"fathir ayoo!"
"kemana?"
"kemaren kan lo ngajak gue jogging bege."
"oiya lupa yaudah gue ganti baju dulu."
"gue tunggu luar."
Kieran duduk di gazebo yang tersedia di sekitar villa.
"ayo!"
"kita balapan."
"oke."
Fathir sengaja memperlambat langkahnya untuk menjalankan aksi jailnya.
"fathir!" teriak kieran saat fathir mendorongnya ke pantai
"piisss." balas fathir sembari mengangkat dua jarinya
"baru juga mulai udah basah aja."
"gue tau lo belum mandi kan?"
"thir sini dong bantuin gue."
"ga ah gue tau rencana lo pasti nanti lo narik gue masuk ke dalem air."
"dasar licik lo!"
Kieran pun melemparkan pasir ke arah fathir untuk membalas dendam.
"imbas!"
Fathir tak segan-segan mengejar kieran yang sudah lari terlebih dahulu.
"ampun thir udahan ya cape gue."
"ga ada ampun buat lo."
"ih jahad kamuh."
"eh sejak kapan kieran alay."
"sejak kenal sama si fathir!"
"fathir orangnya cool ga alay kaya lo."
"iyain."
"seneng ga lo?"
"engga."
"halah ketawa udah lebar gitu dari tadi."
"tau ah!"
"makan yuk thir laper.""ayo." balas fathir sembari merangkul kieran
Kieran tak dapat mengartikan tawanya pagi ini ia sangat bersyukur sekali dapat merasakan kembali kebahagiaan seperti ini. Fathir yang melakukannya. Fathir yang membuatnya tertawa lepas.
***
"den fajar tak ikut mereka?"
"engga nek fajar gamau ganggu."
"saya sangat menyayangi fathir,"
"saya tahu benar bagaimana fathir tumbuh dari anak laki-laki kecil yang selalu menangis disudut kamar, sampai dia tumbuh menjadi laki-laki yang kuat seperti sekarang.""sepertinya nenek begitu kenal dengan fathir."
"sepertinya fathir itu diciptakan sebagai sumber kebahagiaan untuk orang disekelilingnya,"
"mungkin dia sampai lupa bahwa dirinya pun membutuhkan kebahagiaan.""begitu ya nek?"
"iya, keluarganya memiliki segudang masalah dan saya yakin itu pasti sangat rumit."
"itu benar-benar menyayat hati fathir bahkan fathir itu sangat membenci bapaknya sendiri, yang saya tahu ia hanya bisa berbicara dengan ibunya saja.""apa papahnya fathir engga mengakui fathir?"
"tidak, papahnya sangat menyayangi fathir saya juga tidak tahu alasannya jika saya menanyakan hal ini, fathir hanya menjawab bahwa papahnya itu iblis."
"saya jadi penasaran."
"tolong jangan biarkan fathir mengetahui kalo nenek ceritakan ini semua."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kie's Choice
RomanceKieran tak pernah tahu kalau dirinya akan merasakan jatuh kembali pada seseorang. Kala itu kieran masih mengacuhkan kata hatinya, mencoba untuk tidak terbawa oleh perasaan. Mencoba untuk bilang tidak. Waktu tak mungkin berhenti disitu saja. Kieran m...