Awas
Typo dimana- mana_THE Dark CASTLE_
Sudah berjam- jam mereka berdua berjalan tanpa arah ditengah hutan dengan ditemani langit hitam. Menelusuri setiap jalan yang menurut mereka benar.
"Jek, ini udah mulai malam. Gimana kita bisa liat jalan kalo gelap?" ucap Yeri berjalan dibelakang Jeka.
"Mana gue tau" sahut Jeka cuek tetap jalan lurus kedepan.
"Ih, biasa aja dong ngomongnya" Yeri yang kesal dengan jawaban Jeka reflek menendang kaki orang yang berjalan didepannya. Tapi yang ditendang biasa aja seperti tidak merasakan apapun.
"Tapi Jek, kalo dipikir- pikir kita harusnya......aduh!" Yeri yang sedang berbicara menubruk punggung Jeka karena tanpa ba.bi.bu. berhenti berjalan.
Yeri mengelus hidungnya yang lumayan nyeri karena menabrak punggung Jeka yang bisa dibilang keras karena otot. Sebelumnya ia sudah dibuat kesal oleh jawaban yang cuek dan sekarang ditambah hidungnya sakit karena berhenti tiba- tiba. Kekesalan Yeri terhadap Jeka meningkat drastis dari ujung kaki sampai ujung kepala. Full kekesalan.
"Lo tuh ya, emang gak tau diuntung! hidung mungil gue jadi sakit tau, Jek!" teriak Yeri yang sekarang berada dihadapan Jeka dengan masih mengelus hidungnya.
Fine. kekesalannya sekarang bertambah melebihi ujung kepala. kenapa? karena seorang Jechael Ivander, laki- laki yang selama ini menjadi musuhnya disekolah berdiri didepannya cuma diam tanpa menggubrisnya dan lebih parahnya tidak melihat kearahnya sama sekali.
"Lo denger gue ngomong gak sih, Jek!"
"Jek, lo budek!"
"Parah lo harus periksa kedokter pesialis kebudekan deh, Jek"
"Jekaaaa!!Ih" teriaknya sambil menghentakkan kaki.
Yeri yang hendak melanjutkan marahnya mengurungkan niat saat melihat tatapan Jeka yang lurus memandang kedepan dengan tatapan yang sulit diartikan. Yang membuat Yeri lebih gugup lagi saat melihat Jeka menelan ludah kasar sambil bersiap dengan pedang digenggamannya.
"Jek, lo kenapa?," bisik Yeri berjalan lebih dekat ke arah Jeka "Jek?" lanjut Yeri yang mulai ketakutan.
"Siapin busur ama panah lo" bisik Jeka yang tetap memandang lurus kedepan.
"Buat apa?" sahut Yeri yang masih berbisik.
"Gak usah banyak tanya, lakuin aja" Jeka melirik Yeri sekilas lalu memegang pergelangan tangan Yeri dan menariknya ke belakang punggung.
Tubuh Yeri langsung menegang saat melihat kedepan tepatnya ke arah yang sama seperti yang Jeka lihat dari tadi.
...........
"Jay, apa kau yakin itu milik gadis yang dimaksud Yang mulia?" tanya Vixen yang berlari disamping Jayhun.
"Aku yakin karena dari yang kita dapat, serigala mata- mata telah dibunuh oleh seorang gadis dengan panahnya. Dan dari benda ini tercium aroma manis yang begitu kuat." jelas Jayhun dengan yakin.
"Kau benar anak panah yang kita temukan ini memiliki aroma manis yang menunjukan jika pemiliknya seorang wanita dan kemungkinan besar anak panah ini milik gadis yang kita cari" sahut Vixen memegang anak panah yang telah ia temukan di sekitar pondok.
Hebatnya mereka berdua berlari sangat cepat dan dapat berbicara dengan lancar walau sedang berlari. Tiba- tiba Jayhun menghentikan larinya yang diikuti Vixen disampingnya.
"Kau menciumnya" ucap Vixen setelah mengendus aroma disekitar mereka.
Mata Jayhun berubah warna menjadi merah saat merasakan aroma manis yang begitu dekat dengan keberadaan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Castle
FantasyDua orang yang tidak pernah akur di sekolah harus terjebak di tempat asing bersama karena sebuah kotak misterius yang tak sengaja mereka temukan. Tempat yang membuat mereka melalui banyak kejadian di luar nalar. Apakah mereka dapat keluar dengan sel...