14.'BOOM'

539 37 3
                                    

Happy reading!

"Loh"

"Sorry lama hehehe"

Setelah selesai menonton mereka berdua pun keluar

Dengan Nesya duluan di depan

"Nes plis Jan ngambek ya"bujuk Maris, orang yang di kira Nesya adalah zalgia ternyata satu dedemit yang menyebalkan

"Terus dimana zalgia?"tanya Nesya

"Sebenernya gua yang nyuruh zalgia buat ajak Lo nonton hehehe"ujar Maris mengakui perbuatannya

"Ishh ngeselin tau ga si Lo"ujar Nesya lalu meninggalkan Maris

"Nes"panggil Maris

Nesya pun menuli kan telinga nya dan tetap berjalan

Maris pun tak menyerah dan tetap mengejar Nesya

"Oke gua ga akan ulangi lagi, tpi plis maafin gua ya"bujuk Maris

"Apa maaf Lo bisa bikin gua bahagia? Engga, apa Lo pernah mikir kenapa gua selalu nolak Lo?"ucap Nesya bertanya

"Bisa, kalo kita sama-sama berjuang. Gua tau Nes lo masih suka sama gua, mulut lo bisa bilang enggak tapi mata lo yang menjelaskan semuanya"ujar Maris

Nesya pun terdiam sambil menatap mata maris, mata yang selalu dia gemari sejak 3 tahun yang lalu

"Ayuk kita cari tempat yang lebih sepi biar lebih enak ngobrolnya"ajak Maris lalu menarik tangan Nesya

Mereka pun menuju rooftop mall

Mereka berdua saling terdiam dengan pikirannya masing-masing

"Apa bisa kita memulai tanpa mengingat masa lalu?"tanya Maris

"Apa Lo tau apa yang gua rasain 3 tahun?"tanya Nesya kembali

"Huftt,, ayok kita sama-sama berjuang Nes"ajak maris sungguh-sungguh

"Apa Lo pernah merasakan mencintai seseorang hanya sendiri?"tanya nesya

"Plis jangan ngungkit-ngunkit yang lalu Nes"ucap Maris memelas karena mengetahui kesalahan

"Karena gua belajar dari masa lalu, supaya gua ga akan terjatuh di lubang yang sama"ucap Nesya sambil menatap Maris tajam

"Apa udah ga ada harapan lagi untuk gua bisa bersama Lo?"tanya Maris 

Nesya hanya terdiam dengan hati dan pikiran yang memberikan jawaban yang berbeda

"Bisa Lo kasih gua kesempatan untuk bisa ngerasain bahagia di dekat lo untuk hari ini aja?"tanya Maris pasrah sambil menatap Nesya

"Hanya kali ini"jawab Nesya sambil mengangguk tanda menyetujui nya

"Boleh gua pegang tangan Lo?"tanya Maris kembali

Nesya terdiam karena hatinya ingin dirinya menjawab iya, tpi otaknya ingin dirinya menjawab tidak

Akhirnya Nesya mengalah dan memilih mengikuti kata hatinya dengan menganggukan kepala

Maris pun tersenyum dan mengandeng tangan Nesya

Mereka menghabiskan waktu bermain Timezone

"Capek?"tanya Maris pada Nesya dan di balas anggukan

"Mau es krim?"tanya Maris lagi

"Mau!"jawab Nesya semangat

Maris yang melihat Nesya pun merasa gemas lalu mengacak-acak an rambut Nesya

Playboy Kelas Kakap[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang