Afraid

310 26 0
                                    

Author POV

"Lepaskan aku! Arrght... Sakit, dasar pria tidak punya otak! Lepaskan aku!" Hentak Taeyeon sambil mencoba melepaskan tautan tangannya pada pria yang bertubuh kekar tersebut.

"Aku tidak akan melepaskanmu! Ingat! Aku sudah memberi uang kepada ibumu! Karena aku ingin mengajak kau bersenang-senang. Jadi jangan coba-coba untuk kabur atau melarikan diri dariku! Ingat itu!"

Taeyeon merasakan sakit yang teramat sakit didadanya. Setelah mendengar kata-kata yang keluar dari pria sialan tersebut. Tubuhnya bergetar menahan tangis. Bagaimana bisa ibunya yang ia sayangi melakukan ini padanya. Ia benar-benar tak habis pikir dengan itu. Ia merasa dikhianiati, dikecewakan, bahkan dihantam beribu-ribu kali untuk jatuh ke dasar jurang.

"Aku tidak akan pernah mau ikut denganmu, jadi lepaskan aku! Berapa uang yang kau bayar pada ibuku eoh? Berapa? Akan aku bayar setelah kau melepaskanku!" Teriak Taeyeon, dia tak bisa apa-apa hanya kata-kata itu yang terucap dari bibirnya.

Dia terlalu takut untuk keluar, karena sekarang dia berada didalam mobil pria yang bertubuh kekar tersebut. Ah, tepatnya pria berhidung belang tersebut. Dia tak ingin mati dengan melompat keluar dari mobil tersebut.

"Bayar? HAHAHAH.. Bahkan ibumu butuh uang dariku? Dan kau ingin membayarnya? Siapa kau? Sudahlah! Ikut saja denganku, dan sekarang kita hampir sampai" Ucap Pria tersebut dengan santainya.

Akhirnya mereka sampai ditempat tujuan yang si pria tadi maksud. Sebuah tempat dimana banyak para pemabuk, wanita malam dan yang memuakan bagi Taeyeon. Ya, Taeyeon tidak suka berada disini. Ia benci dengan tempat semacam itu. Pria tersebut membuka pintu mobilnya dan menarik tangan Taeyeon dengan kasar, yang membuat Taeyeon merintih kesakitan.

Taeyeon POV

"Aku tidak mau! Dan aku ingin pulang, lepaskan aku! Lepaskan!" Aku berteriak kepada pria yang menyeretku menuju bar itu. Tapi nihil dia lebih kuat dariku.

"Diam kau! Aku akan membuatmu bersenang-senang malam ini!" Ucap pria itu, dan kembali menyeret tanganku!

"A-aku ingin pulang! Ku mohon lepaskan aku, aku tak ingin dengan pria kasar sepertimu! Lepaskan aku! Ku mohon" Ucapku dengan tangisanku. Ya aku tidak kuat lagi dengan semua ini. Aku berusaha kuat, namun aku tak bisa, banyak penderitaan yang ku alami hari ini rasanya.

Author Pov

Seorang namja yang tengah duduk bersama dengan teman-temannya, tampak terganggu dengan teriakan dan tangisan dari arah pintu sana. Pasalnya mereka duduk dipojok mengarah ke pintu.

"Ya! kenapa kau seperti orang bingung" Teriak pria yang bertubuh tinggi dan atletis tersebut. Yang duduk didepan pria tersebut.

"Aissh, tidak bisakah kau tidak berteriak! Kau membuatku hampir tuli karena suaramu" Ujar Pria tersebut, dengan raut wajah yang tampak kesal.

"Berlebihan kau! Bahkan musik disini lebih keras daripada suaraku, Chih... Dasar berlebihan" Ujar Pria tinggi tersebut dengan tatapan kesal.

"Terserah kau! Aku akan keluar" Ujar Pria tersebut dan berlalu begitu saja didepan teman-temannya.

"Aissh kenapa dia?, seperti sedang kesetanan saja" ujar pria berkulit pucat tersebut.

"ah biarkan saja, mungkin dia butuh udara segar" tambah pria bertubuh kecil.

TAEYEON POV

"Dasar laki-laki hidung belang, hanya bisa memuaskan nafsu! Kau tak berpikir istrimu dirumah menantimu" Aku berteriak sejadi-jadinya ditelinganya.

PLAK

"Eomma, apa yang sudah aku lakukan padamu? Sehingga kau tega membuat aku selalu begini? Apakah aku bukan anakmu? Apakah aku bukan bagian dari keluargamu? Ah Appa.. Aku ingin bersamamu, aku sudah tak tahan lagi disini, aku takut apa, aku takut!" batinku

Aku menangis, sudah cukup ia menyeretku, memperlakukanku seperti ini, dan sekarang ia menamparku. Ah aku tak tau lagi, aku lelah. Aku terus melawannya.

"Lepaskan aku!" Teriakku sekali lagi dengan keringat dan bercucuran dan air mata yang terus mengalir.

"Diam ka-"

Kata-katanya terputus setelah ia dihantam oleh pria lain dari arah kanan.

"Terima kasih, Tuhan" batinku

TBC

Ini karya pertamaku, ku harap para pembaca suka, mianhae jika masih ada kesalahan. Dan mungkin membosankan:)
Thankyou.
Aku akan lebih bersemangat lagi menulis chapter selanjutnya:)

My Strength YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang