Semoga feeling gue bener. Batin fathir
Fathir dan kieran berangkat menuju apartemen yang tak jauh dari kota. Kemarin fathir bercerita bahwa ia melihat anak buah papahnya masuk kedalam apartemen tersebut.
Fathir terus mengikuti para anak buah papahnya yang ia curigai mengincar keberadaan hasan adiputra beserta putranya. Atharya.
"gue yakin atharya ada disini,"
"tapi kenapa papah ngincar mereka?"
"apa kesalahan papah yang mereka tau." ujar fathir bermonolog sembari melihat keadaan sekitarTerlihat dari dalam mobil bahwa para anak buah tersebut sedang berjaga-jaga.
"halo kieran.."
"apaan?"
"jangan biarin orang asing masuk kekamar lo."
"lo kenapa?"
"gue nemu keberadaan atharya."
"dimana?"
"tapi ini ada hubungannya sama bokap gue."
"bokap lo?"
"berarti atharya..""besok kita bakal temuin atharya,"
"itu janji gue."Tut.
Fathir memutuskan sambungan telponnya. Kemudian ia melajukan mobilnya menuju hotel kembali.
"inikan apartemennya?" tanya kieran
"iya nomer 117 tapi kok kaya kosong ya,"
"bentar gue tanya petugasnya dulu."Fathir menanyakan kepada petugas ditempat.
"gimana thir?"
"papah pasti udah pergi dari sini."
"kemana? Apa jangan-jangan bokap lo tau lo mata-matain dia."
"kayaknya."
"gue takut atharya kenapa-kenapa."
"halo.."
"iya thir ada apa?"
"tolong cek ke rumah gue."
"iya siap."
"nelpon siapa thir?"
"temen."
Kieran tertunduk lesu
"udah gausah sedih gitu kita tunggu kabar dari temen gue dulu."
Dering ponsel fathir berbunyi
"gimana?"
"positif thir."
"nyokap gue?"
"mending lo langsung balik aja."
Tut..
"gimana thir?"
"kita pulang."
"gak, lo bilang kita bakal ketemu atharya hari ini." balas kieran kemudian ia memalingkan pandangannya ia tak menginginkan fathir melihat air matanya yang sudah diujung kantung matanya
"kita pulang ke indonesia," ujar fathir sembari mengusap lembut sebelah pipi kieran
"Atharya disana.""jadi atharya udah balik?"
"masih ditangan bokap gue."
"ayo thir kita berangkat hari ini juga."
"iya ayo."
***
Fathir mendapatkan jadwal kepulangan pada sore hari.
"bokap lo itu siapa sih thir? Kok bisa ada hubungannya sama atharya?"
"lebih tepatnya sama bokapnya atharya."
"terus?"
"sejujurnya gue takut banget sama bokap gue sendiri dari gue kecil gue sama mamah lebih memilih menghindari papah daripada ikut terluka juga."
"keadaan mamah lo.."
"mamah depresi karna mulai tau apa yang papah perbuat diluar sana,"
"bunuh sana bunuh sini bokap gapernah pandang bulu, siapapun yang berusaha menyingkirkan papah, dia akan disingkirkan terlebih dahulu sama papah.""terus lo diem aja?"
"gue gatau mesti ngapain gue gapunya keberanian saat itu lebih baik gue tutup mulut rapat-rapat gue cari aman aja saat."
"sampe kapan lo tutup mulut?"
"sampe mamah bawa gue pergi ke lombok dan menitipkan gue sama nek lastri."
"mamah lo gimana?"
"nyokap laporin ke polisi tapi ya gitu orang-orang papah lebih hebat daripada polisi."
"oke gue paham."
"tapi gue ga tau pasti permasalahan papah sama atharya dan papahnya."
"kita berangkat jam berapa?" ujar kieran yang mengalihkan pembicaraan karna ia melihat fathir yang sudah mulai mersa bersalah
"jam tigaan, lo udah selesai packing?"
"udah."
"kalo ada apa-apa gue minta maaf ya ki."
"gabakal ada apa-apa semuanya bakal selamat."
"lo sama atharya yang langgeng."
"gue udah gamikirin status gue dan atharya yang gue pikirin gimana caranya kita semua selamat setelah berhadapan dengan bokap lo."
"gue sayang sama lo,"
"dan akan tetap seperti itu.""iya gue tau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kie's Choice
RomanceKieran tak pernah tahu kalau dirinya akan merasakan jatuh kembali pada seseorang. Kala itu kieran masih mengacuhkan kata hatinya, mencoba untuk tidak terbawa oleh perasaan. Mencoba untuk bilang tidak. Waktu tak mungkin berhenti disitu saja. Kieran m...