Yeoubi 여우비 (n); a sun shining through the rain.
Jong-in's House Daechi-do, Seoul.
08.05 A.m"Katakan." Ujar Jong-in singkat yang membuat Kyungsoo berjengit kaget, pasalnya dia benar-benar terganggu dengan tingkah Kyungsoo yang sejak tadi tampak ragu mengatakan sesuatu padanya. Dia bahkan mengikuti Jong-in sampai ke kamar dan berdiri didepan lemari bersama Luqy yang akhirnya Jong-in usir karna jelas dia merasa risih. Masih pagi untuk sakit kepala.
Mereka memang baik-baik saja, selama seminggu terakhir karna masing-masing dari mereka memang menjaga jarak satu sama lain. Kyungsoo yang masih sedikit takut dan Jong-in yang tahu tentang ketakutan gadis itu. Mereka hanya bertemu dia meja makan saat malam dan pagi hari setelah itu Jong-in dengan pekerjaannya dan Kyungsoo dengan kebosanannya meski terkadang mereka masih melempar ejekan tanpa sadar.
" Aku. . . Aku ingin jalan-jalan keluar." Gumam Kyungsoo dan Jong-in hanya diam dengan kedua tangan yang terbenam di dalam saku celana lalu membalik tubuhnya menghadap Kyungsoo yang memang sejak tadi berdiri di sampingnya, pria itu menanti dengan sabar.
"Bisakah kau membuat Luqy tidak mengikutiku?"
Oh satu lagi, tanpa pria itu sadari, Kyungsoo merasa sedang dipenjara mengingat Luqy yang hampir 24 jam non stop selalu berada disekitarnya. Dia bahkan beberapa kali terkejut saat mendapati Luqy yang sudah berdiri disamping ranjangnya saat bangun dan memulai kegiatannya dengan pengecekan suhu badan.
"Itu haknya"
"Itu perintahmu" sungut Kyungsoo yang kali ini membuat pria itu menaikan salah satu alisnya, tertarik dengan reaksi gadis itu selanjutnya.
"Kau yakin akan baik-baik saja?" Pertanyaan itu sontak membuat Kyungsoo mengangkat kepalanya dan memberanikan diri untuk menatap Jong-in.
"Tentu sulit, Sangat tidak masuk akal aku kembali hidup ditambah dengan aku yang tidak tahu apapun tentang dunia ini jelas membuatku kesulita. . ."
"Bukan itu yang ku maksud" kekeh Jong-in saat gadis itu menjawab di luar pertanyaan yang dia maksud. "Kau yakin akan baik-baik saja tanpa Luqy?" Gadis itu mengangguk sebagai jawaban.
Pria itu berbalik meninggalkan Kyungsoo dan berjalan kearah meja yang ada di kamarnya, menarik salah satu laci dan mengambil benda tipis mirip kaca dan sebuah gelang warna hitam. Sedangkan Kyungsoo? Tentu dia sedang merengut dengan bibir yang tidak berhenti merapal mantra. Dan pada akhirnya dia harus menahan kikuk saat pria itu tiba-tiba muncul kembali dihadapannya.
"Tanganmu" titah pria itu dan dengan patuh Kyungsoo mengulurkan tangannya dan membiarkan pria itu mengenakan gelang yang tadi dia ambil. Selesai memakaikannya pada Kyungsoo pria itu tampak diam memperhatikan pergelangan tangan Kyungsoo dan membolak baliknya.
" ini sebabnya kau membutuhkanku" gumam Jong-in yang kemudian menatap Kyungsoo yang sejak tadi bingung. " Kau tidak memiliki siapapun kecuali aku dan tidak mengenal apapun di dunia ini, iyakan?" ujar pria itu yang membuat Kyungsoo tanpa sadar menunjukan wajah jengah.
Satu hal baru, apa pria itu suka menyombongkan diri? Tuhan. Darimana datangnya kepercayaan diri pria itu?
"Terserah kau saja, ish. . . Aku bahkan tidak punya uang" gumam Kyungsoo dan Jong-in hanya diam sambil menyodorkan benda tipis yang sejak tadi menarik perhatian Kyungsoo.
" Communicator, di dalam sini ada uang yang kau butuhkan dan pemandu jalan yang kau butuhkan,"ujar Jong-in saat menunjukan cara mengunakan alat itu walaupun sepertinya tidak di gubris oleh Kyungsoo yang terpukau dengan apa yang dia lihat sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Spacia (Kaisoo)
Fanfictionseorang gadis bernama Do Kyungsoo yang di hidupkan kembali setelah meninggal satu abad lamanya hanya dengan sebuah batu bintang. Kim Jong-in yang semula tidak menyangka bahwa gadis itu akan hidup kembali setelah memdapat wasiat yang di tinggalkan ol...