31 - Lies

93.2K 12K 1.5K
                                    

Dont forget to tap the star!❤
































Jaemin's point of view

Hari ini Lami ngehubungin gue dan ngajak ketemuan di salah satu cafe. Awalnya gue males buat nemuin, buat apa juga kan. Tapi ternyata ada sangkut pautnya sama kejadian Adel yang didorong di tangga mall itu.

Setelah berhari hari gue teror Koeun sama Hina akhirnya mereka mau ngaku juga, dan gue dapat nama orang yang nyuruh mereka buat nyelakain Adel.

Ternyata Koeun sama Hina disuruh nyelakai Adel sama Lami. Gue nggak habis pikir, sebegitu sukanya sama gue sampai mau nyelakain pacarㅡ ah istri gue.

Katanya kalo gue nggak dateng dia bakal berbuat yang lebih ekstrim ke Adel. Jadi gue mau nggak mau tetep nemuin dia, tanpa sepengetahuan Adel tentu saja.

"Udah, gue langsung intinya aja. Gue nggak mau lama lama disini. Kenapa lo nyelakain pacar gue? Salahnya apa coba?" Tanya gue ke Lami.

Lami tertawa lalu setelahnya tatapannya berubah jadi dingin, gue belum pernah ditatap kaya gini sebelumnya sama Lami. "Ya jelas karena dia ngerebut kakak dari aku, aku masih sayang sama Kak Jaem, tapi dengan seenaknya dia gantiin tempat aku."

Gue berdecih, "Yang bener aja, lo yang main dibelakang gue Lam, lo yang bohongin gue, dan sekarang lo nyalahin Adel? HAHA lucu. Lo yang salah, yang bikin gue ninggalin lo ya karena diri lo sendiri!"

"Secepat itu? Bahkan baru berapa hari dari kita putus kak, cuma hitungan hari aja. Pasti Adelyn yang goda kakak duluan kan pas aku masih pacar kakak!?"

"Jaga mulut lo ya Lam! Dia lebih tua dari lo, yang sopan sedikit!"

Gue udah nggak peduli kali misalkan pelanggan lain ngelihatin kita.

Lami tertawa lagi, "Nggak mungkin kak, nggak mungkin kakak secepat itu suka sama Adelyn! Pasti dia yang kegatelan iya kan?! Sebelumnya juga berapa kali kakak berangkat bareng juga kan!!" Lami udah emosi banget, kelihatan dari mukanya.

"Nggak, lo salah Lam, lo salah. Gue udah suka sama Adelyn bahkan jauh sebelum gue suka sama lo." Lami sedikit tersentak. "Nggak nyangka lo jadi kaya gini, mana Lami yang pemalu lemah lembut? Lo udah beda sama Lami yang gue kenal dulu. Nyesel gue udah suka sama lo, yang ternyata punya banyak muka."

Gue berdiri berniat untuk meninggalkan cafe, "Gue peringatin sama lo, macem macem sama pacar gue, gue nggak segan segan buat perhitungan sama lo, nggak peduli lo cewek apalagi status lo itu mantan gue." Gue langsung pergi meninggalkan cafe itu sebelum Lami mencegah gue, tapi gagal.

"Lepasin nggak!"

"Kak Jaem salah kalo main main sama aku. Karena kamu belum tahu sisi Lami yang lebih kelam dari pada ini. Kakak sadar nggak sih, Lami yang sekarang itu terbentuk karena Kak Jaem sendiri? Balik ke aku atau aku nyelakain Adelyn lebih dari ini."

Gue menggeleng heran, udah gila ya dia? "Bener udah nggak waras ternyata." Gue menghempaskan tangannya lalu berjalan meninggalkan cafe itu.

Tapi lagi lagi Lami mengejar dan menahan gue dan saat gue berbalik ke arahnya, "Apa lagㅡ"

Cup

Sialnya dia berhasil mencium bibir gue. Fuck. Anjing. Bangsat. Bajingan.

"LO GILA YA!"

Bughh

"LO YANG GILA DISINI!"

Tiba tiba ada Bang Jaehyun didepan gue, dan sudah berhasil melayangkan tinjunya ke muka gue.

"Ini baru awal aja kak, tunggu yang besok besok." Kata Lami dan langsung pergi meninggalkan gue.

Gue nggak memperdulikan Lami sekarang, tapi Bang Jaehyun.

Gue menggeleng gelengkan kepala, "Nggak gitu bang. Bang Jaehyun salah paham. Gue bisa jelasin Bang."

Bang Jaehyun menarik kerah gue dan melayangkan tinjunya lagi. Fix udah babak belur gue, padahal baru 2 pukulan.

"Bang udah, ayo kita pergi dari sini." Gue tersentak, itu suara yang sangat gue kenal, suara Adel. Wait- Adel dari tadi lihat ini!?

"Del, nggak gitu. Kamu salah paham del. Aku bisa jelasin semuanya."

“Bang ayo cabut aja dari sini.” Adel memohon ke Bang Jaehyun.

“Nggak, nggak. Aku bisa jelasin semuanya, itu Cuma salah paham del. Plis percaya sama aku.”

DOI ; NA JAEMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang