Chapter 4: Confession

2.5K 276 17
                                    


Salah satu mobil milik Keluarga Uchiha terparkir manis di depan gerbang sekolah menengah atas Internasional Konoha. Tak lama berselang, sosok yang menarik perhatian itu muncul dari balik mobil dengan ekspresi datar. Kepalanya mengangguk sebentar, sebelum mobil yang mengantarkannya itu kemudian berbalik arah dan menjauh dari sana.

Sasuke menghela napas pelan. Ia memutar tubuhnya dan mencoba berjalan senormal mungkin—meski kakinya masih terasa ngilu. Belum sampai melewati gerbang, langkahnya harus kembali terhenti karena sesuatu.

Sepasang sepatu hitam dan—

"Lama tak berjumpa, Sasuke."

—senyum itu terlihat begitu memuakkan untuknya.

.

.

.




HAPPY READING!





.

.

.

Semua mata tertuju pada dua sosok paling berpengaruh di sekolah. Dua sosok yang sebenarnya begitu kontras—namun sama-sama memiliki karisma yang kuat. Sebuah pemandangan langka ketika mereka bisa berjalan beriringan sepanjang koridor, meski masing-masing terlihat menampakkan ekspresi yang tidak bersahabat. Ralat, sebenarnya hanya Sasuke yang memasang wajah—minta diajak ribut. Toneri tampak santai-santai saja, tuh.

"Bagaimana kabarmu?"

Sasuke mendengus mendengar pertanyaan yang menurutnya terlalu berbasa-basi. "Lebih baik langsung ke intinya saja," katanya ketus.

Satu sudut bibir Toneri terangkat sambil melirik pemuda di sampingnya. "Kau sangat membenciku ya?"

Sasuke mendelik. "Lebih dari yang kau kira."

Toneri terkekeh pelan. Ia tidak mengerti, mengapa Hinata bisa tahan dengan pemuda blak-blakan seperti Sasuke, padahal Hinata sendiri adalah gadis yang begitu menjunjung tinggi tata krama.

"Aku hanya ingin minta maaf." Katanya kemudian.

Sasuke merasa bahwa ia salah dengar. "Apa?" tanyanya sambil menghentikan langkah. Untungnya tidak ada banyak siswa mau pun siswi yang berkeliaran di koridor ini.

Toneri ikut berhenti dan membalikkan tubuh, menatap Sasuke yang berada di belakangnya. "Aku minta maaf karena telah mencium Hinata waktu itu."

Sasuke mengernyit. Apa yang terjadi dengan si rambut perak itu? Apa kepalanya terbentur sesuatu? Atau mungkin ia mendapat pencerahan akhir-akhir ini?

"Aku tidak tahu bahwa gadis sepolos Hinata ternyata sudah bertunangan," Toneri melirik Sasuke dan tersenyum jahil. "Dengan seorang Uchiha, pula."

Sasuke kembali mendengus. "Apa kau selalu berlaku seperti itu? Mencium semua gadis semaumu?"

Bahu Toneri terangkat. "Itu adalah cara orang Amerika saling menyapa."

The Taste of CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang