Goodbye

144 22 0
                                    

TAEYEON POV

Setelah aku selesai mengemasi barang-barangku semua dan tak lupa memasukkan foto Ayah dan diriku tersebut ke dalam tasku, aku langsung keluar dari kamarku. Dan aku langsung melihat pemandangan yang menambah sesak didadaku, bagaimana mungkin mereka bisa terlihat bahagia setelah kejadian tadi yang menimpaku. Mereka makan bersama dengan banyak candaan.

"Ah geure.. Ternyata aku memang tidak diinginkan disini, gomawo Eomma, Eonnie, telah menganggapku tak ada, aku pergi, mianhae karena menjadi anak pembawa sial dikeluarga ini"-batinku sambil menatap mereka, dengan tangan yang tak henti-hentinya menghapus air mataku.

Aku benar-benar tak habis pikir bagaimana mungkin keluargaku seperti ini padaku. Aku pun berjalan melalui mereka, mereka menatapku dengan tatapan yang tak bisa ku artikan.
Aku segera berjalan keluar dan memakai sepatuku.

"Pergi kau, dan jangan kembali, dasar anak pembawa sial"Teriak kakakku dengan nada tidak suka.

"Aisshh biarkan saja dia! Ayo cepat makan, dan beristirahatlah!" Tambah ibuku pada kakakku dengan lembut.

Ah bahkan aku tak pernah mendapatkan itu darimu. Beruntung dirimu, yang selalu dibangga-banggakan ibu, dan disayangi ibu.

"Selamat tinggal, Eomma, Eonnie.." Gumamku pelan dengan air mata yang masih terus-terusan keluar.

Aku berjalan keluar rumah tersebut, berbalik ke belakang untuk memandangi rumah yang selama ini ku tinggali, menatap berbagai hal yang membuatku bahagia dengan kehadiran sosok ayahku. Namun sekarang hanya ada kesedihan dipelupuk mata dan hatiku.

Flashback On

"Aaa.. Kemana kau ha.. Mau kemana kau peri kecil Appa.. Eomma.., ah aku tangkap kau" Ucap Ayahku berlari mengejarku dan diikuti Eomma.

"Eonnie, ayo berlari jangan sampai ditangkap" ucapku menggemgam tangan kakakku tersebut.

"Ah ayo dongsaeng kecil.. Mari kita berlari kencang" balasnya dengan tertawa bersama denganku.

Namun ternyata ayahku didepanku, ah pastinya saja bisa ia tangkap.

"Yak! Tertangkap" Ucap ayahku seraya memeluk kami berdua. Dan diikuti oleh Eomma.

"Yak Appa curang!aku tak ingin kalah" Ujarku dengan wajah memelas.

"N-ne appa curang" tambah Eonnie, dengan mempoutkan bibirnya yang tipis itu.

"Yak bagaimana mungkin Appamu curang, ia bahkan berlari lebih kencang dari para bidadari Eomma" Balas Eommaku dengan tersenyum.

Flashback End

"Selamat tinggal kenangan"batinku.

Aku pun melangkah pergi menjauh dari tempat dimana dulu banyak kebahagiaan. Dimana aku dibesarkan dengan kasih sayang, dimana aku bersama dengan mereka yang masih menyayangi dan mencintaiku. Berbeda halnya sekarang, mereka malah tak menganggapku dan mencampakkanku.

Aku tak tau kemana aku akan pergi sekarang, pikiranku kacau tak karuan. Aku berusaha tetap tak menangis, namun tetap saja aku menangis. Sulit rasanya menerima kenyataan seperrti ini.

"Aaaaa.. Kemana aku akan pergii" Teriakku ditengah malam yang sepi dan hanya ada beberapa sedikit penerangan.

Aku berjalan menyusuri jalan yang gelap dan hanya ada sedikit penerangan tersebut. Aku merasa melihat sesuatu diseberang jalan itu. Anak kecil, ah iya anak kecil yang menangis dengan wajahnya yang ia tenggelamkan dikedua lututnya.

AUTHOR POV

Sosok pria itu berjalan di koridor rumah sakit ini dengan cepat, sangat melelahkan bangun ditengah malam seperti ini. Yah beginilah Byun Bekhyun, selalu saja mendapatkan panggilan mendadak disaat yang melelahkan. Dia seorang dokter di rumah sakit ternama di seoul.

"Aissh.. Seharusnya rumah sakit ini merekrut lebih banyak dokter lagi, sehingga tidak membuatku terus-terusan seperti ini"-decaknya dengan nada sedikit kesal.

Ia merasa kesal karena ditelpon tiba-tiba oleh pihak rumah sakit, bahwa saat ini banyak pasien dirumah sakit tersebut yang butuh bantuan. Dan dengan dokter yang mungkin tidak cukup untuk menangani pasien tersebut, akhirnya pihak rumah sakit tersebut menelponnya.

Flashback On

D

rrrt... Drrtt.. Drrt..

"Aisshh siapa yang menelpon malam-malam begini" Decak pria yang sedang setengah bangun tersebut.

Lalu ia mengangkat telpon tersebut, dengan tubuh yang setengah sadar tersebut.

"Yeobosseo?" Ucap pria tersebut.

"Ah Dr. Byun bisakah kau bekerja malam ini, banyak pasien yang membutuhkan bantuan, namun karena dokter yang bekerja di shift malam ada beberapa yang izin, jadi kami kekurangan bantuan, jadi bisakah anda ke rumah sakit" Ujar wanita diseberang sana dengan nada yang sedikit panik namun tetap lembut.

"Ah.. N-ne aku akan berangkat sekarang" Ujarnya sedikit malas.

"Baiklah, terima kasih Dr.byun" balasnya dan langsung memutuskan sambungan telpon tersebut.

"Aigoo.. Aku bahkan baru tidur 2 jam yang lalu, dan sekarang aku harus pergi lagi, sungguh tidak adil" Ucapnya dengan kesal.

Flashback End


Dia berlari menuju ruangannya sebentar dan mengambil beberapa peralatan medisnya untuk pasien kecelakaan yang baru beberapa menit yang lalu datang. Setelah itu ia bergegas menuju ruangan yang telah ditunjukkan oleh sustet kepadanya, untuk memerikasa pasien tersebut.
Namun, disaat ia sedang melangkah menuju ruangan tersebut, ia melihat wanita yang mungkin ia kenal. Dengan tubuh wanita tersebut didorong diatas bangsal rumah sakit tersebut.

"Ah ke-kenapa dengannya?" -batinnya dengan masih mematung ditempat ia berdiri sekerang.



TBC
Jangan lupa voment:) ah makin absurd yaaa:( aku pun ga tau, semogaa sukaa itu ajs yg aku blg, terimakasih:)





My Strength YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang