Sweet Military Marriage: Mr. Jing, Please Spare Me!

38 - Anak Yatim

"Karena semua orang ada di sini, mari kita mulai makan siang. Xi kecil, duduklah di sampingku dan Mo Chen!" Yang Shu Ling berkata sambil memegang tangan Mo Xi. Tangan Mo Xi masih di telapak tangan Jing Mo Chen, jadi dia menyeret Jing Mo Chen bersamanya.

Di meja makan.

"Mo Xi, orang tuamu baik-baik saja dengan kamu berkencan di usia yang begitu muda?" Shen Yu Ning bertanya.

"Saya seorang yatim piatu ..." Mo Xi sekali lagi terganggu oleh Shen Yu Ning.

"Ah ?! Kamu anak yatim ?! Lalu, tidakkah kamu akan dianggap seseorang tanpa latar belakang ??"

Mo Xi mengabaikannya dan melanjutkan, "Namun, orang tua saya mendukung saya dan hubungan Mo Chen."

"Orang tua Little Xi mengatakan bahwa mereka mendukung."

"Ah? Siapa orang tuamu? Bukankah kamu mengatakan bahwa kamu seorang yatim piatu? Apakah kamu yakin mereka bukan hanya penggali emas yang mencoba merampas beberapa manfaat dari Mo Chen?"

Mendengar ini semua orang di keluarga Jing terdiam, bukan karena mereka takut orang tua Mo Xi akan menjadi penggali emas. Itu karena mereka terganggu oleh kata-kata Shen Yu Ning.

Mo Xi menoleh ke Shen Yu Ning dengan tatapan dingin dan berkata, "Pertama, saya mengatakan bahwa saya adalah seorang yatim piatu, tetapi itu tidak berarti bahwa saya tidak dapat memiliki keluarga sekarang. Kedua, orang tua saya adalah orang tua Lu Jin Xiao Ketiga, saya yakin setiap anggota keluarga Jing mengenal keluarga Lu dengan baik. "

Mata Mo Xi kembali ke tampilan polos dan tidak berbahaya setelah dia selesai berbicara, seolah-olah dingin yang dilihat Shen Yu Ning di mata Mo Xi adalah imajinasinya.

"Xi kecil! Keluarga Lu mengenali kamu sebagai putri mereka?" Yang Shu Ling bertanya dengan penuh semangat.

"Mm, kamu bisa memanggil mereka untuk mengkonfirmasi ini."

"HAHAHAHA! Luar biasa!" Jing Cang tertawa.

Cengkeraman Shen Yu Ning pada sumpit semakin kencang dan dia menembakkan tatapan Mo Xi yang begitu cepat, tidak ada yang bisa melihatnya. Namun, Mo Xi dan Jing Mo Chen jelas merasakannya tetapi memilih untuk mengabaikannya sekali lagi.

Setelah makan siang, Shen Yu Ning pergi saat dia berkata bahwa dia harus bekerja. Namun, dia tidak segera pergi, sebaliknya, dia keluar sebentar untuk mendengar apa yang akan mereka katakan. Setelah sepuluh menit, Shen Yu Ning pergi karena dia merasa bahwa mereka tidak akan mengatakan sesuatu yang penting.

Begitu Mo Xi merasa bahwa Shen Yu Ning tidak ada lagi, dia berbalik untuk melihat anggota keluarga Jing. Mereka semua duduk di ruang tamu, menunggunya untuk mengatakan apa yang ingin dia katakan sebelumnya.

Jing Mo Chen tahu bahwa Mo Xi akan memberi tahu mereka segalanya, jadi dia berjalan menuju Mo Xi dan memeluknya erat-erat. Dia kemudian meletakkan ciuman di kelopak mata Mo Xi dan berkata, "Jangan khawatir, aku akan selalu di sini untukmu."

Wajah Mo Xi memerah ketika Jing Mo Chen memeluk dan menciumnya di depan begitu banyak penatua dan seorang bocah di bawah umur.

Mo Xi menarik napas dalam-dalam, berjalan pergi dari Jing Mo Chen untuk berdiri di depan keluarga Jing dan mulai menjelaskan semuanya kepada mereka.

Lima menit kemudian, "... ... aku tidak akan mengungkapkan identitasku kecuali diperlukan."

Seluruh ruang tamu diam, mereka adalah orang-orang yang telah melihat banyak dan mereka tidak terkejut mendengar apa yang dikatakan Mo Xi setelah semua yang mereka pikir Mo Xi bisa menjadi seseorang dari dunia bawah. Mendengar bahwa Mo Xi tidak membuat mereka merasa lega.

"Kenapa kamu menceritakan semuanya kepada kami? Apakah kamu tidak takut kami akan mengeksploitasi kamu atau memanfaatkanmu?" Jing Cang bertanya.

"Seperti yang saya katakan, saya bisa melihat apa yang Anda semua pikirkan. Mata adalah jendela jiwa seseorang, saya bisa melihat bahwa Anda semua adalah orang yang benar, dan Anda semua menerima saya apa adanya. Paling tidak yang bisa saya lakukan adalah untuk membuat Anda semua tahu siapa saya sebenarnya. Kepercayaan bekerja dua arah. Jika saya menyimpan sesuatu dari Anda semua, itu tidak adil karena Anda semua mempercayai saya. Fakta bahwa Anda semua belum mengusir saya sekarang atau bahkan berpikir bahwa saya orang aneh bahkan lebih banyak alasan mengapa saya harus berbicara kebenaran. Saya tidak suka berbohong kepada orang-orang yang saya percayai dan yang mempercayai saya. Selain itu, saya percaya bahwa Anda semua dapat menerima kebenaran, jadi saya tidak ada gunanya berbohong. "

Setelah Mo Xi selesai, ruangan kembali hening sejenak sebelum tawa meledak.

"HAHAHAHA! Mo Chen, kamu benar-benar memiliki pandangan yang baik untuk memilih seorang istri! Jujur dan menyenangkan! Keluarga kami beruntung memilikinya sebagai menantu perempuan kami!" Jing Cang menepuk bahu Jing Mo Chen.

Di sisi lain, Yang Shu Ling memeluk Mo Xi erat-erat setelah mendengar apa yang Jing Cang, "Xi kecil! Ayah Mo Chen telah menyetujui pernikahan Anda! Kami adalah keluarga sekarang!"

Mo Xi berbalik untuk melihat Jing Mo Chen dan Jing Mo Chen juga menatap Mo Xi. Mereka tertawa sambil membenamkan diri dalam kebahagiaan.

"Tunggu! Tunggu! Apakah aku bermimpi ?! Aku mengalami gangguan sekarang, informasi terlalu banyak!" Jing Bo Chuan berkata sambil mencubit pipinya dan mengusap kepalanya.

Jing Mo Teng dan Ling Xuan tertawa dan menepuk kepala putra mereka dan berkata, "Kamu tidak sedang bermimpi."

"Xi kecil, terima kasih telah membantu putra kami! Tidak ada di antara kita yang bisa mengendalikan emosinya atau menyuruhnya belajar, tetapi Anda berhasil." Jing Mo Teng berkata dengan rasa terima kasih dalam suaranya.

"Aku hanya melakukan apa yang aku bisa, tidak perlu berterima kasih, selain dia bekerja keras sendiri."

"Ah Cang, mari kita pergi ke rumah Lu besok dan mendiskusikan pernikahan mereka! Kita harus memastikan bahwa semua orang tahu bahwa putra kita akan menikah! Malam ini, kita harus memperjelas dengan keluarga Xiao."

"Maaf! Bisakah saya meminta agar kami tidak mempublikasikan pernikahan kami terlebih dahulu?" Kata Mo Xi mendesak.

"Mengapa?" Jing Cang bertanya dengan penuh tanya.