empat

1.1K 208 61
                                    

soulmate



Ting tong ting tong ting tong





Ahh, demi ceker ayam kesukaan Wooseok, Yohan menggeram kesal sebab bunyi bel apartemen Wooseok mengganggu sabtu paginya.








Ayolah! Yohan jetlag kemarin, dia butuh istirahat panjang!





Ting tong ting tong ting tong





Yohan mengacak geram selimutnya dan duduk di atas kasur. Wajah baru bangun tidurnya terlihat benar-benar kesal.






"Wooseok hyung ada tamu!!" teriak Yohan berharap Wooseok bangun dan membuka pintu.







Tapi jangankan membuka pintu atau bahkan sautan dari kamar sebelah, Yohan malah dihadiahi kembali dengan bel yang berbunyi tiada henti.








Maka Yohan berangkat dari kasurnya dan berjalan menghentak-hentak ke pintu apartemen.







Ting--





"siap--a..."






Napas Yohan tercekat begitu matanya bertemu sapa dengan pemuda yang berkunjung. Tidak mau kalah dengan Yohan, pemuda itu juga tidak kalah terkejut ketika mendapati bahwa Yohanlah yang membuka pintu.







Hening lama sekali, hanya mereka yang saling menatap setelah lebih dari sepuluh detik, dengan detak jantung yang beradu cepat membuat masing-masing susah menemukan oksigen di sekitar.





Pemuda di depan Yohan lebih dulu memutuskan pandangan dengan melihat nomor pintu apartemen. Oh, dia tidak salah apartemen kok.









Kenapa dia bisa bertemu malaikat di apartemen iblis?






Oh, tidak tidak. Dia tidak mengatai Wooseok iblis sebelum semalam dengan kurang ajarnya pemuda manis itu menutup telponnya.




"eum.. Wooseok ada?" akhirnya dia memberanikan diri bertanya.





"huh?" seakan tersadar dari lamunan, Yohan dengan salah tingkah merapikan piayama membuatnya terlihat menggemaskan.





"u-uh, s-sebentar aku lihat dulu.." ucapnya pelan lalu hendak meninggalkan tamunya sebelum ia berbalik lagi, menatap mata pemuda di depannya sesaat lalu kembali mengalihkannya.






"m-masuk dulu," ucap Yohan lalu kali ini benar-benar pergi meninggalkan tamunya.






Selama jalannya menuju kamar Wooseok, ia mengumpat habis-habisan di dalam hati. Merutuki kebodohannya yang terus salah tingkah.






Sementara sang tamu, Seungyoun, diam membeku di depan rak sepatu. Masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat barusan.






Srak






Seungyoun reflek berjongkok dan memegang wajahnya. Jantungnya berdegup kencang, sudah dapat dipastikan pula wajahnya memerah padam sekarang.







"gila, manis sekali..." ucapnya pelan sambil memegang dadanya.






.
.
.








Yohan menggigit kukunya begitu sampai di depan pintu kamar Wooseok dan mengetuknya. Sayangnya, tidak ada jawaban sampai Yohan memutuskan untuk membuka pintu.







"hah, sial.." Yohan reflek mengumpat begitu tidak menemukan sang kakak sepupu di dalam kamarnya.






Buru-buru Yohan masuk ke dalam kamarnya dan mengambil ponsel, berharap orang yang ia cari mengirimkan pesan atau setidaknya bisa ia telpon untuk segera pulang.







Baru saja Yohan membuka kunci ponsel, ia berdecak frustrasi begitu mendapatkan pesan bahwa kakak sepupunya itu sedang jogging dan tidak akan mengecek ponsel selama kurang lebih satu jam, dan kalau Yohan hitung, ini belum satu jam.








Maka Yohan terduduk lemas di samping kasurnya, menatap ponsel dan menggigit jarinya dengan geram.




Tolong! Yohan harus apa sekarang?!




Yohan memang ingin bertemu dengan orang yang menarik perhatiannya ini, tapi bukan sekarang!





Yohan belum siap mama!!





.
.
.




Seungyoun sedari tadi mengusap tapak tangannya dengan gelisah. Ia baru saja duduk lalu berdiri lagi begitu Yohan datang dengan wajah tidak tahu harus berbuat apa.





Yohan berhenti cukup jauh dari jarak Seungyoun berdiri. Lalu mereka saling diam, saling menunduk, saling mencuri pandang.




"u-uh, ternyata Wooseok Hyung s-sedang olahraga, umm, iya.. olahraga.." ucap Yohan sambil mengusap tengkuknya yang tidak gatal






Seungyoun mengangguk lalu dengan cepat mengambil jaketnya dan menatap Yohan yang ternyata memperhatikan.







"ehem.." Yohan berdeham dan mengalihkan pandangan.






Demi Tuhan, kalau tidak ingat diri Seungyoun berani bersumpah dia sudah memeluk pemuda manis di depannya ini dengan erat!



"kalau begitu, eum, aku pulang?"





Yohan menoleh cepat, "uhh? oh, iya.. eum.. baik.."





Setelah mendengar itu Seungyoun dengan pelan berjalan menuju pintu, menarik sepatunya dari rak, memakainya, juga tak lupa jaketnya.






Yohan memperhatikan dari tadi, tapi tidak bicara apa-apa.






Sialnya, Yohan kaget begitu Seungyoun dengan tiba-tiba membalikan tubuh dan menatapnya.




Mata mereka kembali bertemu, degup jantung kembali beradu.





Seungyoun mengepal tangannya kuat, mengumpulkan keberaniannya untuk melakukan sesuatu.






Ayo, Youn!!








"uhh.." bibir Seungyoun terbuka







"... boleh minta nomormu?"










soulmate

tbc





GEMAS!!!! AWAS!!! AUTHOR HYE BUTUH OKSIGEN!!

APA LAGI TUH DUA ORANG PACARAN TEROS KAN GA SEHAT BUAT JANTUNG SAYA!!!

[✔️] soulmate ; younhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang