Hal aneh tentang percikan cinta adalah sangat sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Mungkin tidak ada bahasa tepat untuk menggambarkan keanehannya. Itu hanya dirasakan dan bisa dijelaskan oleh orang yang mengalami. Sebagian orang di anugerahi oleh insting peka yang langsung bisa mendefinisikan perasaan cinta. Tapi sebagian lagi harus mengalami pertengkaran dengan batinnya sendiri yang sedang berupaya menolak ia sedang di ambang jatuh cinta. Hal ini biasanya membuat orang tipe ke dua lebih rumit menjalani kehidupannya. Banyak yang dipertimbangkan, banyak yang di pikirkan, banyak yang di nilai. Tapi itu semua tidaklah buruk. Tidak ada salahnya menelaah tentang cinta yang tepat untuk diri sendiri. Yang menjadi masalah adalah jika, sampai memegang ketel panas dengan tangan polos.
"Ack!" Pekik Kihyun di dapur kantornya saat tangannya begitu saja memegang ketel yang mendidih. Ditiupnya ujung-ujung jarinya yang sempat terkena panas. Ia menghela nafasnya setelah mematikan kompor di depannya. Sudah seminggu berlalu dan ia masih serusak ini. Ia bertemu tatap dengan Jeonghan, rekan kerjanya yang menatapnya aneh.
"Wae?"
"Kalau seorang Kihyun sudah melakukan kesalahan dengan peralatan dapur, itu artinya masalah besar." Ucapan Jeonghan membuat Kihyun terkekeh.
"Kau lihat, Jaejun-ah? Jangan menjadi aneh seperti dia. Perfeksionis gila, workaholic, mungkin psikopat juga.", sambung Jeonghan kepada juniornya yang berdiri di sampingnya.
"Ya, jangan mengajari juniormu yang tidak-tidak.", Balas Kihyun sambil mengepalkan tangannya membuat dua rekan kerjanya mengangkat tangan ke atas. Sebelum ketiganya tertawa.
"Eh?" Kihyun mengerjap saat Jeonghan menyodorkan sebuket bunga kepadanya.
Mengerti wajah bingung Kihyun, Jeonghan menjelaskan. "Ada kiriman untukmu. Ada amplop di sana. Meski tanganku gatal ingin membukanya tapi aku ingat sopan santun."
"Kau tadi sudah mengintipnya, Hyung." Sela Jaejun dengan jujur.
Jeonghan berdecak sebal. "Mengintip dan membuka itu beda. Cepat selesaikan pekerjaan. Mengapa malah bergosip!!!", Ujar Jeonghan mendorong Jaejun meninggalkan Kihyun.
Kihyun terkekeh melihat tingkah dua temannya itu. Dilihatnya kembali bunga di tangannya sebelum mengambil amplop ucapan yang tertempel di sana. Ia tak bisa tak tertawa melihat tulisan tak beraturan di balik selembar foto disana.
Bahaya! Di rawa ada buaya!
Kiki-ya~ kita berteman lagi ya?Kihyun terkekeh membaca pantun aneh itu, tawanya tak terbendung lagi saat melihat wajah besar Hyunwoo di balik tulisan itu.
"Hah..." Ia menghela nafasnya sambil berjalan menuju meja kerjanya meletaknya bunga disana. Di raihnya tas miliknya sebelum berjalan keluar meninggalkan kantornya.
***
"Kihyun."
Kihyun memutar badannya untuk bertemu dengan Hyunwoo yang tersenyum lebar kepadanya lengkap dengan seragam dinasnya. "Oh! Hi, Hyung.", sapa Kihyun.
Hyunwoo masih tersenyum di hadapan Kihyun seolah menanti kalimat yang belum Kihyun ucapkan.
"Oh, aku sudah menerima bunganya. Terimakasih kau jadi repot-repot."
Hyunwoo makin tersenyum lebar mendengar ucapan Kihyun ia menanggukkan kepalanya. "Kita baikan sekarang."
Kihyun mengernyitkan dahinya. "Aku tak ingat kita bertengkar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEONE'S SOMEONE (KIHYUK) ✓
फैनफिक्शनKihyun seorang single parent yang tinggal dengan sang adik, Changkyun. Ia tidak sengaja berkenalan dengan Hyunwoo dan Minhyuk, yang adalah sepupu dan sahabat Hyungwon, ketika menuruti permintaan Changkyun untuk ikut kencan bersama pacarnya, Hyungwon...