0.1

18 2 0
                                    

"Yeji berangkat ya, Mah. doain biar tambah pinter. " sudah menjadi rutinitas untuk Yeji semenjak Mamanya sudah tidak ada sewaktu dia masih kecil. Foto Mama yang ia hias sedemikian rupa Ia letakkan diatas nakas sebelah tempat tidur.

Berjalan keluar kamar menuju dapur untuk mengambil sarapan, Yeji melihat Kakak satu satunya itu keluar sambil menenteng tas kecil yang sepertinya berisi bekal untuk sekolah nanti. "Hyunjin!" panggilnya kepada si sulung Hwang yang baru saja keluar dari dapur, seharusnya Ia menggunakan embel embel 'kak', mengingat Hwang Hyunjin adalah Kakaknya.

"bentar deh, kayak ada yang ngomong," gumam Hyunjin yang dapat terdengar jelas di telinga si bungsu, memang berniat ingin menggoda. "bekalku udah belum? Udah jam setengah tujuh kurang seperempat, mau berangkat jam berapa?" seolah tak mendengarkan, sang adik malah mengomel. "udah ini, ayo berangkat keburu telat," balas si sulung sembari berjalan menuju garasi. "oke."

───𖡜̸。᭭

"YEJIIIIIII!!!" mendecak pelan saat mengetahui siapa pelaku yang meneriakan namanya barusan, membuatnya terkejut saja.

"berisik Ryu," sungut Yeji
"hehe, abisnya kangen, Ji," Yeji tidak menjawab malah menatap Ryujin jijik karena ucapannya barusan "nggak Ji, paling Soobin yang kangen, tuh disamperin," Yeji sontak mengalihkan pandangan menuju tempat yang Ryujin tunjuk, menatap malas pria jangkung yang berdiri di depan pintu kelas yang sedang menatapnya dengan senyuman lebar, menampakkan lesung pipi yang semakin membuatnya menarik terutama di mata anak perempuan. Aneh sekali, diluar sana banyak sekali yang ingin di notis oleh Soobin. Namun Yeji berbeda, ia sangat risih terhadap Soobin yang selalu berusaha mendekatinya, mungkin Soobin bukan tipe nya.

"ngapain kesini?" tanya Yeji,
"gak sih, ketemu kamu aja. Nanti ke kantin bareng ya?" ajak Soobin,
"nggak, aku bareng temenku sendiri. kamu bareng temenmu sendiri," sudah dapat dipastikan bahwa Yeji akan menolak ajakan Soobin. "yah, yaudah deh. Semangat kamu! Aku ke kelas ya," ucap Soobin antusias, tangannya yang ia kepalkan diangkat ke udara terlihat sangat kekanakan memang, namun terlihat menggemaskan,
"hm, makasih." balas Yeji sembari berjalan kearah tempat duduknya. 

"ntar sore, Mcd kuy,"
"berlima?"
"biasa lah berlima terus,"
"udah dikabarin?"
"bel-"
"deket rumahku kan?" pertanyaan yang Yeji lontarkan membuat pembicaraan Ryujin dan Lia terpotong, yang sepertinya sedang membahas rencana 'dadakan' sore ini,
"iya lah, biasa. Aku kabarin dulu di grup," jawab Ryujin sembari mengetikkan sesuatu di ponselnya,
"kalau hujan gimana? Tetep jadi? Rumah kalian kan jauh," tanya Yeji,
"aku usahain deh," balas Lia,
"semuanya bisa kok, deal ya," ucap Ryujin,
"deal!".

Di tempat duduknya, Yeji memperhatikan ruang kelas yang masih sama seperti tahun kemarin, walaupun ada sedikit perbedaan seperti lantainya yang kotor serta jendela yang sedikit berdebu, meja guru dan siswa pun sama saja, kotor dan berantakan. Beralih menatap teman sebangkunya yang malah asyik memainkan ponsel Ia pun segera beranjak untuk mengambil sapu, Ia memutuskan akan menyapu kelas yang tidak bisa dibilang bersih ini.

"tumbenan nyapu, kesambet apaan?"

Merasa mendengar ucapan barusan, membuat Yeji menoleh karena menurutnya memang tuturan kata barusan ditujukan untuk dirinya. Namun apa yang Ia lihat membuatnya terkejut hingga menjatuhkan sapu yang sebelumnya ia genggam. Bayangkan saja, bukan manusia yang mengajaknya berbicara namun makhluk lain yang berwujud asli dari dirinya, bukan, bukan wajah samaran yang selama ini sering Ia temui, banyak yang tampan dan cantik, tapi kali ini yang membuatnya mual seperti ingin muntah saat itu juga adalah paras dari sosok tersebut dan badannya yang-- ah sudahlah bahkan dirinya sendiri pun tidak berani untuk sekedar menjelaskan, Ia segera meninggalkannya sendirian di pojok kelas tanpa berniat mengembalikan sapu. Ia benar - benar syok sekarang, mungkin segelas susu hangat akan membuat dirinya jauh lebih baik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

yejurnal.황Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang