Episode 5 - Na wa

1.9K 237 58
                                    

Sampai kapanpun...

----

1 bulan...

2 bulan...

Dan beberapa bulan telah dilewati.

Kini perut Ryoubi mulai membesar dan membuatnya menjadi cepat merasa lelah. Kadang Ryoubi mengeluh pinggangnya sakit dan terasa pegal.

Tapi sebisa mungkin Ryoubi menahannya agar tidak membuat orang lain khawatir.

Kyoujuurou dan yang lainnya mulai sibuk karena isu bandit yang berkeliaran disekitar gunung. Hampir tiap hari kisatsutai pergi berpatroli kegunung gunung untuk memastikan keberadaan bandit.

----

Siang hari Ryoubi sedang duduk santai diteras belakang rumahnya sambil menyeruput teh hijau yang ia buat.

Sambil mengelus perutnya, Ryoubi tersenyum.

"Aku sudah tidak sabar bertemu denganmu..."

"Ah!"

Ryoubi merasakan bayinya menendang.

Ryoubi pun kembali tersenyum.

----

"Hei... Saat ini Ryoubi sudah hamil besar.. apa kau sudah mendapatkan nama untuk anakmu?" Tanya Tengen ditengah tengah patrolinya bersama Kyoujuurou digunung.

Langkah kaki Kyoujuurou terhenti ketika iya mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Tengen.

"Aku... Belum memikirkannya..."

"HAAAH?!  Kau ini bagaimana?!! Ya ampun...." Tengen menepuk jidatnya sendiri.

Kyoujuurou hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sepertinya ia baru menyadari kalau ternyata ia masih belum tau nama apa yang akan ia berikan untuk anaknya nanti.

"La-lagi pula aku tidak tahu apakan anakku itu adalah laki laki atau perempuan..."

Tengen pun berjalan perlahan mendekati Kyoujuurou dan kemudian memukul kepalanya dengan cukup keras.

"PIKIRKAN 2 NAMA SEKARANG!! LAKI LAKI DAN PEREMPUAN!!?"

"Ba-baik!!"

----

Tok tok tok

Terdengar seseorang mengetuk pintu rumah Ryoubi.

"Ryou Chan... Ini aku..."

"Akira san?"

Akira pun langsung membuka pintu rumah Ryoubi dan berjalan masuk mendekati Ryoubi yang masih duduk sambil meminum teh nya.

"Tidak kusangka aku akan segera memiliki keponakan... Huhu~" ucap Akira sambil menangis.

Ryoubi tertawa.

"Ngomong ngomong... Apa kau sudah punya nama untuk anakmu?"

Ryoubi terdiam.

Akira merasa bingung dengan Ryoubi yang tiba tiba diam.

"Jangan jangan... Kau belum memiliki nama yang cocok untuk anakmu?"

"A-apakah Akira san haus?! Aku akan menuangkan teh untukmu..."

"RYOUBIIII!!!"

----

Kini Ryoubi duduk didepan Akira sambil menundukkan wajahnya karena merasa takut dengan tatapan Akira yang mengintimidasi.

Sekitar 5 menit mereka hanya terdiam dengan aura yang sangat mencekam disekelilingnya.

"A-ano... Sebenarnya... Aku ingin minta saran dari kalian semua untuk nama anakku nanti... Tapi karena Kyoujuurou san melarangku keluar sendiri, aku belum sempat menemui kalian..."

Akira pun menghembuskan nafas berat.

Ia pun mendekati Ryoubi dan mengelus kepalanya sambil tersenyum.

"Kalau begitu ayo kita pikirkan sekarang, apa Rengo- Kyoujuurou sudah punya nama yang cocok?"

Ryoubi menggelengkan kepala.

Akira pun memasang pose berpikir.

"Hm... Yang jadi masalahnya adalah, apakah anakmu itu laki laki atau perempuan..."

"Aku masih belum tau.."

Akira kembali berpikir keras.

Tak lama ia menemukan sebuah ide.

"Bagaimana kalau kita siapkan nama untuk anak perempuan dan laki laki?"

Wajah Ryoubi bersinar sinar dan menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat.

"Yosh! Nanti setelah dapat, kita tanyakan juga pada Rengo- Kyoujuurou..."

----

"Bagaimana kalau Yoshimori?" Tanya Kyoujuurou pada Tengen.

"Hm... Kurasa kurang cocok..."

Kini mereka berdua duduk dibawah pohon sambil memikirkan nama untuk calon anak Kyoujuurou.

"Ara~ apa yang sedang dilakukan oleh om om kesepian ini dibawah pohon?"

Shinobu tiba tiba saja datang dan mendekati Tengen dan Kyoujuurou.

"Kochou Kun..."

"Siapa yang kau panggil om om kesepian, sialan?!!"

Shinobu yang tidak mempedulikan perkataan Tengen, hanya terdiam dan mencoba menebak apa yang sedang mereka lakukan.

"Wajahmu terlihat kebingungan, Rengoku san, apa sesuatu terjadi pada Dancho?"

"Aku... Sedang memikirkan nama untuk anakku nanti..."

"Ara~ apa aku boleh membantumu?"

"Tentu saja boleh!" Seru Kyoujuurou dengan penuh semangat.

Shinobu pun memasang posisi berpikir.

"Ah! Aku tau!" Seru Shinobu.

Tengen dan Kyoujuurou pun langsung menatap kearah Shinobu dengan serius.

"Bagaimana kalau namanya Naruto?"

"Oi..."

----

Aku tidak akan membiarkan anakku jadi siluman rubah dari anime sebelah!!

----

Jeng jeng jeng!!!!

Kangen GX sih kalian sama cerita ini?!! 🤣🤣 (Apa sih tor!! Plak*)

Hehe... Jadi gini... Soal niat ku yang bakal apdet tahun depan itu sebenarnya ku urungkan, soalnya kenapa? Takut aku lupa dan ingkar janji 🤣🤣🤣 jadi sebisa mungkin aku akan nyempetin waktu buat ngetik cerita ini 🤧🤧🤧 huhu~ maaf yang sudah menunggu lama 🤧🤧 tapi maaf aja ya klo misalnya apdetku lama lagi 😅😅 soalnya ngetikku GX akan seaktif dulu lagi yang biasa apdet setiap hari 🤧🤧 semoga kalian tetap ngikutin cerita ini ya 😆😆

Stay tune 😋

Kimetsu no Yaiba : Rengoku Kazoku-henTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang