Suasana kantin saat ini sungguh ramai. Stela dan Alana hanya bisa mengusap-usap keringat.
"Buset dah ramai banget kek mau liat konsernya EXO" ujar Alana ngaco, "andaikan gw punya kuatan bisa terbang pasti gw langsung di warung pak Jono beli telur gulung."
Stela hanya tersenyum kecil melihat tingkah sahabatny yang gobloknya murni pemberian dari tuhan.
"iy ni ga kayak biasanya" sahut Stela.
Sudah ada 6 menit lebih antrian orang-orang yang kelaparan ini tak bergerak sama sekali. Alana makin kegerahan, ia tak kuasa lagi antri di tengah barisan ini kesabarannya sudah hilang.
"la Stela,gw udah ga kuat nih panas, gw nyerobot aja kali yak"
"jangan, kasihan mereka sudah antri berjam jam terus kita selip"
"gw laper ah"
"terserah deh"
Alana langsung menggeret tangan Stela menyelip barisan orang-orang yang kelaparan itu, "eh pelan-pelan Alana,gw mau jatoh" ujar Stela dengan mengusap keringatnya yang sedari tadi jatuh.
Stela dan Alana sudah sampai di tempat warung Pak Jono, dengan usaha yang sangat keras mereka akhirnya bisa sampai di titik sejauh ini mengalahkan para zombie-zombie yang kelaparan.
"Alana, gw mau beli cireng aja bosen telur gulung terus nanti takutnya pala gw jadi kayak telur, kan ga lucu" ujar Stela asal ceplos.
"uwau gobloknya natural ya lord teman ku yang satu ini" ujar Alana sambil mengelus-ngelus dada.
Stela hanya memberikan cengiran tak berdosa pada Alana, "yaudah yaah gw mau beli cireng dulu,nanti kalau udah lo langsung kekelas aja g usah nunggu gw"
"oke"
***
Saat Stela berada di tengah-tengah antrian, Stela terpeleset karna terlalu banyak orang disana dan juga lantainya licin. Tapi mengapa Stela tak terjtuh di tanah, seperti ada yang menahannya.
Stela menoleh kebelakang, ternyata benar tubuhnya ditahan oleh seseorang, "Makasih kak" ujarnya pelan.
Oh emji itu bener yang nahan badanku ka Devano? Ya tuhan semalem gw mimpi apa, Batin Stela dengan mimik wajah yang gembira.
"hati hati kalau jalan" tutur Devano,"btw lo mau beli cireng?"
"i iya kak" ujar Stela gugup.
"gw aja yang ngantri,lo duduk di sana aja"
"ga usah kak, saya bisa sendiri"
"udah lo duduk aja, dari pada lo pingsan di tempat" larang Devano.
Stela hanya bisa mengiyakan perintah Devano.
Stela duduk di meja kantin yang Devano suruh, syukurlah masih ada tempat.Stela tak henti-hentinya senyum-senyum sendiri. Ia senang sekali hari ini, entah mengapa senyum Stela terus mengembang.
Walau hal yang di berikan Devano itu biasa saja, tetapi bagi Stela itu hal yang luar biasa.
***
Devano sudah mendapatkan cireng yang ia pesan dan ia langsung menuju ke meja yang Stela,"ini cireng nya" ujar Devano sembari menyodorkan piring yang berisi cireng tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rintik Hujan
JugendliteraturAuristela, gadis imut penikmat rintik hujan dibalik jendela kamarnya. Ia tak sengaja bertemu pria tampan di deket toilet sekolah, perlahan ia menaruh perasaan pada pria itu, tetapi pria itu selalu menolaknya. Sampai waktu ketika pria itu menyesali...