HALTE

76 5 4
                                    

"selamat pagi.." ucap seorang lelaki melalui via telfon.

"siapa ni?? Balas Chalista dengan heran

"abang ojol"

"perasaan gue gak mesan ojol tuh" balas Chalista sambil mengerutkan kening nya

"hehehe, gue gibran yang waktu itu lo tabrak di coridor " ucap gibran dengan nada sedikit tertawa

Lelaki yang menelpon Chalista itu ialah gibran yang tak tau apa maksud dan tujuan nya menelpon Chalista, mungkin dia lagi bosan karena hari ini hari minggu dan gak tau mau ngapain .

" haaa, dari mana lo dapat nomor gue?? , dan buat apa lo nelpon gue?? " balas Chalista dengan hati yang bertanya tanya

"apasih yang enggak gue tau tentang lo" ucap gibran dengan nada menggoda

Gibran memang sudah memiliki nomor nya Chalista yang kemaren ia minta kepada sahabat nya Chalista waktu berjumpa di kantin

*flashback on

"loo teman nya Chalista kan??" ucap gibran sedang menghampiri sahabat Chalista yang duduk sendiri di kantin, karena Chalista dan salshabilla tidak kekantin karena mereka membawa bekal dari rumah

"iyaa, kenapa??" balas andini sambil menoleh ke arah sumber suara tersebut

Ketika andini melihat cowok tersebut tiba-tiba andini teringat bahwa cowok itu ialah cowok yang memberi nya dan kedua sahabatnya tempat duduk dikantin waktu itu ketika semua kursi sudah terisi penuh .

"ehhh elo yang waktu itu ngasih tempat duduk ke kami kan?" balas andini seakan belum yakin

"iyaaa" balas gibran dengan senyum tipis

"makasih ya untuk yang kemaren" ucap andini

"iya sama sama" balas gibran

"kan kemaren gua udah ngasih tempat duduk untuk loo, sekarang boleh gak gue minta imbalan nya??" ucap gibran lagi tanpa basa-basi

"jadi lo nolong kami kemaren gak ikhlas gitu" ucap andini sambil menatap gibran dengan aneh

"bukan gitu, gua ikhlas kok nolongin kalian kemaren" balas gibran seolah ingin membela diri

"ikhlas kok minta imbalan, emang lo mau imbalan nya apa sih ? " ucap dini

"hmmm, boleh gak minta nomor WhatsApp nya Chalista??" balas gibran dengan ekspresi wajah yang sekidit menyengir

"haaa,buat apa lo?" ucap andini dengan heran

"hmm ngak buat apa apa sih, tapi lo tenang aja gua gak akan ngapa-ngapain dia kok, boleh yaa?? Pleaseee" balas gibran sambil memohon.

Para sahabat gibran pun yang dari tadi berdiri dibelakang gibran dan mendengar percakapan gibran dan andini pun merasa heran ketika melihat gibran memohon seperti itu. Karena gibran tidak pernah mau memohon sekalipun karena dapat membuat citra nya sebagai gangster yang ditakuti hilang begitu saja. Tapi karena hanya untuk mendapat kan nomor gadis yang ia sukai setelah pandangan pertama, ia pun rela melakukan itu semua.

"yaudah nihh catat" balas andini sambil mengeluarkan handphone nya dan menunjukan nomor WhatsApp Chalista ke gibran

"tapi awas loo ya kalau terjadi apa apa sama dia, loo yang gua cari pertama kali " saut andini lagi

"siaapp boss" balas gibran yang sedang mencatat nomor WhatsApp Chalista tersebut

"makasih yaa" ucap gibran yang sudah selesai mencatat nomor tersebut dan berdiri dari duduk nya

CHALISTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang