Episode 9 - Tsumetai

2K 178 21
                                    

Siang hari itu...

----

Angin disiang itu mengisyaratkan pada sang pemilik Surai putih itu untuk menutup matanya dan menikmatinya.

Hembusan lembut melewati wajahnya, menggesek pelan, memunculkan sensasi nyaman dan sejuk.

Manik hijau miliknya menerpa langit yang terlihat sangat biru dan cerah, mentari siang menyorot tepat dihadapannya.

Dikala itu, sang pemilik Surai putih dan manik hijau, Akira, sedang menikmati hari liburnya.

Dengan menggunakan Hakama sambil memegangi pedang kayu, ia duduk dibawah pohon sambil memejamkan matanya.

Belum lama, ia baru saja berlatih menggunakan pedang, entah kenapa, hanya iseng semata.

Rambutnya yang semula pendek bak laki laki perkasa, kini berubah, sedikit panjang, hingga ia harus mengikat rambutnya agar tidak mengganggu.

"Aku bosan..." Gumam Akira.

Ia pun menyilangkan kakinya Abul memperhatikan pedang kayu yang ia pegang.

"Jadi ingat pedang milik Ryou Chan..."

Akira pun tertawa sendiri ketika menyadari apa yang ia katakan.

"Minggu depan, Tomioka dan Kochou menikah... Aku harus pakai kimono lagi... Haaahh~ menyebalkan sekali harus memakai pakaian yang merepotkan seperti itu..."

Akira pun menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Tapi kau terlihat sangat cantik ketika memakai kimono..."

Akira terkejut ketika ia tiba tiba mendengar suara seseorang.

Ia menengok kesegala arah, namun tidak menemukan asal suara tersebut.

Srek!

Seseorang baru saja muncul dari atas pohon dan kini berdiri didepan Akira yang masih membeku terkejut.

"Yo!"

"Uzui?!"

----

"Hei... Berhenti mengabaikan ku..."

"Berhenti mengikutiku dasar om om playboy!"

"Jahat!"

Kini Tengen terus saja berjalan mengikuti Akira dari belakang, Akira sudah muak diikuti oleh Tengen, tapi Tengen tetap saja mengikutinya.

"Hei! Kenapa kau mengabaikan ku?"

Akira yg sudah sangat kesal akhirnya berhenti berjalan dan membalikkan badannya kearah Tengen dengan wajah yang penuh dengan amarah.

"Memangnya masalah kalau aku mengabaikanmu?!"

"Masalah dong! Aku kan sedang berusaha mendekatimu, kalau kau terus menghindar bagaimana aku bisa mendekatimu"

"Argh! Itu sebabnya aku sangat membenci laki laki!"

Baru saja Akira ingin melangkah pergi menjauh, Tengen langsung memegangi tangan Akira agar tidak pergi.

"Lepaskan!"

Tengen pun melepaskan tangan Akira tanpa mengatakan apapun.

Akira pun berjalan menjauh.

----

Kini Akira tengah duduk dipelataran rumah Ryoubi sambil menjaga Hakubi dan Shoujuurou yang sedang bermain.

"Akkun!"

Akira terkejut ketika Shoujuurou memanggil namanya ketika sedang terdiam.

Shoujuurou pun berlari kearah Akira dan mengangkat kedua tangannya didepan Akira.

"Kau mau digendong?"

Shoujuurou pun mengangguk.

Dengan senyuman gemas, Akira pun Akhirnya menggendong Shoujuurou.

Shoujuurou tersenyum ketika Akira mengendong nya, sedangkan Hakubi masih asik dengan dunianya sendiri, menggambar wajah Senjuurou ditanah menggunakan ranting pohon.

"Lagi lagi menggambar Senjuurou, kenapa kau tidak mencoba menggambar ayahmu?"

Hakubi membuang mukanya.

Srek!

"Kyaaa!"

Seseorang baru saja muncul dari atas pohon dan menggendong Hakubi yang terkejut.

"Yo Haku! Apa kabarmu?!"

Hakubi yang digendong oleh orang itu hanya bisa meronta sambil memukulinya.

"Uzui san?! Apa yang kau lakukan?" Seru Akira sambil berlari kearah Hakubi yang meminta pertolongan.

Uzui pun melepaskan Hakubi dengan pasrah.

Hakubi pun berlari kearah Akira dan memeluknya dengan tatapan syok.

"Mau apa lagi?!"

"Aku hanya merasa kesepian"

"Pergi sana! Kau menggangguku!"

"Bisakah kau bersikap baik sedikit saja padaku?"

Akira membuang mukanya lalu mengajak Hakubi dan Shoujuurou pergi.

Baru saja 3 langkah.

Tengen mengeluarkan suaranya.

"Jika kali ini kau pergi, maka aku akan benar benar menyerah..."

Akira pun menghentikan langkahnya dan membalik badannya.

Ia terkejut dengan tatapan Tengen yang terlihat putus asa.

"Aku... Tidak tahu harus berkata apa... Yg selama ini kupikirkan adalah bertarung untuk bertahan hidup... Aku.. tidak pernah memikirkan hal lain"

"Akkun?"

Akira pun berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Hakubi dan Shoujuurou, lalu mengelus kepalanya sambil tersenyum.

"Memikirkan tentang hal yang membuatku bahagia, aku merasa puas dengan kedatangan kalian, Shoujuurou, Hakubi"

"Apa kau yakin bahagiamu hanya sekedar itu?" Tanya Tengen yang membuat mata Akira terbelalak.

Akira pun bangkit dan menatap tajam ke arah Tengen.

"Apa yang kau tahu tentang diriku?"

"Apa yang aku tahu tentang dirimu? Aku tahu semuanya! Kau adalah gadis yang dibuang oleh ayahnya, ditinggalkan oleh ibunya ketika kecil dan mati Matian bertarung sendiri untuk bertahan hidup, bukankan itu benar?"

Akira terkejut dengan apa yang dikatakan Tengen.

"BERHENTI BERSIKAP SEOLAH OLAH KAU MENGENALKU!"

----

Aku ingin lebih mengenalnya lagi...

----

Guys... Udah lama ya aku GX apdet 😅😅 sibuk banget soalnya 🤣🤣 ya ampun... Proses menuju dewasa ya namanya juga 🤣🤣🤣 oh iya 🤣🤣 untuk episode kali ini aku bikin spesial Tengen x Akira 🤣🤣 soalnya banyak banget ya yg pengen Akira punya kopel 🤣🤣🤣 dan tentu saja untuk sang pencipta karakter Akira yaitu "Anchan" 🤣🤣🤣 terimakasih yang sampe sekarang bmasih ngikutin ceritanya 😭😭 aku terharu deh 😭😭 see you next episode ya 😆😆😆 stay tune 😋





Kimetsu no Yaiba : Rengoku Kazoku-henTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang