"Lyn ayolah, temenin gue sekali aja. Jaemin juga masih hangout kok sama dream. Masa lo tega sama temen sendiri?" tanya Herin.
"Ya masa lo nggak ada yang lain gitu? Kan nikahan saudara lo, masa lo nggak punya sepupu atau saudara yang lain?" tanya gue balik.
Gue sebenarnya heran kenapa Herin ajak gue kondangan ke nikahan saudaranya, kaya nggak ada saudara lain aja. Udah gitu agak jauh lagi dari rumah gue.
"Mohon banget nih Lyn, yang lain nggak bisa. Gue nggak akrab sama keluarga dari nyokap gue, akrabnya sama keluarga bokap. Gue bener bener nggak mau sendirian Lyn." Herin menatap gue dengan pandangan memohon dan memelas.
"Yaudah deh serah lo." Akhirnya gue iyakan ajakan Herin, lagipula gue juga sendiri dirumah besok, Jaemin pamit nginep sama dream besok juga masih main, gue ditinggal sendiri. Udah memohon banget buat bisa jalan gitu Jaeminnya.
"Sip besok gue jemput lo pagi pagi banget, nggak usah siapin gaun, besok kita ke salon, makeup sama hair do. Gue bayarin, karena lo udah mau nemenin gue," tutur Herin. Gue menangguk tidak peduli.
.
."Rin ini serius dress gue kek gini? Ini too much banget, punya lo aja simple gitu masa punya gue kek gini. Kaya yang punya acara tau nggak?" tanya gue ke Herin.
"Yaudah sih pake aja, ribet bat dah lo kaya mahmud rempong."
Gue menatap Herin nggak percaya, "Gila ya lo? Gue bukan mahmud ya! Tuker dah yuk gue pakai punya lo, lo pakai punya gue."
Herin dengan cepat menggeleng, "Apaan kaga ada ya cerita kek gitu. Lagian gue tuh lebih tinggi dari lo, mau nyapu lantai lo pakai gaun gue?" Iya jadi yang Herin pakai tu panjangnya sampai mata kaki, sedangkan yang gue pakai modelnya tiga per empat gitu tapi ya karena gue pendek jatuhnya tetep jadi kelihatan panjang.
"Sialan lo."
"Udah gece berangkat, lumutan gue nungguin lo cuma permasalahin gaun." Ajak Herin.
"Sumpah ya lo nyebelin banget hari ini," kata gue.
"Jangan ngomong ket gitu, entar lo bakal berterimakasih sama gue," katanya dan langsung pergi meninggalkan gue yang kebingungan, masalahnya gue harus berterimakasih apa? Kan harusnya Herin yang berterimakasih sama gue gara gara gue temenin dia hari ini.
"Lyn lo ngomong apa aja ke Lami? ampuh bener," tanya Herin saat dalam perjalanan menuju gedung pernikahan.
Mungkin yang dimaksud Herin ampuh itu ya gara gara omongan gue kemarin, Lami berusaha tarik foto dari mading sekolah, terus sampai minta maaf gitu karena udah nyebarin privasi orang. Lami juga dapat hukuman skors seminggu dari sekolah. Sekarang kolom komentar instagramnya juga ditutup kayanya gara gara banyak gunjingan.
"Cuma menyadarkan aja sih, selebihnya dia sendiri yang menentukan," jawab gue dan Herin mengangguk.
"Udah kena karmanya dia,"
KAMU SEDANG MEMBACA
DOI ; NA JAEMIN
FanfictionCOMPLETED Gimana perasaan lo yang tiba tiba aja dijodohin sama doi lo sendiri? ⚠belum revisi! Bahasa non baku, tidak sesuai eyd dan puebi. ©happyviruss06 Start : 8 Juli 2019 End : 18 Juni 2020