8 | Jean Kita perlu bicara

839 57 3
                                    




"Kata orang rumah adalah tempat kembali, tapi bagi gue itu gak berlaku sama sekali."

***

Kali ini Jean terpaksa pulang sendiri, Gisel tidak mau menemaninya setelah Jean mengatakan akan berkunjung terlebih dahulu ke toko yang berada di ujung jalan dekat toko buku. Awalnya Jean ingin mengajak Andra tetapi mengingat cowok bermanik mata hitam legam itu sedang menjadi tawanan anak kelas membuatnya menghapuskan niat tsb.

Andra sedang latihan dance, tentu jika Jean berada disekitar mereka yang ada ia akan bernasib sama dan menjadi tumbal seperti sohib seperjuangannya itu.

Alhasil Jean mengunjungi toko ujung jalan seorang diri, ia bahkan menghabiskan waktu 2 jam hanya utuk berbincang dan menonton bersama. Jean tahu dirinya belum legal, ia masih berusia 16 tahun. Maka dari itu, Jean selalu mengajak orang lain untuk menonton bersama. Karena katanya, Jean masih butuh pengawasan orang dewasa.

"Yang ceweknya bule dong, Bang." Pinta Jean karena sedari tadi cita rasa Asia saja yang selalu diputar.

"Tapi tokonya mau tutup, brother. Mending lo nonton dirumah." Kata penjual itu seraya merapihkan beberapa kaset dan juga flashdisk yang Jean yakini berisi banyak kemaksiatan didalamnya.

"Gak boleh Bang, takut dimarahin bunda." Ya, Jean pernah dimarahi bunda ketika ia tertangkap basah tengah menonton adegan mantap-mantap bersama Andra. Hasilnya uang jajan Andra terpotong dan bunda mendiamkan Jean hingga berhari-hari. Sejak detik itu Jean tidak lagi menonton dirumah Andra dan beralih ke rumah Hugo.

Karena dirumah Hugo tidak ada bunda. Begitu katanya.

"Yaudah lo balik lagi aja besok, gue mau pulang kasian istri gue udah nunggu dirumah."

"Lo udah punya istri, Bang?"

Abang penjual yang Jean ketahui bernama Jo itu hanya mengangguk sekilas. "Biasa kelepasan." Katanya santai. Padahal jika Jean perhatikan Bang Jo masih tergolong muda, mungkin jika diprediksi usianya sekitar 22-25 an.

"Berarti bang Jo udah punya anak?"

"Iya, anak gue ada 2."

"Gila Bang, udah punya anak masih aja jual beginian." Cibir Jean sambil merapihkan kembali seragam sekolahnya.

"Daripada gue jual diri."

Kata-kata itu sukses membuat Jean bungkam dan memilih untuk segera pulang kerumah Andra. Ya, sedari siang Jean belum makan dan ia berniat menumpang makanan disana.

"Yaudah bang, gue balik ya!" Pamit Jean. Kemudian cowok itu mulai melangkahkan kakinya keluar darisana.

"Yoi."



***


Ting!
Ponsel Jean seolah memekik, satu pesan muncul menjadi notifikasi utama dilayar.

Papah
[Je, kamu dimana?]

Jean tidak menggubrisnya ia malah menggeser notif itu dan men-clear nya agar menghilang darisana. Namun tak sampai satu menit suara pekikan ponselnya kembali terdengar menampilkan nama yang sama.

Papah
[Pulang Jeje]
[Papah tunggu]

Jean hanya menatap pesan itu. Ada satu keinginan dalam dirinya untuk membalas pesan tsb, tapi entah mengapa enggan ia lakukan. Hingga pekikan itu berganti menjadi nada dering yang mulai meramaikan indra pendengaran Jean pun, hanya membuatnya diam membisu.

📞Papah is calling...

Jean menggeser ikon telepon berwarna hijau dengan ragu. Ia kemudian mendekatkan telepon pintarnya ke telinga. "Hallo?" Suara sapaan dari Papah lah yang pertama terdengar ketika sambungan terhubung.

"Jeje? Hallo, Je?"

Jean tidak berbicara, dia hanya berdeham pelan dengan maksud memberitahu bahwasanya ia sudah siap mendengarkan. "Papah tunggu kamu dirumah, kita makan malam bersama ya, Je?"

Lagi-lagi Jean tidak menjawab. Ia hanya terdiam dengan handphone yang masih menempel ditelinga.

"Jean? Kamu dengar Papah, kan?" Tanya Nata untuk memastikan bahwa disebrang sana Jean masih setia mendengar perkataannya.

"Hm."

"Kita perlu bicara, Jean. Papah tidak ingin seperti ini terus."

"Hm."

"Papah mohon kamu datang." Final suara itu. Jean kembali berdeham dan mengiyakan permohonan tsb. "Iya." Sebelum akhirnya sambungan diputus secara sepihak oleh Jean. Cowok berlesung pipi itu menghela napas kasar, kemudian membuka pagar rumah Andra dan memasukkan motornya ke teras. Setidaknya Jean masih mempunyai waktu satu jam untuk menumpang makan disana.








🐾🐾🐾

JEAN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang