AUTHOR POV
Seorang pria tampak tengah sibuk menekan-nekan tombol didekat pintu masuk appartementnya. Akhirnya pintu itu pun terbuka, dan membawa pria tersebut ke dalam appartement tersebut. Appartement yang didominasi dengan warna biru langit itupun tampak mewah dengan beberapa pajangan figura didindingnya.
Ia baru saja pulang dari tempat yang membuat dirinya begitu lelah hari.
"Ah lelah sekali hari ini" gumam pria tersebut, dan langsung memasuki kamarnya dengan langkah gontainya.
"Apa dia baik-baik saja sekarang?, ah mengapa aku memikirkan wanita itu, bahkan aku bukan temannya, Aigoo.." dengan merebahkan tubuhnya ke ranjang miliknya tersebut.
"Ah baiklah Byun Baekhyun, kau harus istirahat sekarang karena besok kau harus kembali bekerja" Tambahnya dengan memejamkan matanya yang sipit itu.
Baekhyun pun tertidur tanpa mengganti pakaiannya. Dan juga mungkin dia lupa mengobati wajahnya yang membiru akibat keributan di bar tadi karena rasa lelahnya.
•
"Eo-eomma.. Ke-kenapa ini?" tanya gadis bersurai blonde yang baru datang tersebut.
"Diam kau Sica, cepat pergi ke kamarmu, dan mandi, setelah itu makan karena Eomma sudah memasakan makanan kesukaanmu." Perintah wanita paruh baya tersebut kepada gadis yang baru datang tersebut.
"Ah tapi.. Dia kenapa? Kenapa Eomma memukulnya seperti itu?" Tanya Sica dengan santainya, tanpa raut wajah yang sedih. Ia bahkan terlihat baik-baik saja melihat adegan didepannya ini.
"Eomma.. Kenapa kau begini kepadaku? Kau bahkan lebih perhatian kepada Eonnie daripada aku? A-aku bahkan sekarang tak dianggap sebagai anak olehmu rasanya. Kau membenciku eoh? Eooma? Kau membenciku? Nne.. Baiklah, kalau begitu kau ingin membunuhku? Atau melemparku ke dasar jurang? Ah aku tau rasanya sekarang mempunyai Ibu dan kakak yang tak pernah mengaggapku ada? Wae? Waeyoo? KENAPA KALIAN BEGINI KEPADAKU? APA SALAHKU? APA AKU BUKAN ANAKMU EOOMA? APA AKU BUKAN ADIKMU EOONIE? AH NE.. KALAU BEGITU BIAR AKU SAJA YANG MATI AKU AKAN MATI, DAN BESOK KALIAN AKAN MELIHAT JASADKU? BEGITU? HAHAH KU PIKIR AKU SUDAH HILANG AKAL MELIHAT TINGKAH LAKU KALIAN YANG MEMPERLAKUKANKU SEPERTI INI?" Bentak Taeyeon dengan tangisan yang begitu kuat kepada wanita paruh baya tersebut yang ia sebut dengan Ibu, dan gadis yang baru datang tadi dengan sebutan Kakak.
"Ah Eomma.. Biarkan saja dia mati dan pergi dari sini, Eomma kau masih punya aku yang bisa memberimu uang dan kebutuhanmu, aku bahkan tidak pernah merasa punya adik" Balas Sica dengan tatapan tidak suka kepada adiknya tersebut.
"Ah Eoonie.. Baiklah, aku akan pergi dari sini, tapi ingat! Jika kau mencariku karena kalian sedang mengalami kesusahan, jangan anggap aku akan menganggap kalian ada! Dan kau Eomma.. Aku pikir semua ibu didunia itu sama, sama-sama menyayangi dan mencintai anak-anaknya tanpa dibeda-bedakan! Tapi sekarang aku salah, bahkan kau membenciku dan ingin menghancurkan hidupku, tidak sadarkah kau atas perbuatanmu itu? Ah baiklah ingat, mulai sekarang kalian bukan keluargaku lagi! Aku akan pergi dari sini" Bentak Taeyeon lagi dengan penuh penekanan, dan tak henti-hentinya menangis. Suaranya yang sudah serak dan mungkin akan sakit pada bagian tenggorokannya esok harinya. Namun ia tak peduli.
"Ah ne.. Kau" Tunjuk Taeyeon pada kakaknya dengan tatapan tajam bercucuran air mata.
"Dan kau" Tunjuknya juga pada ibunya.
"Jangan harap bisa menemuiku dan meminta maaf padaku, aku tak akan pernah memaafkan kalian" Ujarnya dengan suara lantang.
"Siapa kau? Kau pikir kami akan meminta maaf padamu? Cuihh.. Tak sudi!" Balas Ibunya tersebut.
"Sekarang kemasi barang-barangmu dan pergi dari hadapanku dan ibuku!" Tambah kakak Taeyeon.
"Ah n-ne.. Ibumu? Ah baiklah" Ucap Taeyeon dan berlalu dari hadapan mereka seraya berlari ke kamarnya.
TAEYEON POV
Aku tak menyangka jika keluargaku seperti ini padaku. Benar-benar sesak rasanya, saat mengetahui dan melihat bahwa ibuku hanya menyayangi kakakku. Aku tak bisa berhenti menangis, aku terus saja mengusap air mata yang mengalir ini dengan tanganku, namun tetap saja ia mengalir, aku tak kuat seperti ini. Yang dipikiran ku hanyalah Ayahku, aku merindukannya. Dan kurasa aku juga sedang membutuhkannya. Namun apalah dayaku aku tak bisa apa-apa, Ayahku sudah pergi dan tak bisa kembali lagi. Aku membenci fakta bahwa ayahku tak bisa kembali lagi, aku membenci itu.
"Appa, aku ingin bersamamu, aku rindu Appa.. Tak bisakah kita bertemu sebentar? Aku mohon temui aku, aku tak tau akan kemana aku sekarang ini, ah baiklah Appa, aku akan menemuimu setelah ini, Bogoshipo Appa.."-batinku.
Aku pun telah mengemasi barang-barangku, tak banyak yang ku bawa. Hanya beberapa helai baju dan celana, serta tak lupa foto ayah bersama diriku saat dikarnaval waktu itu.
Flashback On
"Appa.. Aku ingi naik gondola itu? Bisakah kau pergi denganku kesana?"Ucapku dengan berjinjit meminta agar ayahku menggendongku.
"Ah baiklah peri kecil, sekarang Appa akan membawamu kesana, kau senang? Ah tapi dimana Eomma dan Eonnie mu?" balas Ayahku itu dengan tatapan bingung.
"Baiklah sekarang kita cari dulu mereka ya.. Setelah itu kita naik gondola itu bersama-sama? Mengerti peri kecil?" Ucap Ayahku lagi.
"Tapi.. Ah baiklah Appa, tapi bolehkah Appa mengambil foto bersamaku, saat aku digendong olehmu seperti ini? Sebentar sajaa" Ucapku seraya memohon kepada ayahku.
"Ah baiklah peri kecil, mari berpose" Ajak ayahku seraya menghadapkan kameranya ke arah kami.
Hana
Deul
Set
Cekrek Cekrek Cekrek..
"Gomawo Appa" Ucapku seraya menciumi pipi ayahku itu, dia tampak tersenyum dan sedikit tertawa.
Flashback End
Aku mengingat hal itu saat aku melihat fotoku bersama ayahku.
"Ah Appa seandainya kau masih disini mungkin aku tak akan seperti ini" batinku.
TBC
Jangan lupa Voment ya:) huhuhu semoga suka:)
Masih newbiee:)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Strength You
Random"Aku akan tetap bersamamu, dan melindungimu bagaimanapun keadaanku"-BBH "Mianhaee.. Selalu menyusahkanmu"-KTY