Prolog

43 5 6
                                    

Hembusan angin sepoi-sepoi yang membuat siapa saja akan terlelap jika sedang termenung itu mengakhiri hari yang sangat melelahkan ini.

Hari senin yang melelahkan.

Bagi sebagian Siswa baru di SMA 76, hari senin adalah hari yang sangat melelahkan. Pelajaran yang membuat otak bekerja lebih keras, semuanya bersilaturahim di hari senin berkah ini.

Tapi, ada juga seorang pemuda yang selalu tersenyum tanpa kata mengeluh pada hari yang lelah ini.

Tak ada yang tahu mengapa dia selalu merekahkan senyumnya yang manis itu. Tapi beberapa teman terdekatnya bilang dia begitu sejak SMP.

Kim Wonpil. Atau yang biasa dipanggil sohib-sohibnya Pilan (tidak hanya sohibnya saja... Bahkan kepala sekolah SMP-nya dulu, kadang memanggilnya dengan sebutan itu).

Entah apa yang terlintas dipikiran Kang Bri -sohib Wonpil- saat pertama kali dia memanggilnya dengan sebutan Pilan.

Kak Bob selaku teman kost Wonpil juga mengetahui panggilan Pilan dari Kang Bri.

Sementara Bang Jeje dan Dek Doun hanya ikut-ikutan saja memanggil Wonpil dengan sebutan itu.

Pada awalnya... Panggilan itu hanya melingkupi ke-6nya. Dengan Junhyuk yang diam saja tanpa pernah memanggil Wonpil dengan sebutan itu padahal dirinya yang mendengar langsung kali pertama Kang Bri memanggil Wonpil dengan sebutan Pilan. Namun akhirnya panggilan itu tiba-tiba saja booming se-antero sekolah.

Mereka ber-6 saat SMP dulu sempat membuat band musik yang bernama 'Enam Hari', namun kini... Junhyuk yang pindah ke Jakarta terpaksa meninggalkan band itu dan ke-5 sohibnya.

Tapi Kak Bob pernah berkata kalau suatu saat mereka pasti akan melakukan reuni. Mengingat kalau mereka ber-5 tetap akan meneruskan Band Musik tersebut dengan nama yang sama.

Kehidupan mereka selama SMP mungkin bisa dibilang seperti murid SMP kebanyakan. Namun, ada beberapa hal yang mungkin takkan bisa mereka lupakan.

Tanggal 14 Februari 3 tahun lalu.

Seorang siswi pindahan dari Jakarta itu awalnya dipandang biasa saja oleh ke-6 sohib itu. Namun, setelah dia melakukan sebuah Prank kepada Wonpil. Kehidupan Soft Boy itu terasa makin berwarna. Dia tahu kalau Lee Wonki. Siswi pindahan itu hanya melakukan tantangan dari temannya saat sedang melakukan permainan Truth Or Dare.

Tapi, sejak saat itu sepertinya Wonpil menyukai Fak Gurl Jakarta itu.

Sebuah kata-kata yang membuat seorang Kim Wonpil, Pemuda yang tak pernah mencintai seseorang yang tak ia kenal bahkan sekali dalam hidupnya mencetak sejarah baru dalam lembar kehidupannya.

Sebuah kata sederhana dari orang yang ditantang oleh temannya yang merupakan korban film D*lan.

"Hai Pilan... Lu nerima gak? Gue jadi Nilea Lu?"

















-Pilanilea-

🐟-080220

~~~•ω•~~~

Yo!

Ff kedua ini :")

Jujur ini pertama kali wa buat cerita kek gini :") jadi maaf klo feel kurang kerasa :"D betewe Vomentnya gais :") jangan jadi Siders :")

Jujur ini pertama kali wa buat cerita kek gini :") jadi maaf klo feel kurang kerasa :"D betewe Vomentnya gais :") jangan jadi Siders :")

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~na

Pilanilea -Kim Wonpil-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang