelah rasa sesal yang amat dalam takkan ada lagi kecewa yang datang.
Karena seseorang telah mengajarkan, sesuatu yang bahkan tak disangka dapat merubah semuanya.
Memang akan sangat sulit di dapat kembali, tapi yang aku yakini tidak ada hal yang mustahil di dunia ini.
Tekadku ini sangat kuat, untuk merobohkan dinding penghalang yang merekat erat.
Percayalah, aku tidak main-main atas kesempatan keduaku ini.
Dan sekali lagi, percayalah.
Aku akan selalu ada disini, berdiri gagah menemani.