PART 3

34 3 0
                                    

Sesampainya al di apartemennya, ia memutuskan untuk tidak membangunkan viona,melihat wajah gadisnya yang ketara dengan raut sedih membuat hatinya teriris,al tau bahwa selama ini ia berusaha menutupi itu darinya,tentunya dengan senyumnya yang bahkan dengan mudahnya membuat seorang aldiano terjerat dengan pesona gadis itu,matanya yang indah,bibir mungilnya yang mempesona,serta senyuman yang dapat meluluhkan siapa saja,sungguh semua itu selalu membuatnya tidak bisa lepas dari gadisnya itu,ohh dan ya jangn lupakan sikap manja gadisnya yang hanya ditunjukan pada seorang al.

Ia tidak akan tega membangunkan gadisnya tetapi ia juga tidak akan membiarkan sampai gadis kesayangannya itu jatuh sakit karena melewati jam makannya.

Akhirnya al memutuskan untuk membaringkan tubuh gadisnya diatas kasur king size miliknya, setelah itu dikecupnya kening gadis itu dan memakaikanny selimut tebal untuk memastikan agas gadisny tidak kedinginan. Al pun bergegas pergi ke dapur untuk membuatkan gadisny sarapan,ia tidak akan mau bila gadisnya itu jatuh sakit.

Setelah selesai dengan urusannya ia melangkahkan kakinya kekamar tempat putri tidurnya berada.

Sesampainy al dikamarnya ia bukanny membangunkan viona,tapi al malah mengambil tempat disisi ranjang dan mengambil laptopnya,lantas ia mengerjakan tugasnya sambil sesekali mengelus rambut gadis tercintanya itu.

Viona sudah bangun dari tadi ia hanya bisa memperhatikan wajah kekasihnya,ciptaan tuhan yang sempurna fikirnya,entah al sadar atau tidak tiba tiba al menoleh kearah viona dan saat itulah pandangan keduanya terkunci untuk beberapa saat.

Siall padahal ini bukan untuk pertama kalinya al natap gue,tapi kenapa jantung gue masih spot gini sh (gerutunya dalam hati)

Indah (itulah kata pertama yang terlintas dikepalanya saat menatap mata itu)

"All vio laperrrr" katanya dengan suara khas orang baru bangun.

Ya bagaimana tidak lapar kalau gadisny ini baru bangun pukul 11 siang.

"yaudah tunggu ya al ambilin makannya dulu" bukannya melepas pelukanny agar kekasihnya bisa bangun viona malah menidurkan kepalanya pada dada bidang kekasihnya itu, mata nya fokus melihat apa yang kekasihnya ini kerjakan tetapi tidak dengan telinganya yang mendengar detak jantung kekasihnya itu.kenapa detak jantung al biasa saja saat ia dekat denganya,berbeda saat viona berada didekat al, apakah al sudah tidak mencintainya lagi? Begitulah fikirnya.

kenapa detak jantung al biasa saja saat ia dekat denganya,berbeda saat viona berada didekat al, apakah al sudah tidak mencintainya lagi? Begitulah fikirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(anggep aja gitu ya posisinya)

"kamu cuci muka dulu sana,aku mau ambilin kamu makan"

"vio mau gini aja ,laperny vio dh ilang"

"sayang kamu udah ngelewatin sarapan,sekarang kamu makan ya"

Dengan berat hati akhirnya vio melepaskan pelukannya dan melangkahkan kaki kekamar mandi.

Saat viona melngkahkan kakinya keluar dari kamar mandi dan saat itu juga ia melihat al yang masuk kedalam kamar dengan membawa sebuah nampan yang ia yakini pasti makanan.

"sayang ayo makan dulu"

"iya"

Tiba tiba viona teringat sesuatu,ya tadi pagi bukankan mamanya membunkanny dan mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin disampaikan? Ah ia melupakan hal itu.

"all"

"iya?" fokusnya kini ia arahkan ke viona ,karena ia hapal betul jika gadisnya sedang berbicara dan diabaikan maka bisa bisa ia akan marah.

"tadi pagi kayaknya mama bangunin vio mau bilang sesuatu deh, tapi apa ya kira-kira,soalnya kan tadi pas vio bangun mereka udah berangkat"

"aku juga enggak tau sih,tapi coba aj telfon dan tanyain siapa tau aja memang ada yang penting"

"pakek hp al aj ya,vio lupa bawa handphone"

"oke"

Al pun akhirnya menuruti keinginan gadisnya untuk menelfon papa viona

Tutt....tuttt...tuttt

Setelah menunggu akhirnya telfon diangkat oleh orang yang berada diseberang sana.

"halo al? Viona baik-baik saja kan" nada khawatir paling pertama menyambut indra pendengaran al

"viona baik-baik aja kok om"

"ya jadi ada apa al?"
Tumben sekali kekasih anaknya ini menelfon

"Sini biar vio aja yang ngomong"

"papaaa"

Pria paruh baya yang berada disebrang telfonpun tersenyum mendengar suara anak perempuannya itu,sungguh suara anakny adalah penyamangat baginya.

"kenapa princess?"

"kata mama tadi pagi ada yang mau papa bicarain? Apa?"

"ohh iya papa sampai lupa, jadi begini papa denger kamu dikeluarkan dari sekolah? Hm?"

"hehe sory pa"

"jangn diulangi lagi"

"siap pa"

"ohh iya jadi kamu bakaln papa sekolahin disekolah tempat al ya,ya itung itung biar kamu juga ada yang jagain,oke?

"yahh pa kok disekolahnya al sih,kan vio jadinya enggak bebass nantinya" vio cepat cepat menutup mulutnya lancang sekali mulutny berbicara begitu,viona meringis dalam hati saat ia melirik kearah al yang sedang menatapnya tajam.

"ehh maksud vio,iya vio mau kok pa hehe" ia takut saat melihat tatapan milik kekasihny itu,makanny ia memilih lebih baik mengalah saja

"okey papa udah urus semuanya,kamu tinggal sekolah aja ya besok"

"iya pa"

"yaudah papa tutup dulu"

"hmm"

Setelah telfon ditutup vio melirik ke lelaki yang ad disebelahnya,lelaki itu sedang menatap dingin kearah laptop yang ada dipangkuannya,ya beginilah seorang al jika dalam mode marahnya ia tidak akan bertindak bodoh didepan gadisnya dan membuatny takut ,ia hanya akan diam dan berusaha mengendalikan emosinya

Viona & possesive boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang