"dek lo mau berangkat bareng gue apa ga?lama bener dah lo dandannya." gerutu abang Kejora yang bernama Erlangga,namun biasa disebut Gaga.
"iya bareng bang bentar,tungguin." sebenarnya yang dilakukan Kejora didalam bukanlah dandan ia sedang menata jadwal hari ini.
Ia biasanya hanya memakai lipbalm dan sunscreen ketika berpergian entah sekolah atau jalan jalan,namun beda hal nya jika pergi kondangan atau acara penting lainnya.
"gue tuggu dibawah lima menit ga keluar,gue tinggal." Gaga sering mengancam Kejora,seperti sekarang Gaga mengacam Kejora akan meninggalkannya,namun sebenarnya Gaga tidak tega,dia sangat sayang pada adik satu satunya itu.
"abang cerewet banget dah." kata Kejora sambil menutup pintu,Gaga belum turun kebawah ia baru saja menuruni satu anak tangga namun adik kesayangannya itu sudah keluar dari kamarnya,sudah dalam keadaan rapi.Oh ya,satu lagi Kejora lebih suka mengucir rambutnya ketika berangkat sekolah,ia rasa lebih rapi dan tidak ribet,namun sesekali ia juga menggerai rambutnya ketika bosan.
"dek lo sarapan disekolah aja ya,gue ada kelas pagi nih,30 menit lagi gue masuk." jarak antar rumah dengan kampus tidaklah jauh mungkin hanya sekita 15 menit jika tidak macet,hanya saja sekolah Kejora dengan kampus itu beda arah.
"tambah uang jajan tapi?" goda Kejora,mereka berdua sama sama jahil,sering berantem untuk urusan yang tidak penting,namun tak bertahan lama.Biasanya bila Kejora yang marah Gaga akan memberi es krim atau kembang gula itu sangat ampuh untuk membuat Kejora luluh.
Namun bila Gaga yang marah Kejora akan membujuk Gaga mati matian dan harus mau melakukan hal apapun yang Gaga minta.
Seperti kala itu Gaga marah dan Kejora harus mau menemani Gaga nonton film horor,padahal Gaga tau bahwa Kejora sangat takut dengan hal hal mistis dan akhirnya Kejora selama seminggu lebih tidur dengan Gaga atau orang tuanya karena dia masih takut untuk tidur sendiri."dih,udah dianter masih minta uang jajan,dasar adek gatau diri." kata Gaga sambil berlalu pergi.
"abang tunggu." Kejora berlari kecil untuk mengejar abangnya.
****
"sa coba liat,itu cewe yang gue ceritain kemarin." Angkasa mangikuti arah pandang Samudra
"gimana?" Samudra bertanya tanpa mengalihkan padandangannya pada Kejora.
Namun Angkasa pergi berlalu,mengabaikan ucapan Samudra barusan,ia sedang tak ingin memikirkan apapun,apalagi soal wanita.Yang ia pikirkan tentang wanita ialah sosok yang penuh dengan keribetan dan menggangu,apalagi jika dia punya pacar pasti semua aktifitasnya akan terbatasi,tidak boleh ini lah,tidak boleh itu lah.Sangat menyebalkan.
"lah sa kok lo ninggalin gue sih."Samudra berlari mengejar Angkasa,namun baru beberapa langkah Kejora lewat didepannya dan membuat Samudra memilih untuk mengikuti Kejora,bagai penguntit Samudra berjalan perlahan dibelakang Kejora,ia melakukan ini hanya ingin mengetahui kelas apa Kejora.Tidak manly memang namun Samudra juga tak berani untuk bertanya langsung pada Kejora,nanti harga dirinya turun, katanya.
Kejora yang merasa diikuti pun membalikan badan.
"eh kak?"Kejora agak bingung,pasalnya disini ialah gedung kelas 10 lalu apa yang dilakukan Samudra yang notaben nya kelas 11 tersebut,lantas apa yang dilakukannya digedung ini?
"apa?" tanya Samudra yang sebenarnya agak gugup karena ia tertangkap basah.
"kok ada disini?ngapain?" tanya Kehora penuh selidik. Sebenarnya dia agak takut,tapi dia juga penasaran.
"serah gue lah." Samudra langsung berlalu pergi tanpa melihat kebelakang,rencananya gagal dan kini ia malu pada dirinya sendiri.
"bodoh banget sih lo samm,untung aja Kejora ga nyadar,kan kalo nyadar turun harga diri lo." Samudra menggerutu dalam hatinya dan tak ingin mengulangi kebodohannya lagi.
"kak Sam kenapa ya?apa dia tersinggung sama perlakukan gue kemarin?" Kejora merasa tak enak tapi dia juga tidak berani untuk minta maaf.
"kak Sam kalo diliat liat ga kalah ganteng sama kak Angkasa,yaa walaupun sikapnya agak absurd." Kejora sedikit terkekeh dengan perkataannya sendiri.
Memang benar si bahwa Samudra sedikit gesrek namun ia begitu tampan,memang tak setampan Angkasa namun cukup tampan untuk bisa dikagumi satu sekolah,apalagi sifatnya yang ramah,membuat ia dikagumi banyak kaum Hawa disekolahnya,mungkin disekolah lain juga.
"ehh ra kok lo senyum senyum sendiri?"Kejora tersadar dari lamunanya,pipinya memerah menahan malu karena ketawan sedang senyum senyum sendiri.
"ngga papa kok sel." Selia satu dari tiga teman dekat Kejora.Selia ialah gadis yang cantik memiliki rambut yang hitam legam,Selia sudah memiliki pacar satu angkatan dan satu sekolah dengannya hampir setiap hari mereka berangkat dan pulang bersama,sebenarnya Kejora sedikit iri.Ia ingin punya pacar.
"eh ra,tadi gue liat lo lagi ngobrol sama kak sam ya?" selidik Selia sambil berjalan menuju kelas mereka,Kejora yang ditanya hal itu pun hanya mengangguk.
"anjirr,gila ra,ehh tapi bukannya lo sukanya sama Angkasa ya?" lagi lagi pipi Kejora memerah padahal Selia hanya bertanya hal yang sederhana pada Kejora,bukan bertanya tentang Shawn Mendes yang kapan akan melamar Kejora.Semua teman teman Kejora tau bahwa Kejora suka dengan Angkasa sejak awal Kejora melihat Angkasa dikantin kala itu.Mungkin waktu MPLS,tapi entahlah,Kejora pun sudah lupa kapan tepatnya.
"yakan cuma ngobrol doang sel." pipi Kejora masih sedikit memerah,dia masih terbayang bagaimana manis dan sempurnanya Angkasa.
Angkasa itu ganteng dan manis,sebenarnya Angkasa baik pada wantia dia tipikal lelaki yang hangat,hanya saja ia tak ingin memiliki hubungan dekat dengan wanita,sangat merepotakan menurutnya.
Walaupun begitu tetap saja yang menyukai Angkasa banyak. Semua berusaha mendekati Angkasa,memberi ini dan itu diterima sih barangnya tapi perasaannya engga.
Senyuman manis Angkasa,tak hanya Kejora yang dibuat salah tingkah namun ratusan sisawa perempuan disekolahnya pun terpesona,entah yang sudah punya pacar atau yang masih jomblo semuanya akan terpana dan tersipu malu ketika melihat Angkasa tersenyum atau tertawa,padahal Angkasa tertawa dengan teman temannya bukan dengan mereka para perempuan perempuan itu.
"yaudah iya,tapi pipinya jangan merah gitu dong." kata Selia sambil tertawa karena senang melihat sahabatnya tersipu malu.Dan pipi Kejora tambah merona dibuatnya,dasar gadis lemah yang mudah terbawa suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara
Teen FictionSemua orang mampu bicara,entah lewat kata atau lewat rasa, semua orang punya cerita entah suka atau duka. Dan ini cerita tentang Bintang yang menemukan Langit ternyaman dan Langit yang kedatangan Bintang paling terang.