HURT

7.8K 456 29
                                    

Taehyung bahagia. Pagi ini dia mencoba peruntungan dengan testpack dan dinyatakan positif hamil. Akhirnya dia menyusul Seokjin yang sudah punya dua anak. Jimin masih belum di beri momongan lagi omong-omong setelah keguguran setahun lalu.

"Eomma berharap Appamu akan menyambutmu dengan bahagia." Ucap Taehyung sambil mengelus perutnya yang masih rata.

Hari ini rencananya Taehyung ingin memberi kejutan pada Jungkook sekalian mengantar makan siang untuk Jungkook di kantornya.

Dengan riang Taehyung mulai acara memasaknya. Hari ini dia sengaja ijin kerja dan besok berencana untuk resign atau cuti tergantung kebijaksanaan dari kantor kejaksaan. Taehyung itu fisiknya lemah, sedikit capek mudah sakit, kena hujan sebentar demam, telat makan semenit maagnya kambuh makanya dia memilih mundur dari kerjaan yang di cintainya (selain Jungkook) demi buah hati yang lama dinantikannya. Taehyung sangat berharap dengan hadirnya buah hatinya dan Jungkook bisa merubah Jungkook menjadi lebih perhatian atau setidaknya Jungkook akan menyayangi anak mereka kelak. Rasa-rasanya Taehyung sudah tidak terlalu berharap bisa dicintai Jungkook. Cinta sebelah pihak? Taehyung tidak masalah.



"Cha...sudah siap." Ujar Taehyung yang menatap puas dengan bekal yang dibuatnya spesial untuk Jungkook.

"Aegi ayo kita siap-siap ke kantor Appa." Ucap Taehyung senang pada perut ratanya.


Sekarang semua karyawan Jeon Crop sudah tau siapa Taehyung. Jadi dia tidak perlu lagi melewati resepsion maupun Jenni si sekertaris Jungkook. Taehyung bisa keluar masuk ruangan suaminya sesuka hati.


Jenni yang melihat Taehyung datang dengan wajah sumringah pun berdiri menyambut istri bosnya itu.

"Annyeong Taessi." Sapa Jenni dengan senyum agak dipaksakan. Taehyung paham pasti ada sesuatu yang di sembunyikan sekertaris suaminya itu.

Taehyung hanya mengangguk sambil tersenyum teduh seakan paham dengan kekhawatiran Jenni.


Dengan anggun Taehyung kembali berjalan menuju ruangan Jungkook.


Cklek


"Kookie------"


"Siapa yang mengijinkanmu masuk, Tae?"


"A-aku hanya ingin mengantar makan siang."


"Kami sudah makan." Sahut jieun yang baru saja keluar dari ruang pribadi Jungkook hanya dengan kemeja putih kebesaran yang Taebyung yakin itu milik Jungkook.


"Itu benar. Besok lagi kau tidak perlu repot-repot. Bawa saja bekalmu atau berikan saja pada orang lain." Imbuh Jungkook lalu melingkarkan tangannya di pinggang Jieun yang duduk di pangkuannya.


"B-baiklah. Aku permisi."

"Hm."




'Tuhan Tae mohon turunkan hujan. Tae ingin menangis tanpa dilihat oleh orang lain. Tae sudah tidak kuat.'


Sepertinya Tuhan begitu menyayangi Taehyung, buktinya setelah merapal doa setelahnya turunlah hujan tidak terlalu lebat tapi setidaknya bisa menyamarkan air mata Taehyung.


'Jungkook-ah haruskah aku menyerah untuk bisa memiliki hatimu?'


Tiba-tiba Taehyung ingat bahwa sekarang dia tidak membawa dirinya sendiri, ada aegi di perutnya. Segera Taehyung berlari di minimarket sekitar tempatnya sekarang.


"Huh dingin sekali. Maafkan Eomma aegi, hampir saja Eomma melukaimu." Gumam Taehyung sambil memeluk dirinya sendiri.


"Kau bisa sakit jika memakai pakaian basah." Ucap seseorang sambil memakaikan mantel tebal di badan Taehyung sontak membuat Taehyung menoleh ke orang itu.


"Hoseokssi? Ah terima kasih tapi-------"

"Tidak ada penolakan. Aku tau daya tahan tubuhmu rendah, Taehyungssi."

"Kamsahamida."


Keduanya terdiam. Menikmati rintik hujan yang entah mengapa membuat mereka merasa nyaman dan larut dalam pikiran masing-masing.

Jung Hoseok, pria tampan dan baik hati yang sering berpapasan dengan Taehyung di kantor kejaksaan karena pekerjaan Hoseok yang seorang pengacara.

Sebelumnya Taehyung belum pernah berbicara santai dengan pria tampan itu. Bahkan Taehyung heran darimana dia tau tentang daya tahan tubuhnya yang rendah. Tapi Taehyung tak mau ambil pusing karena otak dan hatinya sudah sesak dengan Jungkook, Jungkook dan Jungkook.




"Ah akhirnya reda juga." Celetuk Hoseok saat hujan reda bahkan menampilkan pelangi.

"Terima kasih untuk mantelnya." Ucap Taehyung sambil menyerahkan mantel tebal Hoseok yang tadi sempat dipinjamkan padanya.

"Kau bisa membawanya dulu, Taehyungassi."

"Tidak. Suamiku bisa berfikir yang tidak-tidak jika aku pulang membawa barang yang asing baginya."

"S-suami?"

"Benar. Aku sudah bersuami dan sekarang sedang mengandung anak pertama kami."


Taehyung bisa melihat kekecewaan dari sorot mata Hoseok. Tapi memang begitulah Taehyung, dia selalu menjelaskan tentang statusnya diawal.


"Terima kasih atas mantelmu, Hoseokssi. Kalau begitu saya permisi." Ucap Taehyung setelah Hoseok menerima mantelnya.


Hoseok hanya mampu menatap sendu Taehyung yang mulai menjauh dari tempatnya.

"Sayang sekali aku terlambat mengenalmu Tae." Gumam Hoseok lalu tertawa kecut.









🥂🥂🥂



"Kapan kau ceraikan istrimu itu? Aku bosan jadi selingkuhanmu terus." Tanya Jieun manja sambil memainkan dasi Jungkook yang sudah tidak beraturan. Jieun masih duduk di pangkuan Jungkook.


"Bersabarlah sebentar lagi, Baby."

"Selalu saja begitu. Sudah berapa tahun kau mengatakan begitu? Mau sebentar yang seperti apalagi huh? Apa tiga tahun kurang lama untukmu? Atau jangan-jangan kau tidak berniat serius padaku?"


Jungkook juga bingung. Dia yakin jika dia tidak mencintai Taehyung, tapi disisi lain Jungkook tidak ingin kehilangan Taehyung. Apalagi Taehyung yang selama ini dengan telaten mengurus keperluannya. Taehyung bahkan hafal apa yang disukai dan tidak disukainya.


"Tuh kan! Kau saja tidak bisa menjawab. Aku benci padamu." Ucap Jieun lalu bangkit dari pangkuan Jungkook lalu ke ruangan pribadi Jungkook untuk memakai kembali bajunya.


"Jangan marah, Baby. Aku janji kali ini tidak akan membuatmu menunggu terlalu lama." Mohon Jungkook saat Jieun akan keluar dari ruangannya.

"Baiklah. Kau boleh menemuiku lagi jika kau sudah menceraikan wanita itu." Final Jieun lalu keluar dari ruangan Jungkook tak lupa membanting keras pintunya.


"Arkh! Sial!" Teriak Jungkook frustasi.

Jungkook jadi tidak konsen lagi untuk mengerjakan pekerjaannya. Sekarang di pikirannya hanya ada Taehyung dan Jieun, bagaimana cara menceraikan Taehyung dan bagaimana membujuk Jieun agar tetap mau menemuinya.


Jungkook meraih kasar ponselnya di meja kerjanya.

"Hallo Daniel. Malam ini temani aku ke club------"










Tbc

LOVE, SEX & MONEY (KOOKTAE/KOOKV) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang