Selasa,
Selamat pagi selasa
hari ini aku rasa
kau tak lagi ada rasa
kenapa?
karena aku yang terlalu biasa?
atau karena rasa bosan yang melanda?
ah sudahlah,
percuma juga bertanya
kau sudah tak lagi sama.
Hari selasa, aku merasa berdosa karena kamu mengatakan aku biasa, padahal aku sudah berusaha untuk membuatmu bahagia. Ketika kau mengatakan aku biasa, tiba-tiba hatiku mendadak malu, membiru, dan membatu. Aku tidak biasa, kamu saja yang sudah tidak ada rasa kamu tergesa-gesa ingin meninggalkanku segera tanpa memikirkan janji-janji yang sudah kamu berikan, janji-janji yang membuat aku terkesan, janji-janji yang membuat aku tidak akan pergi meninggalkan.
Kau mengutarakan janji-janji, tapi kau sendiri yang mengingkari.
Aku merasa benci pada hati ini, wahai hati! kenapa masih mencintai?, kenapa tidak mencari pengganti!?, aku tahu kau kuat tapi kau terlalu sering tersakiti. Wahai hati! sudah saatnya mencari pengganti!.
