CALL ME MAMA

6.2K 396 31
                                    

Sudah hampir empat bulan ini Taehyung sangat sibuk dengan kasus-kasusnya. Bahkan selama itu dia sampai melupakan urusannya dengan keluarga Jeon.

"Akhirnya semuanya telah selesai!" Ujar Taehyung senang. Taehyung memang sudah berjanji pada dirinya sendiri akan fokus dengan tugasnya sebagai Jaksa sampai semua kasus yang diembannya selelsai. Hitung-hitung sebagai penebus rasa bersalahnya pada kedua rekan kerjanya juga.

"Dan kau mau kembali mengurusi yang tidak berfaedah untukmu?" Sindir Wonwoo.

"Apa maksudmu, Wonu? Aku hanya------" jawab Taehyung yang kemudian dipotong oleh Mingyu.

"Sudahlah wonu, jangan ikut campur urusannya. Dia sudah dewasa dan tau apa yang baik untuknya."

Taehyung tidak menyahut, dia memilih keluar ruangan dan menelfon seseorang.

"Annyeong eonni."

"Yak! Dasar anak nakal! Kemana saja kau beberapa bulan ini huh? Kenapa tidak bisa di hubungi?"

"Mianhae Irene eonni. Aku mengalihkan semua panggilanku pada sekertarisku dan memintanya menolak semua panggilan yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan. Um...."

"Dia sudah tidak ada, Tae."

"Maksud eonni?"

"Jieun sudah meninggal dua bulan yang lalu..."





Flashback On

Seorang perawat mengecek denyut nadi Jieun yang masih tergolek lemah. Keadaan Jieun semakin memburuk karena tubuhnya selalu menolak saat dokter memberikan obat maupun vitamin. Perawat itu segera menelfon Irene karena denyut nadi Jieun makin melemah bahkan tadi nyaris saja tidak ketemu.

"Cepat siapkan peralatan pemacu jantung." Titah Irene sambil tergesa berjalan menuju ruang Jieun.

Beberapa kali Irene mencoba memacu namun gagal. Nyawa Jieun sudah tidak bisa diselamatkan lagi.

(Mian flashback cepet soalnya kalo panjang-panjang jarinya suka migren)

Flashback off

"Lalu bagaimana dengan bayinya?" Tanya Taehyung kemudian.

"Bayinya masih di Rumah sakit. Jungkook tidak pernah menjenguk. Terakhir dia hanya memberi nama untuk bayi malang itu. Lee Eunji."

Taehyung terdiam. Ada perasaan kecewa pada Jungkook. Tidak seharusnya Jungkook menelantarkan anak kandungnya sendiri bahkan tidak memberinya marga Jeon.

Ternyata Jungkooo belum berubah. Jungkook masihlah manusia berhati batu.
















🥂🥂🥂


"Apa kau yakin dengan keputusan ini?" Tanya Jimin yang masih menatap lurus pada seorang bayi yang bergerak-gerak lucu di sebuah box bayi khas rumah sakit.

"Aku tidak punya pilihan lain. Di dalam aktenya dia hanyalah anak dari seorang ibu." Jawab Taehyung.

"Aish Jinjja! Terkutuklah kau Jeon Jungkook." Ucap Seokjin geram.

"Sementara biar dia tinggal bersamaku dulu, Tae. Nanti setelah apartemenmu selesai direnovasi kau bisa membawanya tinggal denganmu." Ucap Jimin.

"Gomawo Jiminie. Aku hanya menyiapkan kamar khusus untuknya jadi aku butuh beberapa hari untuk menyiapkan segala hal termasuk hak asuhnya." Balas Taehyung.

"Kami akan mengajarimu cara mengasuh bayi." Jawab Seokjin yang diangguki Jimin.

Omong-omong Jimin sudah melahirkan seorang anak laki-laki. Anaknya bernama Min Yoonji dan sekarang sudah berumur sekitar 1,5 tahun.

Taehyung hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

Setelah itu mereka bertiga segera menemui Irene guna berkonsultasi untuk mengasuh Lee Eunji.

"Ya sudah langsung urus saja. Toh dari pihak keluarga Jieun tidak keberatan justru merasa senang. Daripada dia dibuang ke panti asuhan." Ucap Irene.

"Lalu apa yang akan kau lakukan dengan Jungkook? Kau harus meminta ijin darinya dulu, Tae. Biar bagaimanapun dia adalah ayah biologis dari Eunji." Tanya Jimin.

"Bagaimana jika Irene eonni saja yang menelfon Jungkook dan memberitahunya jika ada yang ingin mengasuh Eunji? Kalau Tae yang ijin sudah pasti dia akan berakting ingin mengasuh eunji bersama dengan Tae." Saran Seokjin yang di angguki Irene dan Jimin.

"Begitu kah? Baiklah aku akan mengikuti saran kalian kali ini." Jawab Taehyung.

Setelah itu Taehyung meminta ijin untuk menemui Eunji di ruang khusus untuk bayi.

"Hai sayang..." sapa Taehyung pada bayi cantik itu, Lee Eunji.

Eunji menatap Taehyung lalu tertawa gemas khas bayi yang membuat Taehyung ikut tersenyum.

"Apa kau suka bertemu denganku?"

Eunji lagi-lagi hanya tertawa.

"Aku juga sangat menyukaimu. Kau sangat lucu dan cantik. Panggil aku Mama, Kim Eunji putri Kim Taehyung."

Eunji merentangkan tangannya seakan minta untuk digendong oleh Taehyung.

"Kenapa sayang? Ingin digendong Mama hm?"

Taehyung yang tak tahan untuk segera menyerang Eunji dengan ciuman gemas pun segera mengalihkan tubuh mungil Eunji kedalam gendongannya.

Taehyung mengamati wajah ayu Eunji lalu tanpa sadar menitikkan air matanya.

"Coba saja kakakmu bisa bertahan hidup. Pasti dia akan menjagamu disini. Biarkan saja Papamu tidak menganggapmu tapi Mama akan menjagamu dan menyanyangi. Mama tidak akan membiarkanmu pergi seperti kakakmu." Ucap Taehyung lirih lalu mencium kening Eunji sayang.




🥂🥂🥂


"Hallo, Baby. Aku merindukanmu."

"Benarkah?"


"Kau tidak percaya padaku?"

"Aku percaya. Mau kah kau menemaniku di apartemen? Aku butuh seseorang untuk bercerita sepanjang malam."

"Tentu saja. Tunggulah aku akan datang satu jam lagi."



"Kookie....bawalah bajumu sekalian. Kau mau kan menginap disini?"


"Apapun untukmu, Taetae sayang."


Pip

"Yugyeom tolong beritau Eomma jika menantu kesayangannya ingin kutemani. Juga jangan lupa kabari aku setiap ada perkembangan."


"Siap laksanakan Tuanku Jeon Jungkook."


"Jangan berani-beraninya menelfonku sebelum aku menelfon lebih dulu."

"Baik paduka raja Jeon."

"Kau menjijikkan Kim Fuck Yugyeom."

"Terima kasih atas pujiannya. Saya sangat merasa terhormat."


Brak


"Tunggu aku, Baby."








Tbc

Gimana kalau gak pake penjelasan latar guys? Cuma adegan percakapan kek chapter ini gitu.
Bingung gak kalian? Hehe

Aku sih engga 🤭

Happy reading 💜

LOVE, SEX & MONEY (KOOKTAE/KOOKV) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang