Waktu terus berjalan, angan angan yang telah ia rancang kini harus ia kubur dalam dalam.
Kini Humaira sedang dekat dengan seorang pria yang bernama Irfan, ia berkenalan dengan Irfan lewat media sosial. Humaira memang dekat dengannya dan menerimanya namun tidak dengan hatinya.
---------------
Senja di barat mulai surut,,,
"Humaira ayo cepat kita kerumah kakek" Ujar Ayah Huamira
"Mau ngapain Ayah?" Ujar Humaira
"Ya sudah ayo ikut saja, kita main main di sana"
Setelah di perjalanan, tiba tiba Humaira melihat Key, Humaira dan Key saling bersebrangan. Key hanya melirik Humaira sekejap begitu pula Humaira hanya berpura pura tidak tau.
Ketika melihat Key perasaan Humaira sangat sakit, namun ia mencoba tegar dan berusaha melupakannya dan pula ia harus berusaha mencintai Irfan.
Pagi hari yang penuh dengan kebahagiaan karena di pagi itu Humaira berulang tahun, tepat diumur 15 tahun ini Humaira diberi kejutan yang sangat luar biasa oleh Irfan, teman temannya hadir kerumah nya, bahkan memberikan beribu ribu kejutan untuknya, mereka sangat riang dan bergembira saat Humaira berulang tahun, akan tetapi beda hal nya dengan Humaira, ia memang bergembira namun tidak dengan hatinya.
Hatinya sangat hancur karena kemarin ia melihat Key, namun ia trus menegaskan dalam benaknya,
"Aku harus lupakan Key, dan mulai saat ini aku harus mencintai Irfan, ya benar aku mencintai Irfan".
Setelah acara ulang tahunnya selesai, Humaira membicarakan semuanya kepada Laras tentang apa yang di rasakannnya saat bertemu dengan Key, akan tetapi Humaira menegaskan bahwa dia tak akan pernah lagi mencintai Key, Laras hanya tersenyum karena dia yakin Humaira sedang menutupi kesedihannya, Humaira hanya mencintai Key dan ia menjadikan Irfan sebagai pelampiasannya.
Ketika Humaira sedang duduk, ia membuka Whattsap nya, ia pun melihat ceramah singkat dari Ustad muda yang bertema "Cinta Itu Anugrah" , ia pun langsung mencari nya di youtube, ternyata ia menemukan dakwah Ustad muda itu yang bertema "Dahsyat nya Cinta Dalam Doa" tak lebih dari 2 jam Humaira mendengarkan ceramah itu.
Setelah ia melihatnya ia pun berpikir,"Jodoh itu termasuk takdir mubram, sedangkan takdir mubram itu ialah takdir yang bisa dirubah dengan doa, Apakah aku harus mendoakan key untuk menjadi jodohku? Iya mungkin aku harus mendoakannya agar aku menjadi pelengkap tulang rusuknya yang hilang" Ujar Humaira sambil menatap handphone nya dengan tatapan mata kosong.
"Dih apaan si,,, kok aku malah mikirin orang yang gak jelas itu si" Ujar Humaira sambil melotot dan menyumbingkan setengah bibirnya!
---------------
Jarum jam terus berputar tiada henti, detik demi detik, dan menit demi menit. Saat ini Humaira berada di posisi terpuruk, ia menyadari bahwasannya ia sangat jahat menjadikan Irfan sebagai pelampiasannya, padahal Irfan sangat tulus mencintainya, sedangkan yang selalu mengelilingi benak dan pikiran Humaira adalah "Key" , kini Humaira tak bisa apa apa lagi, ia sangat lemah dengan posisi ini.
Humaira pun langsung bergegas pergi ke rumah Laras dan menceritakan apa yang membuat nya terpuruk.
"Aku tau dari sikap dan perlakuan mu terhadap Irfan, kamu hanya menjadikannya pelampiasan dan penenang agar kamu lupa akan hadirnya Key, akan tetapi saat ini kamu menyadarinya, bahwasannya itu semua salah. Aku tau kamu sungguh tidak pernah mencintai Irfan sedikitpun bahkan yang selalu dan selalu ada dipikiranmu bukan Irfan namun Key, Humaira aku bisa membaca sgalanya dari perlakuan mu" Ujar Laras sambil tersenyum kepada Humaira.
Humaira pun hanya tersenyum dan perlahan air mata nya mulai keluar,
"Apakah semua itu salah?"
"IYA! itu sangat salah, salah dan salah besar, kamu tidak tau apa? Setiap perlakuan yang kamu lakukan termasuk kejahatan itu semua akan di balas! itu semua akan di balas Humaira, akan di balas!" Ujar Laras yang marah dan kesal dengan Humaira.
---------------
Sekecil apapun perbuatan yang menyakiti orang lain, itu semua akan dibalas oleh-Nya, entah kapan itu terjadi! Akan tetapi ketika pembalasan itu tidak menimpa mu, mungkin pembalasan itu akan menimpa keturunan mu!
---------------"Apakah kamu mengerti Humaira? kamu salah melampiaskan segalanya kepada Irfan, itu sangat salah Humaira, ayolah berubah! ketika kamu tidak mencintai Irfan bilang lah padanya baik baik bahwa kamu tidak mencintainya" Ujar Laras sambil mengusap air mata Humaira
Humaira pun hanya menundukan kepalanya sambil menangis dan menatap Laras, ia menyadari bahwa semua yang ia lakukan salah.
---------------
Malam yang sunyi,,, Humaira hanya terdiam sambil menatap bulan yang kian menyinarinya, ia menyadari perbuatan nya yang salah itu.
"Aku tidak pantas mengeluh, aku masih punya Tuhan yang selalu memberikanku kebahagiaan" Ujar Humaira sambil mengusap air matanya.
Ia pun langsung bergegas mengambil air wudhu dan melaksanakan solat malam, ia menangis akan perbuatan salah yang ia lakukan.
Di sujud terakhirnya ia hanya menangis dan menangis
"Ya Tuhan aku telah melakukan hal yang sangat salah maka maafkan lah aku, aku mohon..
Ya Tuhan ku di sepertiga malam ku ini aku akan selalu menyelipkan nama dari seorang hambamu yang sholeh, aku mohon Ya Tuhanku aku mencintainya, aku mohon jika dia yang terbaik dekat kan lah dia denganku. Ya Tuhan ku tak banyak yang aku inginkan, aku hanya menginginkan dia, aku mohon.."Setelah ia selesai solat dan berdoa ia pun langsung bergegas mengambil handphone nya dan mengabari Irfan.
Humaira mengatakan yang sebenarnya terjadi dengan baik baik dan pula ia memutuskan untuk tidak berdekatan lagi dengan Irfan karna Humaira tau Irfan bukan lah sosok pria yang ia inginkan.
Kini Humaira hanya ingin berserah diri kepada-Nya. Dia mempunyai prinsip nya tersendiri, bahwasannya "Mendoakan akan lebih baik dari pada mengungkapkan di waktu yang belum tepat"
---------------
Lebih baik menghabiskan masa muda dengan belajar dan mendoakan "Dia" di sepertiga malam mu
---------------*jangan lupa vote ya💙*
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Doa & Luka
Teen Fiction"Mencintai dalam diam dan rasa sabar yang selalu menyelubungi serta namanya yang selalu di perbincangkan disepertiga malam, Hanya akan mengahasilkan sebuah keabadian dan kebahagiaan yang nyata" ------Nrasyah------